Kamis, 25 April 2013

Tantangan Abad 21 Dihadapkan Realita Baru

Globalisasi telah menjadi tantangan besar bagi Sesko TNI, untuk dapat mengambil manfaat dari segala perkembangan positif bagi kemajuan TNI.

Bandung PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, tantangan abad dua puluh satu ini dihadapkan pada realitas baru yaitu abad knowledge area, dimana pengetahuan menjadi kebutuhan yang tidak terbatas untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan, baik dalam lingkup nasional dan regional maupun global.

"Pada realitas ini, dapat dirasakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga tantangan hidup pun menjadi lebih kompleks," ujar Panglima TNI saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Sesko (Sekolah Staf dan Komando) TNI dari Marsekal Madya TNI Sunaryo kepada Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto, di Mako Sesko TNI Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/4/2013).

Namun, lanjutnya, di sisi lain, hal ini juga memberikan dampak kehidupan manusia yang lebih berkualitas. Tebaran peluang untuk meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas institusi terbuka luas bagi siapapun, serta bagi institusi apapun yang ingin bergerak maju.

Menurut Panglima TNI, sebagai institusi negara tidak luput dari efek yang mendunia tersebut. Dengan demikian, globalisasi telah menjadi tantangan besar bagi Sesko TNI, untuk dapat mengambil manfaat dari segala perkembangan positif bagi kemajuan TNI, dan mengantisipasi implikasi perkembangan yang dapat mendegradasi nilai-nilai dasar dan jatidiri sebagai prajurit Sapta Marga.

Oleh karena itu, Sesko TNI harus terus mengembangkan fungsi pendidikan, yang diarahkan pada fungsi-fungsi, antara lain : inisiasi, inovasi dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan, yang disertai temuan-temuan baru yang konstruktif guna mencapai perubahan yang diharapkan.

"Sedangkan konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar dan jatidiri dalam mencapai tujuan," kata Panglima TNI.

Pada tataran operasionalisasi, imbuhnya, ketiga fungsi tersebut, dapat dijadikan sebagai referensi bagi penyempurnaan dan penataan kembali aspek-aspek sistem pendidikan, guna lebih memiliki daya pandang jauh ke depan, sekaligus menjadi dasar dalam penetapan grade tujuan proses belajar, yang ditujukan untuk mencapai kemampuan hight order thinking atau kemampuan berpikir tingkat strategik.

"Pengembangan kemampuan ini, memberikan ruang kepada perwira siswa dan segenap civitas akademika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensinya. Disamping itu, dapat menjadi indikator pencapaian mutu dan standardisasi pendidikan yang telah ditetapkan," imbuhnya.

  ● PelitaOnline  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.