Jumat, 19 April 2013

Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache

 Apache AH 64 D Longbow
Jakarta Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah batal membeli delapan helikopter serbu canggih AH-64 D Apache Longbow dari Amerika Serikat. Purnomo menyebut pihaknya masih memperhitungkan dan mempertimbangkan pembelian itu.

"Kami berupaya renegosiasi lagi masalah harga," kata Purnomo saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin malam, Kamis, 18 April 2013.

Purnomo mengaku harga yang ditawarkan Amerika Serikat sangat mahal. Satu heli dihargai US$ 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar per unit. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini ingin Amerika Serikat menurunkan harga Apache. "Kami maunya dengan harga itu dapat tiga helikopter," kata Purnomo sambil tertawa.

Kemarin, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan Indonesia batal membeli Apache dengan alasan harga terlalu mahal. Untuk pembelian alat sistem pertahanan bagi TNI Angkatan Darat, dia melanjutkan, diprioritaskan pada tank tempur utama Leopard.

Batalnya Apache bukan berarti Indonesia tak jadi beli helikopter serbu. Sebab, Indonesia mengalihkan pandangan ke 16 helikopter Bell buatan PT Dirgantara Indonesia yang harganya sekitar Rp 160 miliar. Hasanuddin beralasan harga Bell lebih murah ketimbang Apache. "Tapi, memang Bell tidak sehebat Apache," kata dia.

  Tempo  

3 komentar:

  1. Klo harga memang bisa ditekan lebih murah & proporsional dg kemampuan, silahkan dilanjutka, tapi jika kemahalan sebaiknya pembelian helikopter apache dialihkan pd helikopter negara lain dg spesifikasi sama. Janganlah rencana pembelian helikopter serang dialihlan pd helikopter serbu.

    Untuk kepentingan jangka panjang, sebaiknya tetap dilanjutkan pengembangan helikopter serang Gandiwa produk PT.DI...

    BalasHapus
  2. Ka 50/52, ato yg produk turki jg ok lah... atak pa apa tuh namanya yg punya turki, malahan bisa plus tot

    BalasHapus
  3. Appache memang hebat dan murah, bisa A, Bisa B, Bisa C, bisa D, bisa E, F,G,H,I,J,K,........... kalah telak dibandingkan dgn BELL, Tapi dgn syrat beli Appache tdk boleh dipakai utk tempur, seperti di aceh atau timor-timor. bolehnya sebagai pajangan menjalang 17 agustus. Nggak pernah jera akan embargo...., sejarah adalah guru terbaik.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.