Jumat, 19 April 2013

Program TNI Masuk Desa Bermanfaat bagi Masyarakat

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) kembali mendapat perintah dari Brigade Ituri Monusco untuk memperbaiki jalan Duru-Bitima sepanjang 25 Km dan jembatan Moke yang terletak di tengah belantara hutan Kongo atau Taman Nasional Garamba 136 Km dari Base Camp Kontingen Indonesian Engineering Company (Indo Eng Coy) Bumi Nusantara Dungu.

Jakarta Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat. Program ini juga berfungi sebagai bentuk perekat penguatan integrasi bangsa pada daerah perbatasan antar Negara dan pulau-pulau terluar.

"Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa Program TMMD ini sangat besar manfaatnya dalam rangka percepatan pembangunan baik pembangunan fisik maupun non fisik bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Gawaman Fauzi dalam Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal Membangun Desa ke-90 Tahun 2013 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Gamawan menuturkan, sebagaimana diketahui bersama bahwa Program TMMD yang merupakan program keterpaduan antara TNI dan Kementerian serta Pemerintah Daerah yang dilaksanakan bersama-sama masyarakat sudah berjalan selama 33 tahun sejak tahun 1980 yang dulu dikenal dengan nama ABRI Masuk Desa (AMD). Program TMMD merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan baik di perdesaan maupun di wilayah kumuh perkotaan dan merupakan perekat penguatan integrasi bangsa pada daerah perbatasan antar Negara dan pulau-pulau terluar.

"Program TMMD berfungsi sebagai sarana mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah serta percepatan pembangunan desa dalam upaya menjaga keutuhan NKRI," kata Gamawan.

Gamawan berharap melalui program TMMD, dapat mewadahi dan mewujudkan aspirasi dan kepentingan masyarakat perdesaan. "Mengingat proses perencanaannya yang melibatkan berbagai instansi dan masyarakat, disusun dengan perpaduan bottom-up dan top down planning system serta dengan pendekatan partisipatif," pungkas Gamawan.

 Masuk Desa, TNI Bakal Rehab 208 Rumah Warga 

Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menggelar kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-90 yang sebelumnya disebut ABRI Masuk Desa (AMD). Kegiatan itu berlangsung selama 21 hari, mulai 14 Mei hingga 3 Juni 2013.

Program tersebut tersebar di 61 Kabupaten dan Kota serta di 67 Kecamatan dan di 104 Desa di seluruh Indonesia, dengan melibatkan personel TNI sebanyak 61 SSK, dengan 61 sasaran TMMD yang tersebar di 13 Kodam.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Moeldoko mengatakan, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI, Kementerian atau Lembaga Pemerintah Non-Kementerian dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, di mana pada tahun ke-34 ini program TMMD telah memasuki tahapan ke-90.

"Program TNI Manunggal Membangun Desa bertujuan untuk meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin atau tertinggal, daerah terpencil atau terisolir, daerah perbatasan atau pulau-pulau kecil terluar, daerah kumuh perkotaan yang belum tersentuh oleh pembangunan dan daerah lain yang terkena dampak akibat bencana," kata Wakasad Letjen Moeldoko saat ditemui diacara Rakortis TMMD ke-90 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Disamping itu, lanjutnya, untuk meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional melalui kegiatan yang terintegrasi dengan seluruh komponen masyarakat secara berkesinambungan, program ini juga untuk menampung aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah, juga untuk menyikapi berbagai kejadian alam, baik dalam bentuk gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang maupun bencana lainnya.

Adapun sasaran kegiatan TMMD ke-90 dibagi atas sasaran fisik dan nonfisik. Untuk sasaran fisik antara lain Pembangunan jalan sepanjang 270.999 meter, pembangunan jembatan sebanyak 68 unit, pembangunan irigasi sepanjang 16.450 meter, pembangunan gorong-gorong 100 unit, rehab rumah ibadah 45 unit, dan rehab sekolah 6 unit.

"Selain itu juga akan melakukan rehab rumah tinggal layak huni sebanyak 208 unit, pembangunan kantor atau balai desa 16 unit, pembangunan pos kamling 52 unit, pembangunan unit sanitasi 63 unit, serta merehabilitasi sarana prasarana yang rusak di daerah akibat tertimpa bencana alam, meningkatkan sarana prasarana wilayah yang berada di pedesaan berupa infrastruktur, dan fasilitas umum dan sosial," ungkapnya.

Sedangkan untuk sasaran nonfisik, Moeldoko menjelaskan, program TMMD ini juga akan meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan masyarakat, kesadaran bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan. "Seperti pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, keluarga berencana, dan lain-lain," tambahnya.

Program TMMD tersebut akan tersebar di 13 Kodam yaitu pertama, Kodam I/BB, Kodam II/Swj, Kodam III/Slw, Kodam V/Brw dan Kodam VII/Wrb masing-masing 6 sasaran. Yang kedua, Kodam IV/Dip dan Kodam XVII/Cen masing-masing 5 sasaran. Sedangkan yang ketiga, Kodam VI/Mlw, 4 sasaran. Dan yang keempat yakni, Kodam XII/TPR dan Kodam IM masing-masing 3 sasaran. Serta yang terakhir Kodam IX/Udy 7 sasaran, Kodam XVI/Ptm dan Kodam Jaya masing-masing 2 sasaran.

"Adapun anggaran yang digunakan dalam kegiatan TMMD ke-90 ini merupakan anggaran APBN sektor pertahanan dan dana hibah dari Pemda setempat yang menjadi sasaran TMMD," pungkas Moeldoko.(Mut) 

 Rumah Bocah Tulang Punggung Keluarga Dibedah TNI 

Banyumas Sejak kisah pilu empat bocah yang harus hidup mandiri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diberitakan, banyak pihak memberikan perhatian dan bantuan. Tasripin (12) salah satu bocah yang kini menjadi tulang punggung keluarga mengaku bersyukur.

Rencananya, siang ini sejumlah anggota TNI Kodim 071/Wijayakusuma Purwokerto melakukan rehab total terahdap rumah orangtua Tasripin. Tak hanya itu, Dandim juga berjanji menyekolahkan Tasripin dan adik-adiknya.

Sejumlah anggota TNI Kodim 071/Wijayakusuma, Purwokerto, sejak pagi tadi sudah disibukkan untuk mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk memperbaiki rumah Taspirin. Mereka harus membawa bahan-bahan bangunan dengan mendaki bukit. Kondisi jalan yang terjal dan rusak, membuat mereka harus ekstra hati-hati.

Meski sudah dicat baru oleh sejumlah relawan, namun dari sisi kesehatan masih dianggap kurang layak. Di rumah itu Tasripin tinggal bersama tiga adiknya, yakni Riyanti (7), Dandi (6), dan Daryo (5)

Anggota Kodim membongkar semua bangunan untuk kembali didirikan rumah baru yang standar kesehatan. Di saat bersamaan, seluruh sumbangan yang diterima Tasripin dititipkan ke tetangga.

Dandim 071/Wijayakusuma, Letkol Helmy, mengatakan, rehabilitasi rumah yang dilakukan anggotanya bertujuan agar Tasripin dan adik-adiknya mendapat kehidupan yang layak.

“Kami merehab total rumahnya agar bisa menjadi rumah yang berstandar sehat untuk anak-anak seusianya. Selain itu, kami juga akan bangunkan MCK di rumah tersebut. Televisi dan keperluan lainnya juga sudah kami sediakan,” ujar Helmy, Kamis (18/4/2013).

Beberapa tetangga Tasripin juga ikut membantu anggota TNI dengan menyediakan makanan. Sementara Tasripin dan adik-adiknya diungsikan sementara ke hotel berbintang dua oleh Dandim.

  Tribunnews | Liputan6  

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.