Sabtu, 02 Maret 2013

Alutsista Milik Indonesia Sudah Lengkap?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh6cKXSPxAJ502ciI7vUfRELN_9Xd4WG1tAwXIaYAaBSF8F9GNg0J8D1s8towLJNGymVMOJksJflbO70trnHJWOQX1uFxnc0OGK47xhnZdJ5103w_zRabPEyOsEErvhRDkKXnjRLvvwYI/s1600/Leopard_MBT_Revolution_main_battle_tank_Rheinmetall_Defence_German_Germany_Defense_Industry_military_technology_001.jpg
MBT Leopard 2 Revolution
Jakarta | Menteri Pertahanan (menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, alutsista yang mempunyai efek penggentar (deterrence) milik Indonesia sudah lengkap. Apalagi, kesepakatan soal pembelian main battle tank (MBT) Leopard dari Jerman menurutnya sudah final.

"Untuk deterrence saya kira kita sudahlah (lengkap)," kata Menteri Pertahanan Purnomo di komplek kantor presiden, Jakarta, Jumat (1/3).

Selain tank leopard yang berberat 60 ton yang berjumlah lebih seratus unit, Indonesia juga sudah memesan tank medium dibawah leopard dengan berat 30 hingga 40 ton. Selama ini Indonesia hanya punya light tank.

"Sudah (tank disetujui) bagian paket dan kita sudah punya satuan rudal," kata Purnomo lagi.

Pada akhir kabinet diperkirakan sistem penggentar Indonesia sudah lengkap yang mana kebanyakan alustsista tersebut dipasok dari Jerman. 

Untuk saat ini, Alutsista penggentar yang dimiliki Indonesia antara lain, pesawat grobb, satuan rudal dengan jangkauan 300 kilometer dan 150 kilometer, helikopter Puma yang bisa digunakan untuk penggunaan keperluan militer dan sipil, jet heavy fighter dan jet light fighter, main battle tank, medium battle tank dan light battle tank.

"Sekarang sedang proses akhir (leopard). Kita kan akan dapatkan cukup banyak dari sana (Jerman). Pokoknya lebih dari seratus dan itu sudah cukup efek penggentarnya," tutupnya.


  ● Berita Satu  

4 komentar:

  1. Belum lengkap pak! Perkembangan terbaru, IFX gagal. Yang harus dibeli lagi adalah :
    TNI AU :
    - sistem senjata AAM WVR & BVR, ASM dan Smart Bombs u/ Flanker.
    - ditto u/ Viper (diragukan bahwa AS akan setuju jual).
    - Konsekwensi gagalnya IFX, tambah 2 skwadron Flanker SU-30 atau SU-35.
    - Sistem IADS S-300 atau S-400.
    - Pesawat AEWS semacam Eyrie atau Wedgetail.
    - Pesawat tanker MRTT
    TNI AL :
    - Yakhont versi darat
    - kapal selam dgn AIP minimal 5 bh
    - Yakhont versi laut + kapal pengusungnya
    - sudah waktunya stop KCR yang kecil-kecil, kecuali kalau bisa mengusung rudal anti pesawat.
    - sistem rudal anti pesawat di kapal u/ penangkal Maverick dan sejenisnya (Mica?)
    TNI AD : konsentrasikan ke alutsista penunjang batalyon light infantry :
    - RPG yang murah (RPG-7)
    - mortir
    - radio komunikasi personil
    - rompi anti peluru
    - perlengkapan sniper + anti sniper
    - rantis 1/4 sd 3/4 ton
    - mini UAV
    - heli multi role angkut + serang

    Banyak diantaranya yang sudah dan mungkin dapat diproduksi lokal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih baik indonesia membeli: eurofighter typhoon, lisence senjata G36, dan kapal perang kelas Fregrat. Karena semua itu cocok digunakan di alam indonesia. Dan memiliki efek deterence yg lebih mumpuni untuk nilai jual saat berdiplomasi

      Hapus
  2. Payah ni Pa Pur suka asal bicara ... Maksudya nenangin rakyat tapi nyata malah membodohi rakyat ... Masih Jauh Pak dari lengkap ... MEF kita aja masih minimalis :(

    BalasHapus
  3. Atas dasar apa menhan mengatakan lengkap ? Jng berpuas diri krn dpt mengejar target MEF. Kalau ada perang biar presiden, pejabat eksekutif dan legislatifnya aja yg maju perang duluan, katanya kalau ingin damai kita juga harus menyiapkan segala sesuatu termasuk utk kondisi perang, apanya yg udah siap dng jumlah pengadaan MBT yg jumlahnya ratusan dan astros serta baterainya yg puluhan itu aja dah siap, konyol juga dng pejabat di negeri kita, saya yg sipil aja msh bisa berpikir sehat kalau mau siap damai maka hrs siap perang, artinya kwalitas dan kuantitas personil,peralatan,perlengkapan tempur serta logistiknya dan akomodasinya tuh harus siap dan hrs siap tdk hanya utk menghadapi 1 negara yg buat ulah, skrg tuh jaman main keroyok, krn itu segala sesuatu yg hrs disiapkan oleh negara itu hrs bisa hadapi lawan dr antara 10 - 15 negara, kalau kemampuan negara kita sebanding dng jumlah personil, jumlah kualitas dan kuantitasa alutsista, peralatan dan perlengkapabn tempur, logistik dan akomodasi dari 10-15 negara jika digabung menjadi 1 koalisi, ha itu baru dipertimbangkan dan menjadi kekuatan yg menggentarkan serta mematikan. Lalu udahlah ga usah pakai tipu2 harga kalau mau beli alutsista, rakyat dan ahli2 kita nih tambah pintar slain informasi dan teknologi juga canggih, shg ga perlu tipu hrg alutsista dr negara lain yg ingin kita beli. Kita jg bisa cek kok. Apa sih yg kalian cari ? ingat hai pejabat bekerjalah dng takut dan menghormati Tuhan, jng hnya bisa berbadah tapi korupsi jalan terus, itu mrpk kekejian di mata Tuhan, sayangi juga masyarakat, belejar dr kepemimpinan presiden iran yg ga digaji tapi bekerja dng maksimal utk kesejahteraan rakyatnya.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.