Kamis, 28 Maret 2013

Pesawat Tempur Rancangan PTDI

 Diam-diam, RI Rancang Pesawat Tempur Sejak 2010 

Langkawi Indonesia terus berusaha meningkatkan persenjataan militernya, termasuk juga membangung pesawat tempur sendiri. Saat ini Indonesia masih mengandalkan pembelian pesawat tempur dari Rusia yakni Sukhoi 30.

Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Sonni Ibrahim mengatakan, sejak 2010 lalu Indonesia sudah mulai merancang pesawat tempur sendiri.

"Indonesia saat ini sudah memulai proses perancangan pesawat tempur. Proyek ini sudah dimulai sejak 2010 lalu," kata Sonni ketika ditemui detikFinance diacara Airshow The 12th Langkawi Internasional Maritime and Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).

Proyek ini merupakan proyek negara dan PT DI sebagai BUMN produsen pesawat ikut berpartisipasi di dalamnya.

"Saat ini prosesnya sudah menyelesaikan tahap I yakni tahap teknologi dan development. Tahap ini dimulai sejak 2010 lalu dan Desember 2012 sudah selesai. Saat ini kita masuk dalam tahap ke II yakni Tahap Go no Go," ungkap Sonni.

Seperti diketahui, Indonesia terus meningkatkan peralatan militernya, sejak 2012-2014 setidaknya akan ada 60 pesawat tempur berbagai jenis dimiliki Indonesia. Indonesia juga saat ini mempunyai beberapa pesawat tempur mulai dari F5, F16, Sukhoi, Su30, dan lainnya.(rrd/dnl)

 RI Butuh 11 Tahun Untuk Rancang Pesawat Tempur Sendiri 

Indonesia diam-diam tengah merangcang pesawat tempur sendiri dengan melibatkan BUMN produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sejak 2010. Butuh waktu 11 tahun untuk menyempurnakan rancangan pesawat tempur ini.

Adapun pesawat tempur yang sedang dirancang Indonesia bernama Indonesia Fighter X (IFX). "Namanya IFX yakni Indonesia Fighter X. Jadi X itu nanti nama seri tersendiri," kata Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Sonni Ibrahim kepada detikFinance ketika ditemui di acara Airshow The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).

"Proyek ini dimulai sejak 2010, sekarang sedang memasuki tahap ke II yakni tahap Go no Go," ucapnya.

Setidaknya untuk menyelesaikan proyek IFX ini harus melalui 4 tahapan.

"Tahapan I Telkologi and Development, tahap ini sudah selesai pada Desember 2012, lalu Tahap II Go no Go saat ini kita ditahap ini, Tahap III yakni tahap Enginering Development, Protipe dan Sertifikasi dan tahap terakhir tahap IV produksi, semuanya ini memakan waktu 11 tahun, dan Indonesia akan punya pesawat tempur buatan sendiri," ungkapnya lagi.

Saat ini peran PT DI bersama TNI dan pemerintah adalah ikut mendesain IFX. "Kami (PT DI) sudah mulai kerja dengan memasuki tahap kerja detil," tandasnya.(rrd/dnl)

  ● detikFinance  

2 komentar:

  1. Jangan lagi mengharapkan korsel utk pengembangan KFX lagi, sekarang yg kita pikirkan kemampuan yg ada kita manfaatkan utk pembuatan kapal terbang yg bisa saja dan sambil menawarkan pesawat utk berlanjut PT DI sambil melihat mencontek kanankiri akhirnya kan berhasil juga tujuan kita. Contoh SS2 sdh ada ditangan spek pangsa pasar ada(dg membabat pertandingan militer AASAM 2013 di australia), sekarang bgmn bisa pindah tangan SS2 dg menghasilkan uang dan akan membuka peluang lapangan pekerjaan bertambah utk bangsa NKRI. Bravo PT Pindad & PT DI

    BalasHapus
  2. Kalau jadi kelak harus bisa mengungguli su 27 maupun su 30. Setidaknya harus mengimbangi T 50 dan raptor. Sekian, salam pati geni.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.