Sabtu, 13 April 2013

Komentar Luhut Panjaitan Masalah Cebongan Di TVOne

Bahwa “Jiwa Korsa” yang membuat “Militer” menjadi “lebih” dari semua institusi manapun di Indonesia. Kemudian, media jangan hanya memojokkan pihak TNI dengan meng-Expose berita pembunuhan Preman. Preman yang dibunuh hanya dihukum 2 tahun, padahal sudah membunuh dan memperkosa.

Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…

Apalagi, Jenderal Purn. Luhut telah melihat rekaman CCTV waktu penganiayaan/pembunuhan di Hugos Cafe. Bagaimanapun Prajurit Kopassus sudah bilang bahwa yang bersangkutan adalah Prajurit Kopassus, tapi malah tambah banyak yang mengeroyok. Kepala dipukul dengan botol Minuman, sudah roboh, malah ditusuk pisau, dihajar, ditendang sudah tidak bergerak (meninggal) masih diseret-seret.

Kata Beliau, “saya saja sangat tidak nyaman, darah saya mendidih”. Sekarang, kenapa Media tidak mecari sumber CCTV di Hugos Cafe itu, tayangin dan kita lihat commentar dari masyarakat luas.

Jangan hanya mempermasalahkan kejadian di LP saja…

Kata beliau, Kenapa sih orang-orang ini hanya menjelek-jelekkan TNI terus ?? Apa Mereka lebih baik dari TNI ?? Mereka yang commentar menjelekkan TNI, itu saya tahu dan bisa tunjuk hidung…kelakuannya. Cara berpikir Prajurit, Militer, beda dengan para “orang-orang” yang hanya bisa cuap-cuiap saja karena merasa “intelektual”. Padahal saya yakin tamtama Bintara TNI lebih baik dibanding mereka-mereka yang hanya bisa commentar di ruangan ber AC.

Dari beliau, “mari kita merenung, bahwa sampai detik ini TNI masih merupakan yang Terbaik yang menjadi Garda Bangsa ini karena TNI memiliki “Jiwa Korsa”.

  ● JKGR  

8 komentar:

  1. Anjing anjing preman itu layak dibantai oleh Kopassus.
    Preman preman itu cuma penyakit buat masyarakat.
    Tindakan Kopassus patut diacungi jempol.

    Dukung terus Kopassus...Bravo TNI !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju mbak yuliana sari.. maju terus kopasus berantas preman da bekingnya sampe habis..

      Hapus
  2. Lebih baik kehilangan nyawa satu juta preman dari pada harus kehilangan satu nyawa prajurit TNI/masyarakat biasa....
    Hidup Kopassus..!!

    BalasHapus
  3. brantas preman.. Dari preman berdasi sampai preman jalanan..
    Biarkan HAM menggonggong, kopassus tatap berlalu..

    BalasHapus
  4. rakyat udah pasti mendkung tni, yg memojokan tni itu cuma sampah bangsa ini......

    BalasHapus
  5. mereka yang mendudukung pembunuhan preman sebagai pelanggaran HAM adalah sampah republik,antek asing

    BalasHapus
  6. terbaik untuk rakyat..terbaik untuk tni
    maju terus berantas preman yang merenggut ham rakyat..

    BalasHapus
  7. KOMNASHAM tidak melihat Hak Azazi Jutaan Masyarakat Yogyakarta yang terenggut atas HAK keamanan dan kebebasannya karena preman yang terorganisasi itu sudah menyanderanya. Hal ini terasa sekali ketika Kasus cebongan terjadi langsung berubah suasana.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.