Senin, 25 Februari 2013

Polisi dan TNI Kepung Persembunyian Teroris Poso

Polisi dan TNI Kepung Persembunyian Teroris Poso  
Personel kepolisian yang akan diberangkatkan ke wilayah Poso Pesisir
Poso  Petugas gabungan TNI/Polri melanjutkan operasi pemulihan keamanan di Poso, Sulawesi Tengah, dengan menggelar operasi Aman Maleo II, Senin, 25 Februari 2013. Dalam operasi tersebut, sedikitnya seribuan personel gabungan difokuskan untuk menjaga tempat-tempat persembunyian para tersangka teroris.

"Operasi kali ini, aparat kepolisian dan TNI difokuskan untuk menjaga wilayah Poso Pesisir dan sekitarnya," Kata Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Susnadi, kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2013.

Susnadi mengatakan, di wilayah Poso Pesisir, personel gabungan akan bertugas menangkap 21 buron terduga teroris lainnya. "Gunung Biru, Dusun Tamanjeka, Poso Pesisir dan Gunung Koroncopu yang terletak di Poso Pesisir Utara diperkirakan masih kuat sebagai tempat pelatihan dan persembunyian mereka," ujarnya.

Kata Susnadi, untuk mempersempit ruang gerak para tersangka teroris, personel gabungan dibagi di sejumlah titik untuk melakukan penyekatan di kawasan tersebut.

Namun demikian, katanya, pihaknya masih memberikan peluang kepada para tersangka teroris yang mau menyerahkan diri. "Lebih baik mereka menyerahkan diri, ketimbang harus berhadapan dengan tindakan tegas nantinya," katanya.

Sebelumnya, pada Oktober 2012 lalu personel gabungan polisi dan TNI menyisir lokasi kelompok bersenjata di Poso, khususnya di Gunung Biru. Penyisiran dilakukan seusai dua anggota Kepolisian Resor Poso ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. Operasi dihentikan setelah ditangkapnya beberapa tersangka teroris, penemuan bahan peledak, dan penemuan lahan pelatihan militer.

Personel gabungan tersebut akhirnya ditarik pada awal November 2012 lalu. Namun, setelah itu aktivitas teror kembali muncul. Sekelompok orang bersenjata menembaki enam anggota Brimob saat berpatroli di antara Desa Tambarana dan Desa Kalora, Poso Pesisir Utara. Dalam baku tembak tersebut, empat polisi tewas, yaitu Brigadir Satu Wayan, Brigadir Satu Narto, Brigadir Satu Ruslan, dan Brigadir Satu Eko.


  ● Tempo  

1 komentar:

  1. Intelejen asing sdh membina lembaga2 sosial Indonesia dg dana, perlu mendapat perhatian dr pemerintah dan kalau sdh melakukan pelanggaran. Perlu mendapat perlakuan khusus, pengawasan segala gerak gerik kegiatannya dan bila perlu lawan kontra intelejen.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.