Kamis, 20 Desember 2012

★ Indonesia Akan Produksi 3 Macam Pesawat

Menristek: Indonesia Produksi Pesawat N219 pada 2014

Jakarta Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mengatakan, Indonesia akan memproduksi pesawat N219 pada 2014.

"Tahun ini masih dalam tahap desain, kemudian 2013 dibuatkan prototype dan 2014 akan diproduksi," ujar Menristek dalam lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Kamis.

Pesawat yang mempunyai kapasitas 19 penumpang tersebut, akan melayani wilayah pegunungan dan sulit dijangkau.

Pesawat N219 adalah pesawat yang mempunyai dua baling-baling dan hanya membutuhkan landasan 500 meter.

"Angkutan udara memang diperlukan karena cepat, sarana mempersatu bangsa, menjangkau daerah terpencil, dan juga menunjang sektor lain."

Kemristek sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 310 miliar yang digunakan untuk pembuatan prototype.

Untuk memproduksi pesawat tersebut melibatkan sejumlah lembaga seperti Lapan, PT DI, dan BPPT, katanya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tejasukamana, mengatakan bahwa pada tahun 2013 akan diproduksi empat pesawat prototype yang digunakan untuk uji terbang dan uji struktur.

"Hampir 70 persen bandara di Indonesia mempunyai landasan di bawah 800 meter," ujar Bambang.
 
Pesawat N219 tersebut, lanjut dia, sudah dipesan oleh sejumlah maskapai penerbangan sebanyak 50 unit. Namun sebelum dijual, kata Bambang, pihaknya akan melakukan sertifikasi terhadap pesawat tersebut.

Bambang mengatakan, pesawat yang dibuat tersebut lebih murah dibandingkan pesawat sejenis yang diproduksi negara lain.

Selain itu, pada tahun 2016 juga menargetkan akan memproduksi N245 dan pada 2017 memproduksi N270, katanya.(rr)

Lapan Siapkan 4 Prototype Pesawat Perintis N 219 Seharga Rp 310 M

Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan membuat empat buah pesawat prototype pesawat perintis N 219 pada awal tahun depan. Untuk proyek itu, Kementerian Riset dan Teknologi RI mengucurkan dana sebesar Rp 310 miliar.

"N 219 dikerjakan Lapan dan DI (PT Dirgantara Indonesia), proses power on sudah selesai dan sekarang menuju ke prorotyping," ujar Kepala Lapan, Bambang S Tejasukmana di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (20/12/2012).

Dengan dana Rp 310 miliar, akan dihasilkan empat prototipe pesawat N 219. "Akan dibangun 4 prototype. Yang diujiterbangkan 2, diuji struktur 2 (tanpa mesin). Uji struktur seperti uji tabrakan," lanjutnya.

Pesawat berkapasitas 19 penumpang ini dinilai akan menjawab kebutuhan daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses transportasi darat.

"Dia bisa mendarat di landasan pendek. Di lapangan rumput dan tanah juga bisa mendarat," jelas Bambang.

Hal ini diamini oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta. "Yang mengerjakan Lapan, yang mengujinya BPPT, kita ristek yang mengkoordinir semuanya," kata Hatta.

"Untuk penumpang saja, tapi bisa sekalian barang juga," imbuhnya.

Pesawat ini ditargetkan selesai sertifikasi pada tahun 2014 mendatang. (sip/rmd)

Antara
I Detik

1 komentar:

  1. Mantaps... Semoga lancar dan sukses! Terima kasih atas kerja keras semuanya..

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.