Sabtu, 29 Juni 2013

Alat sadap harus lulus uji LSN

Untuk menghindari kebocoran rahasia negara kepada pihak asing, alat sadap yang dimiliki oleh sejumlah lembaga penegakan hukum, khususnya yang berasal dari bantuan asing seharusnya mendapatkan validasi dari Lembaga Sandi Negara (LSN) sebelum digunakan.

“Alat yang berasal dari bantuan asing harus ditera dulu oleh Lembaga Sandi Negara sebelum dipakai,” kata Anggota Komisi pertahanan dan informasi DPR RI Budiyanto melalui siaran persnya kepada Sindonews, Jumat (28/6/2013).

Menurut Budiyanto, validasi oleh LSN tersebut sangat penting untuk menghindari bocornya rahasia negara kepada pihak asing. Sebab, alat sadap tersebut umumnya dipakai untuk merekam percakapan para penyelenggara negara.

“Jadi ini bukan semata persoalan penegakan hukum, tetapi juga ada unsur keamanan nasional di dalamnya,” imbuh master bidang nuklir lulusan Tokyo International University ini.

Lebih lanjut Budiyanto menjelaskan, pada era sebelum reformasi alat sadap yang akan dipakai ditera terlebih dahulu.

Budiyanto juga memandang perlunya sinkronisasi aturan soal penyadapan. Saat ini aturan tentang penyadapan tersebar dalam sejumlah aturan perundang-undangan. Ini mengadung kelemahan, karena satu aturan bertentangan atau tidak sejalan dengan aturan yang lain.

Ia mencontohkan, prosedur penyadapan yang diatur dalam UU Narkotika berbeda dengan prosedur yang selama ini digunakan KPK. KPK memiliki standard operations procedure (SOP) sendiri, yang berbeda dengan lembaga lainnya.

“Itu baru satu contoh. Padahal banyak aturan perundang-undangan yang mengatur soal penyadapan,” ujarnya.

Karena itu ia melihat sinkronisasi aturan soal penyadapan ini perlu segera dilakukan, agar tidak tidak terjadi benturan antara satu aturan dengan aturan lainnya. “Kalau perlu buat UU khusus soal penyadapan,” usul anggota Fraksi PKS DPR dari Dapil Jawa Timur V.(stb)

  Sindo  

1 komentar:

  1. Saya tdk setuju dng pdpt di atas, yg disadap kaitannya dng korupsi uang negara, knp juga harus ditera oleh lembaga sandi? Kalau ditera nanti hasil sadapan dikhawatirkan hilang atau bocor, mendingan lembaga sandi dr skrg memikirkan alat penyampai sandi yg dpt digunakan guna menjaga kerahasiaan komunikasi dlm bidang pertahanan, keamanan, diplomatik, penelitian dan pengembangan teknologi yg berhubungan dng penyempurnaan,pengadaan alutsista

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.