Minggu, 17 Maret 2013

Markas Tentara Dan Polisi Di Kwitang Jadi Target Teroris

Jakarta | Polisi telah menangkap tujuh orang pelaku perampokan toko emas Terus Jaya Tambora, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Diketahui komplotan tersebut juga terkait jaringan terorisme yang ada di Tanah Air.

"Target pengeboman menurut keterangan yang didapat adalah markas tentara dan polisi yang ada di Kwitang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, dalam pesan singkatnya, Minggu (17/3).

Menurut Rikwanto, markas polisi yang jadi sasaran adalah Markas Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat. Sedangkan satu lagi adalah Markas Marinir yang terletak di Kwitang.

Selain itu, polisi juga masih mencari dua senjata api jenis revolver yang kerap digunakan para pelaku saat beraksi. "Dua revolver itu masih dicari," tuturnya.

Tidak hanya itu, lanjut Rikwanto, menurut hasil penyidikan, komplotan tersebut juga membekali lima pucuk senjata api rakitan. "Saat beraksi, para pelaku membawa lima senpi rakitan dan dua revolver," ucap Rikwanto lagi.

Sebelumnya, polisi telah menangkap tujuh orang pelaku perampokan toko emas Terus Jaya Tambora. Dari tujuh pelaku ada tiga orang yang terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan kepada petugas. Di samping itu, salah satu pelaku juga merupakan tersangka teroris bom Beiji, Depok.

Selain itu, polisi juga telah menyita barang bukti berupa 5 senpi rakitan, 12 bom pipa, 34 butir peluru kaliber 99 mm, 2 sepeda motor dan perhiasan emas 1 kilogram.

Peristiwa perampokan terjadi pada Minggu 10 Maret 2013 pukul 10.00 WIB. Dalam perampokan tersebut, para pelaku berhasil menggasak 1,5 kg emas yang terdiri dari, kalung, gelang dan cincin dengan total kerugian sekitar Rp 500 juta.(mdk/has) 

 Teroris Perampok Toko Emas Sudah 4 Kali Beraksi 

Sasarannya tak hanya toko emas, ada juga toko material. 

 Kawanan Teroris Dibekuk Jum'at di Jakarta dan Bekasi
Toko emas ‘Terus Jaya’ Tambora di depan Mapolres Jakarta Barat bukan satu-satunya lokasi yang menjadi target perampokan kawanan teroris yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi, Jumat 15 Maret 2013. Sebelum toko emas itu, ada tiga tempat lain yang lebih dulu menjadi korban.

“Desember 2012 mereka merampok toko material, Januari 2013 merampok kantor pos dan konter HP,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Minggu 17 Maret 2013. Namun ia tidak menyebut di mana lokasi toko material, kantor pos, dan konter HP yang menjadi target perampokan tujuh terduga teroris itu.

Rikwanto mengatakan, dari 7 pucuk senjata api yang digunakan kawanan teroris perampok tersebut, 2 senjata revolver masih dicari dan belum ditemukan. “Senjata itu digunakan dalam aksi perampokan,” ujar Rikwanto.

Para teroris perampok itu bahkan berencana untuk mengebom markas tentara dan polisi yang ada di Kwitang, Jakarta Pusat, seandainya mereta tidak lebih dulu tertangkap oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.

Tujuh perampok toko emas Tambora ini merupakan jaringan teroris Depok dan Medan. Salah satu di antara mereka, Makmur alias Bram, merupakan pelaku perampokan Bank CIMB Medan dan tersangka bom Depok yang sempat berhasil kabur saat penggerebekan di Beji, Depok. Kini Makmur tewas karena berupaya melawan saat ditangkap di Teluk Gong, Jakarta Utara, Jumat kemarin.

Selain Makmur, dua rekannya yang lain juga tewas karena melawan saat ditangkap di Teluk Gong dan Mustika Jaya Bekasi. Empat teroris lainnya ditangkap dalam kondisi hidup dan kini dalam pemeriksaan intensif kepolisian.(umi)

  ● Merdeka | Vivanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.