Selasa, 04 Desember 2012

Kisah Pembelian MLRS Astross III Mk 6 TNI AD

Kepastian penandatanganan kontrak 36 unit sistem MLRS (Multiple Launch Rocket System) menyisakan sekelumit kisah menarik. 

Salah satunya, pembelian 36 sistem ASTROS III Mk 6 tersebut kembali mengukuhkan TNI sebagai spesialis penyelamat perusahaan pertahanan yang nyaris bangkrut (salah satu contohnya, pembelian Hawk 100/200 dan tank intai Scorpion pada 1996/1997 yang menyelamatkan British Aerospace)

Kok bisa? Ternyata, selidik punyalidik sesungguhnya perusahaan pembuat ASTROS yaitu Avibras telah mengajukan pailit pada bulan Juli 2008. Iklim ekonomi yang buruk dan sepinya order telah menyebabkan Avibras akhirnya kehilangan pasar yang signifikan.

Pemerintah Brasil, yang tak rela kehilangan keseluruhan industri pertahanannya (Engesa bangkrut pada 1993) menyetujui sejumlah program restrukturisasi. Bagi Avibras, pertolongan federal ini mendorongnya mampu meluncurkan program ASTROS 2020, yang sistem awalnya terwujud sebagai ASTROS III Mk 6, varian yang dibeli Indonesia.


Namun sesungguhnya, ASTROS 2020 ingin mencapai suatu lompatan teknologi tinggi, yaitu dengan memperkenalkan sistem rudal jelajah yang dapat diluncurkan dari platform ASTROS. Jika pembaca sempat menyaksikan empat roket kaliber 300 mm SS-150 yang perkasa dan dapat menjangakau jarak sampai 90 kilometer, tunggu sampai Avibras bisa menyelesaikan  AV-TM, yang merupakan "missil de cruizero" alias rudal jelajah.

AV-TM memberikan kemampuan serangan presisi bagi platform ASTROS, diluar garis horison. Dengan kemampuan jangkau 300 kilometer, akan sangat sulit bagi lawan untuk memperkirakan asal serangan, apalagi membalas. Saat serangan balasan diluncurkan pun, ASTROS III sudah jauh meninggalkan lokasi awal peluncuran.


Memang masih terlalu dini untuk memperkirakan kesuksesan ASTROS 2020, tetapi dengan komitmen Brasil dan Indonesia, yang gabungan order keduanya mencapai 1,2 miliar dolar, dapat membangkitkan kembali industri pertahanan Brasil dan juga Indonesia yang menerima ToT sebagai bagian dari kontrak pembelian 450 juta dolar AS oleh Indonesia.

Sebagai info, sebagian dari 36 unit yang akan datang secara bertahap, akan ditempatkan di Yon Armed 10 di Cileungsi, Bogor menggantikan meriam Gunung kaliber 76mm M-48 dan M101A1 kaliber 105 mm. Satu lompatan teknologi dan jangkauan yang luar biasa, dari sistem tarik menjadi swagerak, dan jarak jangkau yang lima kali lipat.

Ikuti kembali bahasan mengenai ASTROS dalam edisi-edisi mendatang.

© ARC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.