Senin, 03 Desember 2012

Akankah Indonesia Akuisisi Rudal Jarak Menengah

Rudal S-300 Anti-Udara Jarak Menengah
Iran yang mati-matian mendapatkan rudal anti-udara jarak menengah S-300 Rusia, begitu sulit mendapatkannya. Mereka harus memutar otak dan menggunakan negara ketiga untuk memperoleh S-300 tersebut.  Sementara Indonesia justru sebaliknya.

Dalam Indo Defence 2012 di Jakarta, pihak Rusia menawarkan berbagai jenis rudal anti-udara jarak menengah termasuk S-300. “Apakah militer Indonesia membeli rudal S-300 ini ?, tanya saya ke petugas booth Rusia. “Saya harap begitu”, ujarnya sambil tersenyum.

Itu artinya dari sisi pemerintahan Rusia, tidak ada kendala atas penjualan S-300 untuk Indonesia. Di sisi lain, pihak Arhanud sudah teriak-teriak menginginkan rudal anti-udara jarak menengah untuk memodernisasi strategi pertahanan mereka, seiring berkembangnya kemampuan perang negara-negara kawasan, terutama China.

Rusia telah menawarkan S-300 dan Indonesia juga menyatakan butuh rudal tersebut. Akankah S-300 dibeli militer Indonesia ?.

Yunani gunakan S-300 sejak tahun 2000

Pihak TNI AD sudah berkali kali mengunjungi dan menjajaki kemampuan rudal jarak menengah, baik ke China dan Rusia.  Namun hingga kini belum ada kejelasan apakah rudal  itu akan dibeli atau tidak.

Secara finansial mungkin tidak ada kendala untuk membeli rudal jarak menengah itu. Bagaimana dengan aspek stabilitas kawasan ?.

Jika Indonesia membeli rudal anti-udara jarak menengah, pastinya akan mengubah geopolitik di kawasan Asia Tenggara.  Sudah pasti Malaysia akan bereaksi. Jika Malaysia bereaksi, pastinya Singapura juga tidak akan tinggal diam. Ujung-ujungnya yang tercipta adalah perlombaan senjata. Logika berpikir seperti ini yang tampaknya sedang tertanam di benak Indonesia.

Akan tetapi paradigma militer seperti itu bisa kita ubah. Selama ini Indonesia lebih menahan diri untuk persenjataan dan hal ini akibat terperosoknya ekonomi Indonesia di beberapa dekade yang lalu. Kini ekonomi Indonesia mulai membaik. Apakah Indonesia akan terus berjalan di belakang negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia cenderung terus menahan diri untuk tidak menciptakan perlombaan senjata.

Umumnya negara negara besar  menjadi panglima militer di kawasan mereka dan negara yang lebih kecil mengikuti dari belakang. Misalnya: AS, Rusia, China, India, Jerman, Iran, Mesir.  Kecuali Israel yang kasusnya memang unik.


Rusia jaga perbatasan negara dengan S-400
Kasus Indonesia justru terbalik. Indonesia justru berada di belakang bayang bayang militer: Singapura, Malaysia dan Australia dan bahkan Vietnam. 

Negara negara itu merasa lebih kuat secara militer dan Indonesia terkesan menikmatinya.

Sudah waktunya psikologi militer itu dibalik dan dikembalikan seperti sedia kala di era tahun 1960-an. 

Militer Indonesialah yang menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara. Jika hal ini bisa tercapai, maka kewibawaan bangsa Indonesia bisa ditegakkan kembali agar roda kehidupan berputar lebih kencang.

Akankah hal itu terjadi ?. Mungkin indikatornya bisa kita ukur, apakah Indonesia akan membeli rudal anti-udara jarak menengah atau tidak.  Jika masih berkutat diurusan rudal anti-udara jarak pendek,  tentu anda sudah tahu jawabannya.

Ayo Indonesia, keluarlah dari Comfort Zone.

© JKGR

5 komentar:

  1. Artikel yang bagus sekali. Pada tahun 1997, berkenaan dengan memanasnya proses merdekanya Timor Leste, televisi ABC (Australia) menyiarkan simulasi penyerangan udara ke pusat komunikasi dan pemerintah Indonesia di Jakarta dan sekitarnya. Simulasi ini dengan kondisi pada waktu itu dianggap berhasil. Artinya ancaman juga datang dari Selatan. Karena itu artikel ini sangat menarik dan penting untuk disimak oleh petinggi militer kita. Kesimpulannya hanya satu, Indonesia harus menjadi yang terkuat secara militer di ASEAN plus Australia. Belajarlah dari sejarah.
    Antonov

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju .. Indonesia perlu rudal jarak menengah untuk menjaga kedaulatan NKRI dan tentunya akan membuat negara lain berpikir dua kali yang berani mencoba menekan maupun intervensi mengenai kebijakan negara kita dan menjaga kekayaan SDA. Dan harus kita ingat selalu bila ingin damai bersiaplah untuk perang ...

      Hapus
  2. Gue sangat setuju..bahkan Rudal jarak jauh pun Indo perlu memiliki untuk melindungi wilayah Negara yg sangat luas ini. Panjang wilayah kita lebih dari 8000 Km dn lebar 5000 Km..jadi wajar kita punya Rudal jarak jauh agar bisa mnjangkau wilayah kita dalam perlindungan..

    BalasHapus
  3. Kita pada setuju, rakyat pada setuju. Tapi yang diatas yang memerintah Indonesia gak berpikiran jauh segitu? Harusnya klo punya rudal jarak menengah atau jauh itu bisa mendongkrak Indonesia. Agar negara lain tidak semena2 dg rakyat Indonesia di luar negeri. Efeknya sebenarnya lumayan dahsyat buat efek gentar.

    BalasHapus
  4. Sangat Setuju banget indonesia harus mempunyai rudal S300 dari rusia
    ga usah pake kompromi kompromi segala sama negara tetangga
    untuk menjaga kedaulatan NKRI indonesia jangan ngeliat kebelakang atau tetangga sebelah
    yang penting indonesia harus menjadi negara terkuat di asia
    karena indonesia negara yang sangat besar

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.