Sabtu, 16 Juni 2012

467 Mantan Milisi Eks Timtim Masih Dianggap Penjahat Perang

TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU -- Sebanyak 467 mantan milisi eks Timtim yang melarikan diri ke Timor Barat (Indonesia) usai pergolakan tahun 1999 lalu, kini masih masuk daftar merah (red notification) oleh Mahkamah International di Den Haag, Belanda. Mereka masih dianggap penjahat perang dan diburu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Eurico Guterres, mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi Timtim
"Meski Komisi Keadilan dan Perdamaian telah menandatangani perjanjian damai yang melibatkan berbagai komponen masyarakat Republic Democratic Timor Leste (RDTL) dan Indonesia, namun Mahkamah International belum menghapus nama 467 mantan milisi dari daftar merah sebagai penjahat perang. Kondisi ini yang membuat sedikit ganjalan dalam upaya rekonsiliasi," jelas Ketua Tim Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas), Brigjen TNI Dody Usodo Hargo, S.Ip, M.M, ketika menggelar pertemuan dengan para pejabat Pemkab Timor Tengah Utara (TTU) di Kefamenanu, Kamis (14/6/2012).

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, menyebutkan, pengejaran terhadap mantan milisi dimulai dengan pembentukan Serious Crimes Investigation Unit (SCU) oleh The United Nations Transitional Administration in East Timor (UNTAET) yang dibentuk PBB. Mantan milisi yang ditangkap diadili di Pengadilan ad Hoc di di Dili, Timor-Timur. Sedangkan mantan milisi yang melarikan diri ke Timor Barat (Nusa Tenggara Timur), dilaporkan ke International Criminal Court (ICC) dan namanya didaftarkan ke Mahkamah International di Den Haag, Belanda.

Tim Sekjen Wantanas melakukan kunjungan kerja selama hampir sepekan ke pemeintah daerah di daratan Timor, di antaranya ke Pemkot Kupang, Pemkab Kupang, Pemkab Timor Tengah Selatan, Pemkab TTU dan Pemkab Belu dalam rangka menghimpun informasi dan melihat langsung kondisi sosial ekonomi warga di perbatasan termasuk warga ekspengungsi Timtim.

Sebelum bertemu para pejabat Pemkab TTU Kamis pagi, Tim Sekjen Wantanas bertemu dengan beberapa tokoh warga eksTimtim, meninjau ke pos perbatasan serta berdialog dengan para prajurit TNI yang bergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL, Rabu (13/6/2012) sore hingga malam hari.

Persoalan lain lagi, papar Brigjen Dody, janji ganti rugi terhadap aset milik warga ekspengungsi Timtim yang ditinggalkan di negara RDTL usai pergolakan tahun 1999 lalu. "Waktu itu sudah ditandatangani kesepakatan antara mantan Menlu RI Hasan Wirajuda dengan Menlu Ramos Horta. Salah satu butir kesepakatannya adalah membayar ganti rugi aset warga eks Timtim seperti tanah dan bangunan yang ditinggalkan di RDTL tahun 1999 lalu. Tapi sayang, sampai hari ini kesepakatan itu belum direalisasikan," kata Brigjen Dody mengutip keluhan para tokoh warga eksTimtim.

Oleh karena itu, Brigjen Dody berharap pemerintah kota/kabupaten agar memberi perhatian lebih serius terhadap peningkatan kesejahteraan warga ekspengungsi Timtim. "Sebab mereka sudah meninggalkan harta benda termasuk mempertaruhkan nyawanya bagi merah putih," tukasnya.

Brigjen Dody juga mengimbau agar stigma warga `eks Timtim' supaya digantikan dengan istilah yang lebih sopan, yaitu warga Indonesia kelahiran Timtim. Dengan begitu tidak ada perbedaan perlakuan dalam pelayanan pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan.

Menanggapi permintaan itu, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S,Pt mengatakan, Pemkab TTU sudah berupaya memberikan pelayanan yang maksimal terhadap warga eks Timtim. "Misalnya, Pemkab TTU memberikan rumah sehat dan layak huni. Namun beberapa waktu kemudian rumah itu dijual kepada warga lokal. Alasannya untuk dijadikan modal berusaha atau untuk membayar utang dan alasan lain lagi. Ini kan sangat menyedihkan," papar Fernandes. Meski demikian, lanjutnya, Pemkab TTU tidak akan berhenti memberikan perhatian ekstra terhadap warga eks Timtim.(tribunnews)

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

Investasi Industri Pertahanan Ditargetkan Rp 100 Triliun

Image
Presiden Direktur PT KNI Antung Pandoyo (kiri), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kedua dari kiri), dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak (tengah) di Bontang, kemarin.

BONTANG – Pemerintah menargetkan nilai investasi industri pertahanan nasional bisa mencapai sekitar Rp 100 triliun dalam waktu lima tahun. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pihaknya akan terus mendorong masuknya investasi di industri pertahanan, baik oleh swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).

Nilai investasi industri pertahanan tersebut terdiri atas berbagai macam sektor seperti alat utama sistem senjata (alutsista), pabrik peluru kendali (rudal), dan bahan peledak berkekuatan rendah atau amonium nitrat. Peningkatan investasi juga akan menaikkan devisa negara. Menurutnya, target tersebut bisa terpenuhi tidak hanya melalui pembangunan pabrik baru, tapi juga penambahan investasi serta kapasitas produksi.

Dia mencontohkan, pabrik amonium nitrat PT KNI yang senilai Rp 4 triliun. ”Saat ini kapasitas produksinya 300.000 ton per tahun, sebelumnya hanya sekitar 120.000-150.000 ton per tahun,” kata Purnomo seusai peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur, kemarin. Purnomo memperkirakan, kebutuhan amonium nitrat nasional terus meningkat menjadi 800.000 ton per tahun pada 2014-2015.

Saat ini kebutuhan amonium nitrat sekitar 600.000 ton per tahun. ”Ditambah produksi MNK (PT Multi Nitrotama Kimia) di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, produksi dalam negeri menjadi lebih besar,”ucapnya. Saat ini hanya ada dua pabrik amonium nitrat di dalam negeri yakni PT KNI dan PT MNK. Sebenarnya ada satu lagi perusahaan BUMN di Bontang yakni PT Dahana, namun hingga kini masih belum diketahui secara jelas soal investasinya.

Lebih lanjut Purnomo menjelaskan, saat ini investor lainnya yakni PT Batuta tengah menjajaki investasi pembangunan pabrik amonium nitrat di Bontang. Dia mengaku sudah menerima proposal rencana investasi PT Batuta. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menambahkan, pihaknya mendukung investor di Bontang dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif, keamanan berinvestasi, menjamin kepastian hukum, serta mempermudah perizinan.

Awang mengungkapkan, Bontang menempati urutan kelima dari 33 provinsi terkait penanaman modal asing (PMA), nomor tiga untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan masuk dalam 10 besar regional champion investasi. Dia menyebutkan, realisasi investasi di Bontang tahun lalu mencapai Rp 38 triliun, melampaui target awal Rp 32 triliun.” Tahun ini kami targetkan Rp 42 triliun. Termasuk industri batubara. Dua blok migas sedang dikembangkan,”ucapnya.

Direktur Utama PT KNI Antung Pandoyo optimistis, perusahaan yang dia pimpin bakal menjadi produsen amonium nitrat terbesar di Indonesia, bahkan mungkin Asia Tenggara. PT KNI akan berperan penting sebagai aset nasional untuk melayani industri pertambangan di dalam negeri.

Pembangunan pabrik tersebut juga akan menghemat devisa negara hingga USD 150 juta. ”USD 150 juta asumsinya harga USD 500 per ton. Itu dikali 300.000 ton. Kalau harga USD 600,akan lebih besar,” tandasnya. (sandra karin)(Sindo)

Pangdam : Tiga Danrem di Papua Dijabat Brigjen

Berita Armabar




Kebijakan pemerintah di tingkat pimpinan

Panglima Kodam XVVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Syafitri, mengatakan, ada tiga jabatan Komandan Korem (Danrem) di wilayah itu, dijabat oleh perwira bintang satu atau berpangkat brigadir jenderal.

"Jadi kita di Kodam Cenderawasih itu ada tiga jabatan Danrem yang akan dijabat oleh perwiara berpangkat brigadir jenderal (Brigjen), yakni di Biak Danrem 171/PVT, Sorong Danrem 173/PVB, dan Merauke Danrem 174/ATW," katanya.

Menurut dia, penempatan tiga perwira berbintang satu di wilayahnya merupakan kebijakan pemerintah di tingkat pimpinan.

Jumat pagi telah diserahterimakan empat jabatan Danrem, tiga diantaranya akan dijabat oleh perwira bintang satu tersebut.

"Itu merupakan kebijakan pemerintah, dan itu dilakukan di tingkat pimpinan," katanya.

Ketika disinggung mengapa jabatan Danrem 172/PWY Jayapura masih dijabat oleh perwira berpangkat Kolonel? Erwin Syafitri mengatakan, cakupan wilayah Danrem tersebut masih dekat dengan markas Kodam, sehingga dinilai cukup dijabat seorang kolonel.

"Mungkin ada pertimbangan lain, karena masih dekat, kan ada Pangdam di sini," jawabnya.

Terkait dengan penempatan Kolonel Joppye Onesimus Wayangkau sebagai Danrem 172/PWY, apakah ada jabatan politis atau lainya, Jenderal Erwin katakan hal itu tidak ada.

Tetapi lebih kepada kemampuan yang dinilai oleh pihaknya terhadap putra asli Papua asal Serui itu.

"Penempatan sudah sesuai dengan ketentuan dan kemampuan yang dimilikinya. Dan harapan saya kalau bisa dia (Joppye Wayangkau) jadi bintang (jenderal asal Papua,red)," jawabnya.

Seperti diwartakan sebelumnya Panglima Kodam XVVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Erwin Syafitri, Jumat pagi, memimpin serah terima empat jabatan komandan Korem yang berlangsung di aula markas Kodam Tony Rompis, Jayapura, Papua.

Serah terima keempat komandan Korem (Danrem) tersebut terdiri atas Danrem 171/PVT dari Kolonel Eka Wiharsa kepada Brigjen Pandji Suko Hari Yudho, Danrem 172/PWY dari Kolonel Ibnu Triwidodo, S.Ip kepada Kolonel Joppye Onemsimus Wayangkau.

Dan jabatan Danrem 173/PVB dari Kolonel Hendri Pahuruman Lubis kepada Kolonel FX Bangun Pratiknyo, S.Sos, Kemudian Danrem 174/ATW dari Kolonel Ratman Wiady kepada Kolonel Edy Rahmayadi.

Danrem 173/PVB Kolonel FX Bangun Pratiknyo, S.Sos, dan Danrem 174/ATW Kolonel Edy Rahmayadi merupakan perwira senior, dan dalam waktu dekat ini akan naik pangkat menjadi Brigjen.(Beritasatu)

Jerry Duane Gray


 “Kuda Troya” Anti Amerika

Jerry Duane Gray (istimewa)
INTELIJEN.co.id - Di antara banyak kalangan yang mencoba mengungkap skenario AS atas Indonesia, Jerry D. Gray, mantan anggota militer Angkatan Udara AS, secara spesifik cukup konsisten untuk terus menelanjangi kejahatan AS. Jerry aktif menuangkan analisis terkait kejahatan AS, melalui seminar, diskusi ataupun tulisan-tulisan kritis.

Sejak berakhirnya perang dingin, Amerika Serikat menempatkan diri dalam posisi hegemoni tunggal. Untuk mewujudkan hegemoni atas dunia, AS membangun sistem politik, ekonomi, dan militer yang harus ditaati oleh negara ataupun entitas bukan negara di seluruh dunia. AS ingin melibatkan seluruh dunia dalam agenda global ala AS. Sebagai konsekuensi, AS akan memerangi pihak manapun yang menentang agenda global tersebut.

Disukai ataupun tidak, Indonesia, dengan segala kelebihan yang dimiliki tentu saja menjadi incaran AS. Berbagai skenario terkait upaya AS untuk menguasai RI telah diungkap oleh banyak kalangan.

Di antara banyak kalangan yang mencoba mengungkap skenario AS atas Indonesia, Jerry D. Gray, mantan anggota militer Angkatan Udara AS, secara spesifik cukup konsisten untuk terus menelanjangi kejahatan AS. Jerry aktif menuangkan analisis terkait kejahatan AS, melalui seminar, diskusi ataupun tulisan-tulisan kritis.

Di mata Jerry, Pemerintahan AS adalah pemerintahan yang paling jahat di dunia. Kendati pemimpinnya sudah berganti, tidak terjadi perubahan. Semua presiden AS pasca John F Kennedy menjadi anggota Council on Foreign Relations (CFR). CFR tidak sekedar mengendalikan CIA, tapi juga berkuasa mengontrol Departemen Luar Negeri AS. CFR mempunyai kewenangan untuk menggodok kebijakan luar negeri AS. Di era kepresidenan Bill Clinton, 100 anggota CFR diangkat sebagai duta besar AS di berbagai negara untuk menyebarluaskan propaganda federalisme dan globalisme.

Jerry D Gray, yang bergabung dengan USAF sejak 1978-1982, merasakan langsung kejahatan pemerintah AS. Sebagai anggota militer AS, Jerry mengaku telah menjadi korban eksperimen vaksin pendongkrak agresifitas.

Tidak sekedar menebar wacana, Jerry D Gray, yang masuk ke Indonesia sejak 1985, telah memantapkan niatnya untuk menjadi warga negara Indonesia. Jerry atau Haji Abdurrahman mengenal Indonesia setelah sebelumnya bekerja di Arab Saudi sejak 1982. Dengan pengalaman sebagai ahli mekanik pesawat terbang, alumni Hickam Air Force dan A & P Hawai University ini dipercaya untuk menjadi ahli mekanik pesawat pribadi Raja Fahd.

Saat berada di Jeddah, Jerry leluasa mengembangkan kemampuan khususnya, yakni menyelam dan aktivitas dokumentasi bawah air. Puluhan sertifikasi internasional di bidang olah raga selam telah diraih Jerry. Tak heran jika Jerry dikenal sebagai master instruktur selam yang diakui internasional.

Profesi instruktur selam inilah yang pada akhirnya membawa Jerry masuk ke Indonesia. Jerry menempati posisi rangking tertinggi instruktur selam di Indonesia. Selama di Indonesia Jerry juga berhasil mengabadikan keindahan panorama bawah laut Indonesia, baik dalam format foto ataupun video.

Ketika tragedi berdarah “Mei 1998” pecah, Jerry diminta CNBC Asia untuk menjadi juru kamera freelance. Dari dokumentasi “Tragedi Mei” itulah Jerry semakin memantapkan niatnya untuk mengabdi sebagai warga negara Indonesia. “Pada kerusuhan Mei 1998, di mana semua orang asing meninggalkan Jakarta dan Indonesia, saya sudah merasa sebagai warga negara Indonesia. Saya baru tersadar bahwa saya cinta Indonesia,” ungkap Jerry.

Kecintaan terhadap Islam dan Indonesia itulah yang mendorong Jerry D Gray untuk mengambil posisi berseberangan dengan AS dan pendukungnya. Dengan pengalaman, kamampuan dan analisis yang tajam, Jerry pun aktif membongkar kebobrokan AS dan sekutunya. Hasil riset dan analisis itu dituangkan dalam sejumlah buku yang hampir semuanya membongkar konspirasi AS dan sekutunya. Di antaranya, “The Real Truth 911”, “American Shadow Government”, “Demokrasi Barbar ala Amerika”, “Deadly Mist”, dan “Rasulullah is My Doctor”.

Secara khusus, dalam buku Deadly Mist, Jerry dengan berani membongkar upaya AS merusak kesehatan manusia. Disebutkan bahwa penyakit mematikan seperti flu burung, SARS, dan AIDS adalah hasil rekayasa Amerika Serikat. Dengan fakta yang diambil langsung, Jerry membuktikan adanya upaya penyebaran virus penyakit dengan menggunakan pesawat terbang di atas langit Jakarta dan sekitarnya.

Langkah berani yang diambil Jerry bukan tanpa resiko. Sebagai “pengkhianat” AS, berbagai ancaman pembunuhan fisik hingga pembunuhan karakter sering dihadapi Jerry D Gray. Tak hanya itu, sebelum menjadi WNI, pihak Kedubes AS di Jakarta memandang Jerry D Gray sebagai sosok yang membahayakan AS. Berikut kutipan wawancaranya dengan INTELIJEN pada Oktober 2010 di Jakarta.
 Pemerintah RI Pro AS

Apa pertimbangan Anda menjadi WNI dan mengambil posisi menentang Pemerintahan AS?

Saya malu menjadi warga negara AS, ratusan juta orang telah menjadi korban kejahatan Pemerintahan AS, bahkan dari warga negara AS sendiri. Saya salah satu korban dari kejahatan AS. Indonesia adalah bangsa yang besar yang harus dipertahankan. Saya sangat mengenal dan memahami Indonesia. Saya mantan tentara AS yang menjadi musuh AS sendiri.

Untuk Indonesia, saya rela lepaskan kewarganegaraan AS, kolega, keluarga, dan bahkan karir dan masa depan saya. Kehidupan di AS memang menawarkan materi yang jauh lebih besar, tetapi saya lebih suka hidup di Indonesia daripada di AS.

Saya ingin menyumbangkan pemikiran saya kepada bangsa Indonesia tentang perlunya nasionalisme yang kuat, karena saya tahu Indonesia menjadi target AS dan Israel. Indonesia harus memiliki fighting spirit. Mengapa orang Indonesia bangga bisa kuliah di Harvard, saya sendiri tidak melihat keunggulan Harvard.

Saya siap dengan segala resikonya. Sejak buku “The Real Truth 911” diterbitkan, saya mendapat informasi dari kalangan intelijen di Indonesia, bahwa saya telah dijadikan target pembunuhan agen CIA. Saya sangat berhati-hati dengan kemungkinan kecelakaan di jalanan ataupun ancaman racun di makanan.

Di setiap acara yang sifatnya terbuka dan memprovokasi kebencian terhadap AS, misalnya seminar atau bedah buku, saya selalu diawasi agen-agen CIA yang menyamar. Saya juga pernah diintimidasi di konsulat jenderal untuk mengungkapkan kegiatan dan aktivitas saya.

Sejauhmana upaya AS dan sekutunya dalam menguasai Indonesia?

Agar bisa menguasai Indonesia dan bahkan dunia, AS berupaya untuk melemahkan Indonesia. Salah satunya adalah dengan merusak kesehatan bangsa Indonesia. Secara sistematis, upaya pelemahan itu dilakukan dengan cara yang halus dan kasar. Secara sistematis dengan bantuan promosi dan publikasi media, rakyat Indonesia dicokol dengan obat-obatan, vaksin, imunisasi dan makanan yang sebenarnya membahayakan kesehatan.

Bagi saya, program imunisasi dan vaksinasi adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan WHO. Indonesia telah menjadi korban konspirasi AS dan WHO ini. Terungkap fakta bahwa negara Kuba menjadi negara paling sehat di dunia karena menolak program imunisasi WHO.

Berdasarkan fakta, 95 persen penduduk Jakarta dan sekitarnya telah mendapatkan vaksin cacar, tetapi faktanya, ribuan penduduk Jakarta terkena cacar. Sekitar 90 persen vaksin ataupun obat di apotik tidak menyembuhkan. Semuanya berorientasi bisnis dan bahkan merupakan bagian dari upaya population control.

Promosi anti biotik cukup gencar, padahal sekitar 85 persen pasien di rumah sakit tidak perlu antibiotik. Pada 2009, industri farmasi di AS berhasil menjual antibiotik lebih dari 1500 ton anti biotik, dengan total keuntungan di atas US$ 247 miliar.

Selain vaksin, dalam industri makanan ada kejahatan industri yang merusak kesehatan manusia. Zat-zat berbahaya seperti vetsin dan pemanis buatan aspartam, digunakan oleh produsen makanan dan minuman, dan bahkan obat-obatan.

Anda melihat adanya upaya pihak asing untuk memperlemah Indonesia dengan cara yang lebih radikal, misalnya penggunaan senjata biologi?

AS memiliki program populatian control. Sejak awal Presiden Jimmy Carter telah menyetujui adanya program pengurangan minimum dua miliar manusia dari negara ketiga. Setelah persetujuan itu AIDS menjadi epidemik. Setelah itu, Kongres AS menyetujui dana riset sebesar US$ 10 juta yang akan digunakan untuk memproduksi virus mematikan seperti halnya AIDS, Dia setuju, pada 1978, AIDS jadi epidemik. Program itu tidak lain merupakan program produksi senjata biologi untuk population control.

Di Indonesia, agen asing akan memperlemah kesehatan rakyat Indonesia agar fighting spirit bangsa melemah. Saat ini perlu diwaspadai adanya upaya penyemprotan debu ethylene bromide dan micro fiber di langit dengan menggunakan pesawat udara. Dalam beberapa kesempatan dibuktikan bahwa sejumlah pesawat telah meninggalkan chemical trails (chemtrails) di langit Jakarta dan sekitarnya. Berbeda dengan contrails yang dikeluarkan pesawat jet, chemtrails bisa ditumpangi dengan virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya bromium yang dicampur dengan virus influenza. Bromium diarahkan untuk memunculkan luka di saluran pernafasan. Dengan adanya luka, virus influenza mudah mengendap di saluran pernafasan.

Awal september 2010, di langit Jakarta, terlihat chemtrails yang disemprotkan oleh pesawat tanker jet yang diduga milik Angkatan Udara AS. Penyemprotan dilakukan hingga empat kali. Beberapa hari setelah penyemprotan terakhir, pasien dengan keluhan infeksi pernafasan melonjak naik hingga 400 persen di Jakarta.

Semua pihak harus mewaspadai semprotan yang dilakukan di awal bulan Ramadhan 2009. Jelas-jelas ini ditujukan untuk melemahkan umat Islam, di mana di awal puasa memiliki kondisi fisik yang lemah.

Jika memang hal tersebut membahayakan kesehatan manusia apa upaya yang telah Anda lakukan terkait serangan itu?

Saya sudah presentasikan penelitian tentang semprotan chemtrails di langit Jakarta kepada penasehat intelijen salah satu calon Wakil Presiden RI menjelang Pilpres 2009. Saya sampaikan rekaman detil lokasi, waktu, tempat dan jenis pesawat.

Saya telah sebutkan bahwa jenis pesawat itu adalah tanker jet milik UA AS. Harus dipertanyakan, siapa yang memberikan ijin sehingga pesawat militer ini terbang di bawah awan, atau sekitar 4-5 ribu meter. Chemtrails keluar bukan dari mesin tetapi dari dua lobang di bawah sayap pesawat. Setelah insiden semprotan itu sebagian penduduk Jakarta terkena sindrom gangguan pernafasan dan demam.

Seharusnya, dengan akses yang ada, detil pesawat dan waktu penerbangan bisa dicocokkan dengan data Bandara Soekarno Hatta. Di sisi lain, ahli analisis udara juga perlu dilibatkan untuk menganalisa sample chemtrails yang tertinggal di gedung-gedung tinggi. Mungkin karena melihat adanya konspirasi internasional, tokoh politik itu tidak mau campur tangan.

Sebagai Anda melihat adanya pembiaran terkait upaya pihak asing merusak kesehatan rakyat Indonesia untuk melemahkan Indonesia baik secara halus ataupun kasar?

Bagi saya, Menkes Siti Fadilah Supari adalah national hero yang harus dipertahankan untuk membendung upaya jahat AS dan sekutunya di bidang kesehatan. Siti Fadilah tidak melontarkan spekulasi tetapi menyodorkan bukti. Misalnya dalam konspirasi virus flu burung di Indonesia. Siti Fadilah ketika menjabat telah mengeluarkan tiga jenis imunisasi anak dari daftar wajib imunisasi yang dikeluarkan WHO.

Siti Fadilah Supari harus dikembalikan ke Depkes, atau minimal tokoh yang sehaluan dengan sikap Siti Fadilah. Ironisnya, Siti Fadilah digantikan oleh Menkes yang dikenal dekat dengan AS dan WHO. Pemerintah Indonesia saat ini terlalu pro AS. Lebih ironis lagi, vaksin miningitis untuk jamaah haji Indonesia terbukti menggunakan enzim babi. Bahkan dalam vaksin ini diduga menggunakan zat khusus hasil aborsi.
 Biodata

Nama:
Jerry Duane Gray

Tempat/Tgl Lahir:
Wiesbaden, Jerman, 24 September 1960

Agama:
Islam

Pendidikan:
- Pendidikan dasar dan menengah , Iowa
- Sekolah Pemeliharaan Pesawat Terbang, Texas
- Engineer Pesawat Udara, Hawaii University

Karir:
- USAF (1978-1982)
- Hickam Air Force
- New Saudi Mechanic (1982-1984)
- Master Instruktur Selam, Jeddah (1984)
- Master Instruktur Selam, Indonesia (1985)
- Underwater Cameraman (1982-)
- Cameraman, Televisi CNBC Asia (1998)
- Cameraman pertama, Metro TV
- Jurnalis freelance media internasional

Badak Putih - Penyergapan Di Ladang

Bulan Juni 2004 Yonif 320/Badak Putih mendapat perintah untuk melakukan operasi ke wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sebagai pasukan pemukul di Aceh Besar, wilayah yang tidak aman karena adanya aksi-aksi bersenjata dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selama sembilan bulan bertugas semua berjalan lancar hingga suatu peristiwa yang berkesan bagi para prajurit Badak Putih.

Pada April 2005 Letda Inf Tommy bersama anak buahnya melaksanakan patroli rutin di desa Muree, Kecamatan Indrapuri. Ketika itu ada informasi dari staf intel, bahwa beberapa anggota GAM sedang membuat ladang ganja di desa Muree. Akhirnya diputuskan untuk menyergap yang dipimpin oleh Letda Inf Tommy, alumnus Akmil 2001.

Pada 2 April 2005, pukul 05.00 pagi, pasukan berkekuatan delapan orang menuju lokasi keberadaan GAM tersebut. Pagi itu hujan cukup deras dan pasukan tetap bergerak. "Meski saat itu hujan deras, kami tetap bergerak karena situasi seperti itu sangat menguntungkan bagi pasukan namun menjadi titik kelengahan musuh," ungkap Letda Inf Tommy.

Informasi yang didapatnya ternyata benar. Tiga jam kemudian pasukannya menemukan ladang ganja seluas sekitar 500 meter persegi. Tim Tommy diperintahkan untuk waspada.

Pasukan terus bergerak maju sampai terdengar suara orang di kejauhan. "Belum sampai 200 meter bergerak, tiba-tiba saya mendengar suara-suara orang di pinggiran sungai yang ada disitu. Lalu saya perintahkan tim untuk melakukan penyergapan," katanya. Tim kemudian dibagi menjadi dua kelompok dan membentuk posisi 'L'. Satu kelompok dipimpin Letda Tommy sedangkan sisanya dipimpin wadantim.

Pasukan bergerak senyap dan merayap mendekati posisi musuh hingga berjarak 30 meter. Karena kondisi medan yang rapat tertutup perpohonan maka hanya Letda Tommy dan seorang anggotanya yang didepan yang bisa melihat keberadaan anggota GAM tersebut.

Terlihat oleh mereka berdua, terdapat tujuh orang anggota GAM bersenjata AK-47. Maka diperintahkan anggotanya menembakan GLM sebagai tembakan pembuka dan diikuti oleh seluruh anggota tim.

Mendapat serangan dadakan tersebut, GAM lalu melarikan diri ke ketinggian, meninggalkan dua orang temannya yang tewas ditempat. Tim Badak Putih melihat anggota GAM melarikan diri langsung mengejar dan melucuti senjata dua anggota yang telah tewas.

Pengejaran memakan waktu yang cukup lama karena medan yang sulit dan harus mendaki ketinggian. Pasukan tetap siaga untuk mengatisipasi penghadangan dari pihak GAM.

Sebelum mencapai puncak ketinggian, pasukan Yonif 320 mendapat perlawanan yang gencar dari atas bukit. Ternyata anggota GAM yang kabur menuju tempat teman-temannya di atas bukit dan berjumlah cukup besar. Terlhat dari gencarnya tembakan menuju pasukan yang di pimpin Letda Tommy.

Oleh karenanya pasukan Yonif 320 harus mundur dan mencari posisi aman di bukit yang tidak jauh dari lokasi. Setelah mendapat posisi yang cukup aman, pasukan diperintahkan melakukan tembakan balasan. "Sambil bertahan dan melayani tembakan GAM, saya cek personil dan material tim. Senjata, amunisi dan perlengkapan perorangan lainnya tidak ada masalah, namun dua anggota tim mengalami kejang otot dan seorang lainnya terkena pecahan GLM," kata perwira kelahiran Palembang ini.

Sambil memberikan pertolongan pertama pada ketiga anggota yang sakit dan terluka, kontak tembak tetap berlangsung. Permintaan bantuan disampaikan melalui radio karena kondisi amunisi mulai menipis dan jumlah anggota GAM lebih besar. "Untungnya munisi masih mencukupi dan semangat bertempur prajurit saya tetap tinggi, sehingga mampu melayani kontak tembak dengan GAM hampir satu jam lamanya sampai akhirnya GAM melarikan diri." kenangnya.

Setelah dipastikan anggota GAM telah melarikan diri, maka dilakukan pembersihan. Tim Yonif 320/Badak Putih mendapatkan dua pucuk senjata AK-47, magazen sembilan buah berserta 387 peluru AK-47 dan handphone sebanyak tiga buah.

"Alhamdullilah, berkat latihan yang kami jalani menjelang keberangkatan ke daerah operasi, menjadikan Yonif 320/Badak Putih dapat bertugas dengan baik, berhasil dan tidak mendapat musibah yang cukup berarti, hingga akhirnya kami dapat kembali pulang ke home base dengan selamat." kata Tommy, yang saat itu sudah berpangkat Letnan Satu dan beristrikan seorang dokter gigi.
[sumber Defender, 2009]

Penangkapan Mako Tabuni

 Pelaku Penembakan Dibekuk, Coba Rampas Senjata

Mako Tabuni
JAKARTA – Aparat Kepolisian Daerah Papua, Kamis (14/6) pagi berhasil melumpuhkan seorang pelaku aksi penembakan yang terjadi beberapa hari terakhir ini di wilayah paling timur Indonesia itu. Pelaku yang berinisial MT itu dilumpuhkan petugas karena berupaya melakukan perlawanan dan ingin merampas senjata polisi.

"Senjata anggota (coba) dirampas. Kita lakukan langkah-langkah penegakan hukum lebih keras sehingga terpaksa dilumpuhkan, dengan inisial MT," kata Kapolri Jendral Timur Pradopo, Kamis (14/6) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Pasca penangkapan itu polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Timur menegaskan, polisi juga menemukan sebuah senjata laras pendek dengan 18 butir peluru di TKP. Sebelumnya terkait peristiwa penembakan di Papua, Polri sudah menahan tiga tersangka CW, MS dan TS yang diduga rekan-rekan MT.

“Itu kaitannya dengan masalah pembakaran mobil pada 22 Mei dan kemudian ada juga yang kaitannya dengan tertembaknya warga negara Jerman. Sejauh ini tiga orang sudah kami amankan,” kata Timur.

Dia menegaskan, saat ini situasi sudah dikendalikan oleh Polda Papua. Polri tetap melakukan penyelidikan lebih intensif. "Saya kira kita belum bisa menyampaikan tiga tersangka yang sudah ditahan. Tunggu hasil penyelidikan," jelasnya. (boy/jpnn)
 Pentolan KNPB Ditembak Mati Polisi

Massa Mengamuk, Ruko, Mobil, Motor Dibakar
Masyarakat berusaha memadamkan api setelah massa KNPB yang mengamuk dan membakar ruko dan kendaraan bermotor di Perumnas 3 kemarin. Foto: Marthen Boseren/Cenderawasih Pos
JAYAPURA - Aparat kepolisian menembak mati Wakil Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Musa Mako Tabuni (32th) di Perumnas III- Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (14/6) pagi. Akibat penembakan ini membuat marah anggota dan para pendukung KNPB, mereka kemudian melampiaskan kemarahannya dengan menganiaya warga, merusak dan membakar beberapa ruko, warung, mobil dan duapuluhan motor di sekitar TKP. Menurut informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos (Grup JPNN) dari saksi mata warga sekitar mengatakan, sekitar pukul 07.30 Ketua I KNPB Mako Tabuni hendak makan pinang di depan pangkalan ojek Perumnas III Waena.

Tak lama kemudian, aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Daihatsu Taff warna hitam dan Avanza berwarna silver tiba- tiba berhenti dan beberapa aparat kepolisian menemui Mako Tabuni untuk menangkapnya. Lalu kemudian dilakukan upaya penangkapan, tetapi ada perlawanan, dan apart kemudian melepaskan 6 kali tembakan kearah Mako Tabuni hingga tidak berdaya. Aparat kemudian mengankat korban ke dalam kendaraan untuk dilarikan ke rumah sakit.

Menurut versi polisi, seperti disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Bl. Tobing ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penangkapan terhadap Mako Tabuni yang berujung dengan penembakan terhadapnya hingga meninggal dunia.

"Ya kami terpaksa melumpuhkannya yang mencoba melawan petugas yang hendak menangkapnya," ungkap Kapolda dalam jumpa Persnya di Aula Mapolda, Kamis (14/6) usai penggerebekan Asrama Rusunawa milik Universitas Uncen yang berlokasi di Waena.

Kapolda mengatakan penangkapan ini bermula pukul, 09.30 Wit anggota tim khusus Reskrim Polda Papua mendapat informasi tersangka (Mako Tabuni) dengan jumlah 7 kasus, diantaranya kasus pengerusakan, penghasutan dan beberapa kasus lainnya berada di Jalan Kamp Wolker Perumnas III Waena bersama dengan 3 temannya.

"Saat itu anggota yang mendapat dia di TKP langsung menemuinya. Saat ditemui lalu terjadilah dialog antara MT dengan anggota. Dan saat itu salah satu anggota mengatakan bahwa MT akan ditangkap dan MT meminta surat penangkapannya," jelas Kapolda yang selama jumpa pers mengisialkan nama Mako Tabuni dengan MT.

Usai memberikan surat penangkapannya, menurut Kapolda, Mako Tabuni mencoba melawan dan kemudian melarikan diri dan salah satu anggota mengejar dan terjadi perlawanan. Dikatakan, saat itu Mako Tabuni berhasil merampas senjata anggota. "Karena anggota melihat MT sedang mengarahkan senjatanya kepada anggota, sehingga anggota yang lain memberikan peringatan ke atas, namun MT tetap tidak menghiraukannya, sehingga anggota menembaknya," papar Kapolda.

Setelah mendapat tembakan di bagian paha dan punggung, korban sehingga tersungkur. Anggota langsung membawa mako Tabuni ke dalam mobil dan di larikan ke rumah sakit Bhayangkara. Hanya saja ketika dalam perjalanan tepatnya pukul 10.10 Wit, Mako Tabuni sudah meninggal dunia.

Mako yang sudah dibawa ke rumah sakit, tim Dokter memeriksanya dan ditemukan 1 puncuk senjata api laras pendek jenis Taurus No Seri 915682, No Body XK 255565 dan di dalamnya tersebut berisi peluru 6 butir kaliber 38, senpi yang di duga milik Anggota Polri Briptu Hendra anggota Polres Kerom yang hilang pada tahun 2010 di rumahnya. Serta di dalam tasnya ditemukan 16 butir peluru kaliber 38 masih utuh. Sedangkan di dalam noken ditemukan 1 selongsong peluru.

"Saat ini senpi sudah dibawa ke tim labfor Mabes untuk selanjutnya disamakan dengan proyektil dari aksi penembakan yang terjadi selama ini di Jayapura. Semoga saja benar, Sebab bila ini benar maka dipastikan kita akan mengungkap teman-temannya yang lain," kata Kapolda.

Namun, ungkap Kapolda, akibat dari penangkapan Mako Tabuni oleh Tim Sus, massa atau kelompok KNPB mengamuk dengan membakar sejumlah ruko dan mobil, motor, di sekitar Perumnas III dan Expo Waena. Selain itu juga melakukan penganiayaan terhadap 4 warga sipil yang sedang melintas.

"Penangkapan ini situasional, karena penangkapan dia itu tidak kami rencanakan di TKP. Sebab kemarin kami juga sudah berencana menangkapnya di tempat yang lain. Hanya saja kemarin hujan. Lalu anggota yang mendapat kabar bahwa Mako akan keluar dari markasnya, maka dari itu anggota mengejarnya. Hanya pada saat penangkapan MT terpaksa di lumpuhkan. Lalu ada kelompok massa yang datang melakukan pengerusakan membabi buta di Perumnas," katanya.

Dimana akibatnya ada puluhan motor, mobil dan beberapa kios terbakar. Selanjutnya ada empat warga sipil yang dianiaya, yang mana ke empatnya saat ini sudah dirawat di rumah sakit.

Sedangkan dari aksi penangkapan Mako Tabuni, pihak kepolisian juga merazia sejumlah lokasi di belakang kampus Uncen yaitu di Asrama Rusunawa, dan di dalamnya ditemukan banyak dokumen perjuangan tokoh Papua merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, laras panjang, puluhan panah, beberapa parang, kampak, pisau, linggis dan bendera bintang gejora.

Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Bl. Tobing menegaskan bahwa Mako Tabuni ini terlibat dalam aksi terror yang belakangan ini terjadi di Jayapura. " Ada 7 aksi yang di lakukan oleh MT, yaitu penembakan terhadap Warga Asing (Jerman) di Pantai Base G, diduga kasus penganiayaan dan pembunuhan serta pembakaran mobil yang terjadi di kuburan Waena,"ungkap Kapolda.

"Lalu diduga dalam kasus penembakan terhadap seorang pelajar di otonom Kotaraja. Diduga penembakan terhadap anggota TNI di Entrop dekat bengkel Surabaya. Diduga penembakan 2 orang pemuda di Jalan Sam Ratulangi. Diduga penembakan seorang PNS di belakang kantor Walikota dan di duga penembakan seorang Security di halaman Uncen," papar Kapolda.

Kapolda juga menambahkan masih ada 8-9 nama lain yang akan menjadi target penangkapan pihak kepolisian yang merupakan dalang aksi terror penembakan yang terjadi di Jayapura Kota ini.

"Kami optimis pasti akan menangkap dan mengungkap siapa dalang dari aksi terror yang terjadi di Jayapura Kota ini. Semoga dari senjata yang ditemukan dari MT itu bisa menjadi petunjuk untuk kami mengungkap semua aksi-aksi penembakan ini," ujarnya.

Sedangkan terhadap masyarakat, Kapolda meminta untuk tidak panik atau pun resah atas perbuatan kelompok-kelompok ini. Selain itu pihaknya juga akan mengamankan seputar lokasi penangkapan MT.

"Kami minta dukungan masyarakat untuk mengungkap kasus ini. Kami juga minta untuk masyarakat tidak melakukan gerakan-gerakan tambahan yang merugikan diri sendiri. Yang penting masyarakat jangan malah terpancing atau menambah situsi menjadi tidka baik," katanya.

Di singgung terkait di temukan adanya seragam TNI Kodam XVII Cenderawasih, apakah keterlibatannya" Ini masih dalam penyelidikan, dari mana baju seragam TNI ini, apakah ada sangkut pautnya dengan kelompok ini pemiliknya. "Untuk seragam TNI masih dalam penyelidikan. Tapi untuk seragam yang lainnya adalah milik seragam tentara dari luar Indonesia. Dan seragam itu banyak dijual belikan," ujarnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos langsung dari lapangan, sekitar pukul 09.40 WIT, usai penambakan yang nemewaskan Mako Tabuni, di sepanjang Jl Campwolker, Perumnas II, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram telah terjadi aksi pemalangan jalan dan pembakaran toko-toko, Mobil dan Mobil yang dilakukan oleh massa anggota dan pendukung KNPB yang tidak terima terhadap penangkapan dan penembakan terhadap Mako Tabuni oleh pihak keamanan. Ada warga yang dianiaya, beberapa rumah dan ruko, warung, mobil dirusak dan dibakar. Juga duapuluhan motor dibakar disekitar TKP.

Salah satu warga Perumnas III Waena Jayapura yang tak mau mentebutkan namanya asli ketika ditemui Cnderawasih Pos mengatakan kerugian yang dialami yakni mobil innova, motor 2 buah, mesin foto copi, dan lamari kaca serta kaca rumah dan semua jualan yang didagangkan habis diobrak-abik oleh masa KNPB.

Tiga orang warga dilaporkan menjadi korban penganiayaan massa adalah, Andi Pariang, putus lengan kanan dan leher terkena bacokan parang di Expo Waena, Jafar Mahasiswa Uncen mengalami luka bacok di kepala dan Haris, mengalami luka bacok di tangan kanan. Kedua korban, Jafar dan Haris langsung dievakuasi ke RS Bayangkara, sedangkan Andi Pariang langsung dibawa ke RSUD Dok II, akibat luka bacok yang dialaminya cukup serius. Warga di sekitar Perumnas I, II, III dan sekitar Expo ketakutan dan bersembunyi dalam rumah. Ada juga warga yang lari ketakutan menuju arah Waena. Setelah kelompok yang mengamuk itu pergi, pukul 10.28 WIT, sebagian masyarakat di Perumnas III berusaha memadamkam api dengan menggunakan alat seadanya sperti ember, selang air dan peralatan apa adanya.

Kemudian sekitar 1 jam kemudian, atau sekitar pukul 10.50 WIT, barulah sebanyak 1 pleton Anggota Polsekta Abepura yang dipimpin oleh Kapolsekta AB tiba di TKP dengan menggunkan 1 truk Polisian untuk mengamankan situasi di TKP. Lalu di susul 1 pleton Dalmas Polresta dengan menggunakan Truk menuju ke arah kantor Rektor Uncen atas, untuk mengamankan dan menyelamatkan mahasiswa yang berada terjebak didalam kampus Uncen.

Sekitar pukul 11.00 WIT sekitar III pleton anggota dalmas Polresta yang dipimpin oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpau dan Kapolresta AKBP Alfred Papare tiba di Putaran Taxi Perumnas III dengan menggunkan 3 unit Truk Kepolisian. Pada pukul 11.09 WIT anggota Dalmas Polresta berhenti didepan fakultas Teknik Kampus Uncen dan melanjutkan perjalanan menuju belakang Rusunawa Perumnas III.

Lalu pukul 11.16 WIT Sekitar 1 Kompi Yonif 751/Raider dibawah pimpinan Letkol Inf Rano Tilar (Dandim 1701/Jypr) tiba di Putaran Taksi Perunas III dan lansung bergerak menuju ke arah Asrama Rusunawa. Pukul 11.23 WIT Kapolresta bersama anggotanya tiba di Asrama Rusunawa dan meminta kepada penghuni Rusunawa untuk keluar dari kamar, lalu sekitar 100 orang penghuni Asrama Rusunawa dikumpulkan didepan Asrama Rusunawa.

Pada pukul 11.26 WIT Kapolresta berhasil mengamankan Asrama lalu memberikan pengarahan kepada penghuni Asrama Rusunawa yang intinya meminta kepada penghuni Asrama Rusunawa untuk membantu pihak Kepolisian menangkap pelaku yang melakukan pengrusakan, serta meminta kepada penghuni untuk menyerahkan sajam berupa, panah, parang dan tombak ke pihak kepolisian.

Dan kemudian pukul 11.40 WIT pihak Kepolisian dan dibantu penghuni Asrama melakukan penggeledahan Satjam di kamar-kamar penghuni Asrama Rusunawa. Kemudian pihak kepolisian menyatakan pukul 12.00 WIT situasi sudah kondusif atau benar-benar di kuasai pihak kepolisian.

Akibat penembakan terhadap Mako Tabuni, penganiayaan warga, pengrusakan dna pembakaran ruko, rumah, warung, mobil dan motor di Waena dan sekitarnya membuat kepanikan warga Waena, Abepura, Kotaraja dan sekitarnya. Suasana kota jayapura, terutama di Waena, Abepura dan Kotaraja sempat lenggang dari pagi hingga sore.

Warga memilih tetap dalam rumah, anak-naka sekolah dipulangkan lebih awal, pusat-pusat perekonomian, swalayan, supermarket, toko dan kios ditutup pada siang kemarin. Hany beberapa saja yang tetap buka.

Hingga tadi malam, warga was-was dengan kondisi yang ada. Jalan-jalan utama di Kota Jayapura lenggan. Tidak banyak kendaraan lalu lalang.(ro/ren/mud/cr-176/cr-1 79)(jpnn)
 Inilah Data Korban Kisruh Papua

Sejumlah barang bukti yang diamankan aparat setelah pimpinan KNPB Mako Tabuni tewas tertembak. Foto: Marthen Boseren/Cenderawasih Pos

Yang Di Tembak Aparat Kepolisian

1. Ketua I KNPB, Mako Tabuni ditembak mati oleh aparat kepolisian. (data polisi).
2. Adik dari Ketua I KNPB, Yulius Tabuni ditembak di bagian kaki dan dirawat di rumah sakit Bhayangkara. (belum ada keterangan resmi oleh pihak kepolisian).

Korban Sipil Yang Dianiaya Massa

1. Edi Karapa (39) Staf Dosen FKM Uncen, mengalami luka bacok pada kepala belakang, luka tusuk pada tangan kanan, luka panah kaki kanan, kabarnya korban meninggal dunia. (belum ada keterangan resmi oleh pihak kepolisian atas meninggalnya).
2. Indra Irianto (18) mengalami luka lenganan kanan patah, luka robek pada leher kanan, dan dagu serta tangan kini, sementara menjalani operasi di rumah sakit Dok II Jayapura.
3. Zafar Marzuki (27) belum di ketahui keadaannya dan saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara.
4. Abdul Azis belum di ketahui keadaannya dan saat ini masih di rawat di RS Bhayangkara.

Kerugian

1. Mobil Sebanyak 4 Unit diBakar dan 2 Di Rusak
2. Motor Sebanyak 26 Unit dbkar
3. Ruko Sebanyak 6 Petak dibakar
4. Warung Sebanyak 3 Petak diRusak
5. Barang-Barang Dagangan Terbakar
6. Serta Penjarahan Aset atau harta benda milik warga
7. 1 Unit Mesin ATM Mandiri diRusak
Hingga saat ini kerugian belum bisa di taksir

Barang Bukti Yang Disita Dari Asrama Rusunawa

- 2 parang
- 2 buah senapan angin
- 1 buah pistol
- 1 buah bom mlotov
- 1 buah golok
- 4 buah pisau
- 40 buah anak panah
- 5 buah busur
- 5 Buah ketapel
- 10 buah tas gendong
- 1 Buah Pasang Sepatu PDL
- 1 buah Bendera KNPB (1 x 2 meter)
- 8 buah pasang pakaian loreng & 1 buah baju Loreng (disuduk kanan terdapat gambar bendera BK dgn disablon)
- 1 buah Borgol
- 1 buah Pipa besi
- 2 Buah Bendera BK ( 1x1,5 Meter & 10 x 20 cm)
- 3 buah Kampak
- 2 buah cerulit
- 1 buah Buku yg berjudul Tindakan Pilihan Bebas
- 3 buah Laptop, 2 buah Hardis & 1 buah Kamera Dizital
- 1 Buah Baret Hijau
- 1 Buah Noken
- 3 Buah Petasan Roket
- 1 buah pakaian Loreng TNI-AD pangkat Prada (An. Anton Siswa Secata)
- Sekitar 30 buah Dokumen KNPB
- 1 Buah bendera Autralia (0,5 x 1,5 Meter)
 Penembakan di Papua Gunakan Senjata Modern

Ilustrasi Pistol Taurus
JAKARTA – Pelaku serentetan aksi penembakan di Papua diyakini menggunakan senjata modern. Sebab penembakan itu tidak meninggalkan jejak sehingga sulit bagi aparat untuk melakukan penangkapan. Ironisnya, meskipun aparat polisi sudah menangkap beberapa pelaku namun belum bisa mengungkap siapa dalang di balik aksi teror itu.

Pengamat Sosial Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Saleh P. Daulay, mengatakan, berdasarkan hasil keterangan beberapa warga Papua di lokasi kejadian, masyarakat di sana tidak ada yang mendengar peristiwa penembakan tersebut. Hal inilah yang memerkuat dugaan bahwa senjata yang digunakan itu sudah canggih. “Ini menandakan senjata yang digunakan bukan rakitan, tetapi senjata modern, “ kata Saleh saat dialog Perspekstif Indonesia bertajuk ‘Papua Semakin Membara’ di DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6).

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu juga mensinyalir aksi kekerasan berujung penembakan di Papua belakangan ini penuh kejanggalan dan keanehan. Sebab, kata dia, begitu mudahnya aksi itu terjadi di kota. “Aparat harus serius menyelidiki kasus itu sehingga bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya.

Dia tidak yakin, kasus penembakan di sana apalagi di wilayah perkotaan pelakunya adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia memertanyakan, dimana keberadaan aparat keamanan dan TNI saat kejadian tersebut. Saleh menegaskan, yang menjadi sasaran korban penembakan adalah warga pendatang yang tidak memiliki hubungan dengan OPM. “Apalagi keinginan untuk merdeka,” tegasnya.

Seperti diketahui, serentetan aksi penembakan terjadi di wilayah paling timur Indonesia itu sejak pertengahan Mei 2012 lalu. Belasan manusia menjadi korban. Sejauh ini polisi mengklaim sudah mengamankan tiga pelaku. Ditambah lagi, seorang pelaku berinisial MT yang diduga terlibat dalam aksi penembakan di Papua, sudah diberangus.(boy/jpnn)
 Press Release Kapolda Papua tentang Kronologis Penangkapan Terhadap Mako Tabuni

motor dan ruko yang dibakar massa
Pada hari Kamis, tanggal 14 Juni 2012 sekitar Jam 09.50 Wit, Jalan Kampwolker putaran taksi Perumnas III Waena telah tertembak seorang laki-laki bernama MAKO TABUNI.

A. Adapun Kronologis kejadian sebagai berikut :

Sekitar Jam 09.30 Wit diperoleh informasi bahwa Mako Tabuni dan 3 (tiga) orang kawannya berada di sekitar putaran Taksi jalan Kampwolker Perumnas III Waena, selanjutnya Tim Lapangan merapat ke TKP tersebut dan melihat bahwa Mako Tabuni dan 3 (tiga) orang kawannya sedang berada di putaran Taksi tersebut.

Selanjutnya salah satu anggota mendekat kepada Mako Tabuni dan bersalaman “ Bapak Kami Tangkap, Kami dari Polda" namun Mako Tabuni melawan dan kemudian melarikan diri, dan salah satu anggota mengejar dan terjadi pergumulan, saat terjadi pergumulan Mako Tabuni merampas senjata anggota tersebut dan selanjutnya Mako Tabuni Mengarahkan Senjata tersebut kepada anggota, karena anggota lain melihat Mako Tabuni mau menembak anggota, selanjutnya anggota yang Iain mengeluarkan tembakan peringatan keatas,karena tidak dihiraukan sehingga anggota yang Iain mengarahkan tembakan ke Mako Tabuni;

Setelah Mako Tabuni terjatuh, selanjutnya di naikan ke Mobil dan di bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura (tiba jam 10.10 WIT) untuk diberikan pertolongan;

Setelah di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Tim Dokter memberikan pertolongan dan pada saat baju korban dibuka, ditemukan barang bukti berupa  :
  1. 1 (satu) Pucuk Senpi Iaras pendek jenis Taurus No Seri 915682, No Body XK25556S dan didalam senpi tersebut berisi peluru 6 (enam) butir Kal 38 Spesial barang bukti senpi tersebut adalah Senjata milik Briptu Hendra anggota Polres Keerom yang hilang dicuri di rumahnya di Perumnas III Waena pada tahun 2010. 
  2. Didalam tas korban ditemukan 16 (enam belas) butir peluru Kal 38 Spesial masih utuh. 
  3. Didalam tas noken ditemukan 1 (satu) Selongsong Peluru.
Sekitar Jam 10.30 Wit Mako Tabuni meninggal.

Akibat dari ditangkapnya Sdr. Mako Tabuni oleh Tim Sus Polda Papua dan Resmob Polda Papua, massa dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengamuk dengan membakar sejumlah ruko, mobil dan motor di sekitar Perumnas III dan Expo Waena.

Selain itu massa juga melakukan penganiayaan terhadap warga sipil yang sedang melintas.

B. Adapun identitas korban warga sipil sebagai berikut :

  • Indra Parangin, Pelajar, dikeroyok massa KNPB saat di Waena Expo saat hendak ke sekolah mengambil ijazah, di rujuk ke RS Dok II Jayapura; 
  • Azis, 45 tahun, Pegawai PU Cipta Karya Propinsi Papua, kena kampak, TKP jalan Buper Waena, pada jam 10 30, saat korban keluar dari jalan Buper, tiba-tiba pelaku memotong dengan kapak pada lengan tangan kiri, korban sementara di jahit; 
  • Jafar, 20 tahun, Mahasiswa ISTJ, alamat Yoka, TKP jalan Buper, korban kena kapak di kepala dan badan kena lemparan batu, sementara di jahit.

Kendaraan dan ruko yang dibakar antara lain 26 motor, 5 mobil kaca depan pecah dan lobang, ruko sekitar 3 buah terbakar di bagian depan.

Dari penangkapan tersebut, Polisi juga merazia sejumlah lokasi di belakang kampus Universitas Cenderawasih dan menemukan sejumlah dokumen perjuangan tokoh merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, senjata api laras panjang, panah, parang, pisau dan bendera Bintang Kejora.

C. Mako Tabuni ditangkap karena :

  1. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Warga Negara Asing (Jerman) di Panfal Base' G yang terjadi pada hari Selasa tanggai 29 Mei 2012. 
  2. Diduga terkait dalam kasus Penganiayaan dan pembunuhan serta Pembakaran mobil dan korban Saifui Bakhri yang terjadi di Kuburan Waena pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2012. 
  3. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap korban Gilbert Febrian Ma'dika, TKP di Otonom Kotaraja tanggai 04 Juni 2012. 
  4. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Frengki Dungki Kune (anggota TNI) TKP di Entrop dekat Surabaya Motor banggal 05 Juni 2012. 
  5. Diduga berkait dalam kasus Penembakan terhadap Ikbal Rifai dan Hardi Jayanho TKP di jalan Sam Ratulangi dekat Dinas Perhubungan tanggal 05 Juni 2012. 
  6. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Arwan Afuan (PNS Kodam) TKP di Belakang Kantor Walikota Jayapura tanggal 06 Juni 2012. 
  7. Diduga terkait dalam kasus Penembakan terhadap Tri Sarono TKP di Halaman parkir Uncen Jayapura tanggal 10 Juni 2012.

D. LANGKAH- LANGKAH YANG SUDAH DILAKUKAN PIHAK KEPOLISIAN :

  1. Membuat Laporan Polisi; 
  2. Mengolah TKP;  
  3. Membawa Korban ke Rumah Sakit dan melakukan VER;  
  4. Memeriksa Saksi-Saksi;  
  5. Memeriksa Barang Bukti Amunisi dan Senpi.

E. RENCANA TINDAK LANJUT :

  1. Melakukan Pemeriksaan Saksi Iain; 
  2. Melakukan Uji Balistik;  
  3. Melakukan Pengembangan Terhadap Jaringan Pelaku.

Operator PID Bid Humas Polda Papua
Jayapura, 14 Juni 2012
 Polisi : Mako Tabuni Teridentifikasi dari Kendaraan

Kerusuhan di Papua
Jurnas.com | PENGUNGKAPAN kasus penembakan di Jayapura, Papua bermula dari teridentifikasinya mobil Avanza yang dipakai pelaku saat menembak Dietmer Peiper, dokter warga negera Jerman di Pantasi Base G, Jayapura. Barang bukti inilah yang menjadi langkah awal kepolisian mengungkap kasus yang meresahkan ini.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, Jumat (15/6), saat penembakan Peiper pada 29 Mei 2012 lalu, salah seorang saksi mata melihat pelaku menggunakan kendaraan jenis tersebut. Terutama warna dan nomor polisi kendaraan.

"Kita cari kendaraan itu, ternyata mobil rental, kita datangi rentalnya dan cari siapa yang menyewa saat kejadian," kata Saud.

Identifikasi dan penangkapan selanjutnya dilakukan terhadap seseorang berinisial C pada 8 Juni 2012 lalu. "C ini yang mengemudikan Avanza yang digunakan untuk menembak warga negara Jerman," kata Saud di Mabes Polri.

Selanjutnya dari keterangan yang diterima dari C, petugas mengetahui bahwa esekutor atau pelaku penembakan Peiper adalah Mako Tabuni.

Mako ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap pada Kamis (14/6) kemarin. Dari tangannya disita sepucuk pistol dan 23 butir peluru.

Saud mengatakan, terdapat perbedaan pengungkapan kasus penembakan di Jayapura dengan kasus penembakan di daerah lain di Papua. Minimnya saksi dan barang bukti membuat kasus penembakan lain sulit diungkap.

"Dalam suatu kejahatan penyidik harus jeli dalam mengolah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Saud.

Penggunaan mobil sewaan yang bisa dikenali saksi menurut Saud, menjadi kesalahan pelaku sehingga petugas bisa mengungkap dan menangkap pelakunya.
Jpnn / Jurnas / Polri

Jumat, 15 Juni 2012

Menhan resmikan pabrik amonium nitrat terbesar di Indonesia

Purnomo Yusgiantoro
Bontang (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur, berkapasitas produksi amonium nitrat "prilled" 300.000 metrik ton per tahun.

"Peresmian ini menandai mulai dioperasikannya pabrik amonium terbesar di Indonesia untuk mendukung industri pertambangan Indonesia. Pabrik KNI merupakan salah satu industri strategis di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan akan mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat (AN) dan menghemat devisa negara," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, industri bahan baku bahan peledak ini merupakan industri yang strategis dan perlu didukung oleh berbagai pihak, terutama pemerintah pusat dan lokal karena akan memberikan manfaat besar bagi kepentingan bangsa.

"Pabrik yang dirancang dengan sangat baik dan dioperasikan oleh putra terbaik bangsa ini dapat menjadi contoh bagi industri-industri lain yang perlu dikembangkan dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di masa depan. Saya optimistis, kita akan mampu memenuhi kebutuhan AN nasional dengan kemampuan kita sendiri," paparnya.

Sedangkan Direktur Utama PT KNI Antung Pandoyo mengatakan KNI akan menjadi produsen amonium nitrat terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara yang berperan penting sebagai aset nasional untuk melayani industri pertambangan di Indonesia.

"KNI dibangun sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional akan amonium nitrat yang selama ini bergantung pada produk impor. Saat ini kesiapan operasional telah mencapai 100 persen," katanya.

Untung menyebutkan kapasitas produksi amonium nitrat KNI mencapai 300.000 MT per tahun dan difokuskan untuk menunjang kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia yang diprediksikan akan mencapai 600.000 MT per tahun pada 2012.

"Walaupun bersaing dengan beberapa perusahaan lain di industri bahan baku peledak pertambangan, kehadiran KNI di Indonesia tentunya menjadi kebanggaan dan bukti nyata dari kemampuan industri Indonesia untuk bersaing di pasar global," katanya.(IAZ)(Antara)


 Perusahaan dalam negeri mestinya produksi ammonium nitrat

Bontang (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta untuk memproduksi ammonium nitrat atau bahan peledak bagi sektor pertambangan serta minyak dan gas nasional.

"Sampai dengan saat ini, baru dua pabrik di dalam negeri yang memproduksi ammonium nitrat yaitu PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Cikampek, Jawa Barat, dan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, dari 550.000 metrik ton kebutuhan dalam negeri ammonium nitrat, sebanyak 78 persen didatangkan dari luar negeri.

"Untuk mengurangi impor ammonium nitrat, Kemenhan sedang mempelajari proposal pembangunan pabrik dari Batuta. Dengan semakin banyaknya produsen bahan baku peledak, impor bisa dikurangi hingga 30 persen," paparnya.

Agar investasi disektor industri pertahanan meningkat, Purnomo akan bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan di bidang produksi bahan peledak dari dalam negeri.

"Minat investasi di sektor ini tidak hanya tergantung dari pemerintah pusat, tetapi juga iklim investasi di daerah. Diharapkan pemerintah daerah mempermudah perizinan investasi di industri pertahanan," ujarnya.

Kemenhan akan mengumpulkan sembilan produsen bahan peledak dan lima importir untuk memberi masukan kepada pemerintah terkait Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 22 Tahun 2006 tentang pedoman pengaturan, pembinaan dan pengembangan badan usaha bahan peledak komersial.

"Kami akan mendengarkan masukan mereka sebelum memutuskan akan memberikan insentif yang menarik bagi investasi disektor industri pertahanan," tandasnya.(KR-IAZ)(Antara)