Rabu, 02 Januari 2013

TNI AL dan Polisi Air Tangkap Bajak Laut Batam

Batam - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Batam bekerjasama dengan Polisi Air Kepulauan Riaun menangkap dua orang diduga jaringan pembajakan kapal di perairan Kepri,pukul 07.00 wib ,Rabu 02 Januari 2013 di Pemukiman warga Tanjung Riau, Batam.

Penangkapan terhadap dua orang ini setelah pihak polisi melacak jaringan perampokan tongkang Olimpus bermuatan 150 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, dan 10 ton premium di perairan Pulau Abang, Batam. Perampokan terjadi pada hari Senin 31 Desember 2012 di perairan Pulau Abang Batam. "Kami terima laporan masyarakat ada tongkong mengapung," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam, Kolonel Laut Nur Hidayat kepada Tempo di atas tongkang Olimpus.

Nurhidayat menceritakan, tongkang Olimpus yang ditarik kapal kayu KM. Pelita GT 17/ No.815/PPe ini bertolak dari Tanjung Uban membawa 150 ton BBM jenis solar dan 10 ton BBM jenis premium. Berangkat dari Tanjung Uban usai mengisi BBM di depot Pertamina di sana, pukul 20.30 WIB, Jum'at 30 Desember 2012 berangkat dengan tujuan ke Sungai Guntung Indra Giri Hilir. BBM tersebut merupakan pesanan PT. Darma Karya Sentosa.

Namun ditengah perjalanan, sekitar pukul 03.30 wib kapal mereka dicegat oleh segerombolan orang dan memaksa menghentikan kapal. "Kamu diam, jika tidak kami bunuh," kata Arifin, anak buah kapal KM. Pelita kepada Tempo. Arifin dan enam orang temannya tidak bisa berkutik, karena perampok yang mengenakan topeng dan bersenjatakan parang tersebut langsung mengikat semua ABK yang ada. Perompak tersebut mengikat ABK di dua tempat berbeda, 4 orang diikat di atas tongkang, dan tiga lainnya di KM Pelita, kemudian para pembajak membuang ABK di Pulau Abang,

Di Pulau Abang para ABK minta pertolongan dengan melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada petugas di Pos TNI AL. Kemudian petugas tersebut melanjutkan laporan ke Markas TNI AL di Batam. Markas TNI AL menghubungi Polisi Air untuk melakukan pengejaran bersama. Setelah membaca ttitk kordinatnya, dan pencarian selama 15 jam, akhirnya ditemukan tongkang Olimous dan TugBoat KM Pelita yang mengapung di perairan Pulau Tanah Abang.

"Kami temukan kapal dan tugboat, tapi muatannya sudah tidak ada lagi," kata Nur Hidayat didampingi Dirpolair Komisaris Besar Polisi, Muhammad Yasin Kosasih. Yasin mengemukakan, pihaknya melacak keberadaan dua orang yang ditangkap berdasarkan informasi Arifin yang mengetahui peristiwa perampokan. "Awalnya kami curiga dengan Arifin, sebab bisa saja terjadi 'kongkalingkong'," kata Yasin Kosasih. Namun waktu pemeriksaan, belum ada indikasi keterlibatan awak kapal KM Pelita. "Ini murni hanya mengambil BBM saja," kata Nur Hidayat,

Menurut Arifin, tongkang yang tadinya berisi 150 ton BBM jenis solar tersebut hanya tersisa 10 ton, sedangkan premium yang tadinya 10 ton, hanya sisa 5 ton, "Ini sama saja tongkang kosong," kata Arifin. Nilai kerugian ditaksir Rp 1,5 miliar, dan ABK KM Pelita kehilangan handphone dan uang tunai senilai Rp 6 juta. "Kami belum bisa menyebutkan nama yang telah ditangkap itu, sebab masih dalam pengembangan untuk menangkap pelaku perampokkan lainnya. Tongkang Olimpus, dan kapal KM. Pelita kini ditahan di Perairan Sagulung, Batam sebagai barang bukti. 

Tempo.Co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.