Selasa, 29 Januari 2013

Fanatisme Politik Karakter Perang Generasi Ke-4

Jakarta | Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan saat ini dunia telah memasuki era peperangan generasi ke-4. Menurutnya, perang dalam generasi ini memiliki karakteristik berbeda dengan tiga generasi peperangan sebelumnya yang bersifat konvensional dan tradisional berupa peperangan kontak fisik.

"Konsep dasar peperangan generasi ke-4 adalah sikap politik yang lebih kuat dapat mengalahkan kekuatan ekonomi dan militer yang lebih besar. Dengan kata lain, peperangan generasi ke-4 karakteristiknya bersifat politik berkepanjangan," kata Agus dalam pidato pembukaan Rapat Pimpinan TNI tahun 2013 di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1/2013).

Menurutnya, cara-cara nontradisional tersebut bisa melalui ekonomi dan kekuatan media. Cara ini mampu mengalahkan kekuatan perang konvensional yang biasanya selalu mengandalkan fisik.

"Cara-cara nontradisional yang dimaksud antara lain adalah ekonomi, diplomatik, Cyber Warfare, media dan lain sebagainya," ujarnya.

Agus menambahkan, munculnya peperangan generasi ke-4 tidak lepas dari perubahan masyarakat dunia dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan teknikal yang mempengaruhi sifat alamiah dari perang.

Oleh sebab itu, Agus berpendapat tuntutan yang tinggi bagi pertahanan nasional menanti di depan mata. Harus ada upaya menyinergikan kekuatan tiga angkatan TNI secara bertahap dan berlanjut. Menurutnya, apapun risiko dan situasinya harus terus meningkatkan dan menjaga kemampuan untuk merespons pilihan-pilihan dari berbagai skenario baik bersifat regional maupun global.

"Guna menjaga dan mempertahankan kepentingan nasional sebagai komitmen permanen TNI terhadap bangsa dan negara," ujarnya.

Agus berharap dalam rapim TNI kali ini bisa melahirkan pemikiran cerdas untuk merumuskan strategi dalam rangka pembangunan kekuatan pengembangan kemampuan sesuai dengan batas kemampuan negara yang tergambar dalam postur minimum essential force (MEF) TNI hingga tahun 2024.

"Untuk itu, saya berharap pada rapim TNI ini dapat lahir pemikiran-pemikiran cerdas guna merumuskan strategi militer nasional pada konteks faktual dalam rangka pembangunan kekuatan," kata Agus.

Rapim TNI ini diikuti oleh 165 peserta terdiri dari 4 pimpinan TNI, 47 pejabat Mabes TNI, 47 pejabat Mabes TNI AD, 35 pejabat TNI AL, 22 pejabat TNI AU dan 10 peninjau. Hadir juga Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro.(slm/rmd)

Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.