Massa Mengamuk, Ruko, Mobil, Motor Dibakar
Masyarakat
berusaha memadamkan api setelah massa KNPB yang mengamuk dan membakar
ruko dan kendaraan bermotor di Perumnas 3 kemarin. Foto: Marthen
Boseren/Cenderawasih Pos
JAYAPURA
- Aparat kepolisian menembak mati Wakil Ketua I Komite Nasional Papua
Barat (KNPB) Musa Mako Tabuni (32th) di Perumnas III- Waena, Distrik
Heram, Kota Jayapura, Kamis (14/6) pagi. Akibat penembakan ini membuat
marah anggota dan para pendukung KNPB, mereka kemudian melampiaskan
kemarahannya dengan menganiaya warga, merusak dan membakar beberapa
ruko, warung, mobil dan duapuluhan motor di sekitar TKP.
Menurut informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos (Grup JPNN) dari saksi
mata warga sekitar mengatakan, sekitar pukul 07.30 Ketua I KNPB Mako
Tabuni hendak makan pinang di depan pangkalan ojek Perumnas III Waena.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Daihatsu
Taff warna hitam dan Avanza berwarna silver tiba- tiba berhenti dan
beberapa aparat kepolisian menemui Mako Tabuni untuk menangkapnya. Lalu
kemudian dilakukan upaya penangkapan, tetapi ada perlawanan, dan apart
kemudian melepaskan 6 kali tembakan kearah Mako Tabuni hingga tidak
berdaya. Aparat kemudian mengankat korban ke dalam kendaraan untuk
dilarikan ke rumah sakit.
Menurut versi polisi, seperti disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Drs.
Bl. Tobing ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penangkapan terhadap
Mako Tabuni yang berujung dengan penembakan terhadapnya hingga meninggal
dunia.
"Ya kami terpaksa melumpuhkannya yang mencoba melawan petugas yang
hendak menangkapnya," ungkap Kapolda dalam jumpa Persnya di Aula
Mapolda, Kamis (14/6) usai penggerebekan Asrama Rusunawa milik
Universitas Uncen yang berlokasi di Waena.
Kapolda mengatakan penangkapan ini bermula pukul, 09.30 Wit anggota tim
khusus Reskrim Polda Papua mendapat informasi tersangka (Mako Tabuni)
dengan jumlah 7 kasus, diantaranya kasus pengerusakan, penghasutan dan
beberapa kasus lainnya berada di Jalan Kamp Wolker Perumnas III Waena
bersama dengan 3 temannya.
"Saat itu anggota yang mendapat dia di TKP langsung menemuinya. Saat
ditemui lalu terjadilah dialog antara MT dengan anggota. Dan saat itu
salah satu anggota mengatakan bahwa MT akan ditangkap dan MT meminta
surat penangkapannya," jelas Kapolda yang selama jumpa pers mengisialkan
nama Mako Tabuni dengan MT.
Usai memberikan surat penangkapannya, menurut Kapolda, Mako Tabuni
mencoba melawan dan kemudian melarikan diri dan salah satu anggota
mengejar dan terjadi perlawanan. Dikatakan, saat itu Mako Tabuni
berhasil merampas senjata anggota. "Karena anggota melihat MT sedang
mengarahkan senjatanya kepada anggota, sehingga anggota yang lain
memberikan peringatan ke atas, namun MT tetap tidak menghiraukannya,
sehingga anggota menembaknya," papar Kapolda.
Setelah mendapat tembakan di bagian paha dan punggung, korban sehingga
tersungkur. Anggota langsung membawa mako Tabuni ke dalam mobil dan di
larikan ke rumah sakit Bhayangkara. Hanya saja ketika dalam perjalanan
tepatnya pukul 10.10 Wit, Mako Tabuni sudah meninggal dunia.
Mako yang sudah dibawa ke rumah sakit, tim Dokter memeriksanya dan
ditemukan 1 puncuk senjata api laras pendek jenis Taurus No Seri 915682,
No Body XK 255565 dan di dalamnya tersebut berisi peluru 6 butir
kaliber 38, senpi yang di duga milik Anggota Polri Briptu Hendra anggota
Polres Kerom yang hilang pada tahun 2010 di rumahnya. Serta di dalam
tasnya ditemukan 16 butir peluru kaliber 38 masih utuh. Sedangkan di
dalam noken ditemukan 1 selongsong peluru.
"Saat ini senpi sudah dibawa ke tim labfor Mabes untuk selanjutnya
disamakan dengan proyektil dari aksi penembakan yang terjadi selama ini
di Jayapura. Semoga saja benar, Sebab bila ini benar maka dipastikan
kita akan mengungkap teman-temannya yang lain," kata Kapolda.
Namun, ungkap Kapolda, akibat dari penangkapan Mako Tabuni oleh Tim
Sus, massa atau kelompok KNPB mengamuk dengan membakar sejumlah ruko dan
mobil, motor, di sekitar Perumnas III dan Expo Waena. Selain itu juga
melakukan penganiayaan terhadap 4 warga sipil yang sedang melintas.
"Penangkapan ini situasional, karena penangkapan dia itu tidak kami
rencanakan di TKP. Sebab kemarin kami juga sudah berencana menangkapnya
di tempat yang lain. Hanya saja kemarin hujan. Lalu anggota yang
mendapat kabar bahwa Mako akan keluar dari markasnya, maka dari itu
anggota mengejarnya. Hanya pada saat penangkapan MT terpaksa di
lumpuhkan. Lalu ada kelompok massa yang datang melakukan pengerusakan
membabi buta di Perumnas," katanya.
Dimana akibatnya ada puluhan motor, mobil dan beberapa kios terbakar.
Selanjutnya ada empat warga sipil yang dianiaya, yang mana ke empatnya
saat ini sudah dirawat di rumah sakit.
Sedangkan dari aksi penangkapan Mako Tabuni, pihak kepolisian juga
merazia sejumlah lokasi di belakang kampus Uncen yaitu di Asrama
Rusunawa, dan di dalamnya ditemukan banyak dokumen perjuangan tokoh
Papua merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, laras panjang,
puluhan panah, beberapa parang, kampak, pisau, linggis dan bendera
bintang gejora.
Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Bl. Tobing menegaskan
bahwa Mako Tabuni ini terlibat dalam aksi terror yang belakangan ini
terjadi di Jayapura. " Ada 7 aksi yang di lakukan oleh MT, yaitu
penembakan terhadap Warga Asing (Jerman) di Pantai Base G, diduga kasus
penganiayaan dan pembunuhan serta pembakaran mobil yang terjadi di
kuburan Waena,"ungkap Kapolda.
"Lalu diduga dalam kasus penembakan terhadap seorang pelajar di otonom
Kotaraja. Diduga penembakan terhadap anggota TNI di Entrop dekat bengkel
Surabaya. Diduga penembakan 2 orang pemuda di Jalan Sam Ratulangi.
Diduga penembakan seorang PNS di belakang kantor Walikota dan di duga
penembakan seorang Security di halaman Uncen," papar Kapolda.
Kapolda juga menambahkan masih ada 8-9 nama lain yang akan menjadi
target penangkapan pihak kepolisian yang merupakan dalang aksi terror
penembakan yang terjadi di Jayapura Kota ini.
"Kami optimis pasti akan menangkap dan mengungkap siapa dalang dari
aksi terror yang terjadi di Jayapura Kota ini. Semoga dari senjata yang
ditemukan dari MT itu bisa menjadi petunjuk untuk kami mengungkap semua
aksi-aksi penembakan ini," ujarnya.
Sedangkan terhadap masyarakat, Kapolda meminta untuk tidak panik atau
pun resah atas perbuatan kelompok-kelompok ini. Selain itu pihaknya juga
akan mengamankan seputar lokasi penangkapan MT.
"Kami minta dukungan masyarakat untuk mengungkap kasus ini. Kami juga
minta untuk masyarakat tidak melakukan gerakan-gerakan tambahan yang
merugikan diri sendiri. Yang penting masyarakat jangan malah terpancing
atau menambah situsi menjadi tidka baik," katanya.
Di singgung terkait di temukan adanya seragam TNI Kodam XVII
Cenderawasih, apakah keterlibatannya" Ini masih dalam penyelidikan, dari
mana baju seragam TNI ini, apakah ada sangkut pautnya dengan kelompok
ini pemiliknya. "Untuk seragam TNI masih dalam penyelidikan. Tapi untuk
seragam yang lainnya adalah milik seragam tentara dari luar Indonesia.
Dan seragam itu banyak dijual belikan," ujarnya.
Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos langsung dari lapangan,
sekitar pukul 09.40 WIT, usai penambakan yang nemewaskan Mako Tabuni, di
sepanjang Jl Campwolker, Perumnas II, Kelurahan Yabansai, Distrik
Heram telah terjadi aksi pemalangan jalan dan pembakaran toko-toko,
Mobil dan Mobil yang dilakukan oleh massa anggota dan pendukung KNPB
yang tidak terima terhadap penangkapan dan penembakan terhadap Mako
Tabuni oleh pihak keamanan. Ada warga yang dianiaya, beberapa rumah dan
ruko, warung, mobil dirusak dan dibakar. Juga duapuluhan motor dibakar
disekitar TKP.
Salah satu warga Perumnas III Waena Jayapura yang tak mau mentebutkan
namanya asli ketika ditemui Cnderawasih Pos mengatakan kerugian yang
dialami yakni mobil innova, motor 2 buah, mesin foto copi, dan lamari
kaca serta kaca rumah dan semua jualan yang didagangkan habis
diobrak-abik oleh masa KNPB.
Tiga orang warga dilaporkan menjadi korban penganiayaan massa adalah,
Andi Pariang, putus lengan kanan dan leher terkena bacokan parang di
Expo Waena, Jafar Mahasiswa Uncen mengalami luka bacok di kepala dan
Haris, mengalami luka bacok di tangan kanan. Kedua korban, Jafar dan
Haris langsung dievakuasi ke RS Bayangkara, sedangkan Andi Pariang
langsung dibawa ke RSUD Dok II, akibat luka bacok yang dialaminya cukup
serius.
Warga di sekitar Perumnas I, II, III dan sekitar Expo ketakutan dan
bersembunyi dalam rumah. Ada juga warga yang lari ketakutan menuju arah
Waena. Setelah kelompok yang mengamuk itu pergi, pukul 10.28 WIT,
sebagian masyarakat di Perumnas III berusaha memadamkam api dengan
menggunakan alat seadanya sperti ember, selang air dan peralatan apa
adanya.
Kemudian sekitar 1 jam kemudian, atau sekitar pukul 10.50 WIT, barulah
sebanyak 1 pleton Anggota Polsekta Abepura yang dipimpin oleh
Kapolsekta AB tiba di TKP dengan menggunkan 1 truk Polisian untuk
mengamankan situasi di TKP. Lalu di susul 1 pleton Dalmas Polresta
dengan menggunakan Truk menuju ke arah kantor Rektor Uncen atas, untuk
mengamankan dan menyelamatkan mahasiswa yang berada terjebak didalam
kampus Uncen.
Sekitar pukul 11.00 WIT sekitar III pleton anggota dalmas Polresta yang
dipimpin oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpau dan
Kapolresta AKBP Alfred Papare tiba di Putaran Taxi Perumnas III dengan
menggunkan 3 unit Truk Kepolisian. Pada pukul 11.09 WIT anggota Dalmas
Polresta berhenti didepan fakultas Teknik Kampus Uncen dan melanjutkan
perjalanan menuju belakang Rusunawa Perumnas III.
Lalu pukul 11.16 WIT Sekitar 1 Kompi Yonif 751/Raider dibawah pimpinan
Letkol Inf Rano Tilar (Dandim 1701/Jypr) tiba di Putaran Taksi Perunas
III dan lansung bergerak menuju ke arah Asrama Rusunawa. Pukul 11.23 WIT
Kapolresta bersama anggotanya tiba di Asrama Rusunawa dan meminta
kepada penghuni Rusunawa untuk keluar dari kamar, lalu sekitar 100 orang
penghuni Asrama Rusunawa dikumpulkan didepan Asrama Rusunawa.
Pada pukul 11.26 WIT Kapolresta berhasil mengamankan Asrama lalu
memberikan pengarahan kepada penghuni Asrama Rusunawa yang intinya
meminta kepada penghuni Asrama Rusunawa untuk membantu pihak Kepolisian
menangkap pelaku yang melakukan pengrusakan, serta meminta kepada
penghuni untuk menyerahkan sajam berupa, panah, parang dan tombak ke
pihak kepolisian.
Dan kemudian pukul 11.40 WIT pihak Kepolisian dan dibantu penghuni
Asrama melakukan penggeledahan Satjam di kamar-kamar penghuni Asrama
Rusunawa. Kemudian pihak kepolisian menyatakan pukul 12.00 WIT situasi
sudah kondusif atau benar-benar di kuasai pihak kepolisian.
Akibat penembakan terhadap Mako Tabuni, penganiayaan warga, pengrusakan
dna pembakaran ruko, rumah, warung, mobil dan motor di Waena dan
sekitarnya membuat kepanikan warga Waena, Abepura, Kotaraja dan
sekitarnya. Suasana kota jayapura, terutama di Waena, Abepura dan
Kotaraja sempat lenggang dari pagi hingga sore.
Warga memilih tetap dalam rumah, anak-naka sekolah dipulangkan lebih
awal, pusat-pusat perekonomian, swalayan, supermarket, toko dan kios
ditutup pada siang kemarin. Hany beberapa saja yang tetap buka.
Hingga tadi malam, warga was-was dengan kondisi yang ada. Jalan-jalan
utama di Kota Jayapura lenggan. Tidak banyak kendaraan lalu
lalang.(ro/ren/mud/cr-176/cr-1 79)(jpnn)