Sabtu, 02 Maret 2013

Jet Prancis Atraksi Aerobatik di Langit Borobudur

Breitling Jet Team Siap Beraksi di Jakarta
Brietling Jet Team Diatas Borobudur
Yogyakarta | Tujuh pesawat jet tempur latih L-39 Albatros dengan tujuh pilot dan tujuh teknisi bermanuver di atas Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 28 Februari 2013. Misi dari atraksi aerobatik Breitling Jet Tim yang berbasis di Prancis itu adalah menghibur di atas angkasa, sekaligus mempromosikan pariwisata Indonesia.

Di atas Candi Borobudur dilakukan pemotretan candi Buddha terbesar dan menjadi ikon pariwisata Indonesia. Selanjutnya, tim aerobatik itu menuju Halim Perdana Kusuma Jakarta. "Kami akan melakukan sekitar 50 demonstrasi air show selama 25 menit," kata ketua tim pilot Breitling Jet, Tim Jaques Bothelin, di Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta, Rabu malam, 27 Februari 2013.

Atraksi aerobatik dengan tujuh pesawat terbang jenis jet itu merupakan rangkaian tur di Asia. Tim ini merupakan tim aerobatik sipil yang reputasinya sudah mendunia. Kecepatan pesawat saat bermanuver mencapai 750 kilometer per jam.

JAT bersama BJT (krjogja)
Tujuh pesawat terbang itu sudah mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Selasa lalu. Misi mereka yang menarik adalah menghibur masyarakat dari langit. Manuver-manuver dalam atraksi aerobatik itu antara lain formasi black diamond, rocket, dan melakukan manuver apache roll dan ocean masterwave. Pertunjukan diakhiri dengan kembang api yang sangat menakjubkan.

Kecepatan, ketepatan, dan keberanian merupakan prinsip dalam aerobatik. Dalam aerobatik pilot dituntut memiliki kedisiplinan tinggi agar menghasilkan pemandangan yang menakjubkan dan bisa dinikmati masyarakat. Aerobatik merupakan perpaduan antara memampuan teknis, penguasaan, dan kemahiran menerbangkan pesawat. "Angka tujuh itu kami pilih karena dalam formasi aerobatik maksimal tujuh pesawat terbang," kata Jaques dalam bahasa Inggris yang diselingi dengan bahasa Prancis.

Dengan koordinasi yang akurat, seluruh tampilan menghasilkan pesona luar biasa. Pilot bekerja dengan sinkronisitas total mengisi langit dengan gulungan, formasi, dan bergerak menentang gravitasi.

Tour Asia Tenggara Breitling Jet Team dimulai di Filipina, 21 Februari 2013. Sebelum datang di Yogyakarta, ketujuh pesawat jet itu singgah di Pontianak. Setelah pemotretan Candi Borobudur dari, tim itu akan menghiasi langit Jakarta dengan manuver atraksi aerobatik pada 2 Maret 2013 melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. "Untuk sampai ke Indonesia kami menempuh jarak 12 ribu kilometer. Ini perjalanan yang sangat panjang dan singgah 50 kali di bandar udara di banyak negara," kata dia.

https://pbs-0.twimg.com/media/BEAaDL6CEAAX83b.jpg
Brietling Jet Team dikawal Hawk TNI AU (Hanyna)
Menurut dia, saat berada di Adisutjipto mereka juga bertemu dengan Jupiter Aerobatic Team milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan soal aerobatik. Saat pesawat jet itu berada di suatu tempat, juga dilakukan pemotretan keindahan alam dan Candi Borobudur.

Usai menghiasi langit di atas Borobudur dan Jakarta pada 2 Maret 2013, tim itu akan bermanuver dan menghiasi langit Singapura pada 6 Maret, Malaysia pada 13 Maret. Lalu tim itu menuju dan menghiasi langit Thailand pada 18 Maret 2013. Selanjutnya, mereka akan mengakhiri tur ke Zhuhai di Cina.

Bernard Cherbound, ketua teknisi Breitling Jet Team, menyatakan kondisi pesawat terbang harus fit dan dipastikan tidak ada gangguan. Memang, meskipun jauh dari homebase-nya di Prancis, tim teknis selalu sigap. "Kami jauh dari homebase, kami harus memastikan kondisi pesawat siap terbang," kata dia.


  ● Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.