Rabu, 31 Juli 2013

Ambulans Diberondong Tembakan, Satu Orang Tewas

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSGHakcQQqaD5S8BJb5fLT6mqh89C4iIPVhQe71NTLmCZG3fScCTIMIKA — Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis setelah ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Puncak Jaya ditembaki di Kampung Puncak Senyum, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Rabu (31/7/2013) siang.

Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Lismer Lumban, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.10 WIT, ketika ambulans RSUD dalam perjalanan seusai menjemput pasien dari Tingginambut menuju Kota Mulia.

Ambulans yang mengangkut 13 penumpang dan seorang pasien ditembaki kelompok bersenjata tidak dikenal saat melintas di Kampung Puncak Senyum. Akibatnya, Erik Yoman, salah seorang warga pengantar pasien, tewas setelah terkena tembakan di pipi kanan tembus kepala belakang.

Selain itu, menurut Lismer, sopir ambulans RSUD, petugas kesehatan bernama Darson Wonda dan Prins Baransano yang duduk di samping sopir juga terkena tembakan.

Melalui pesan singkat, Lismer mengatakan bahwa mobil ambulans ini ditembaki dari arah ketinggian, dengan jarak 20 hingga 50 meter, menggunakan senjata laras panjang.

Lismer menduga aksi penembakan dilakukan oleh kelompok bersenjata Pilia yang kerap beraksi di Kampung Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya.

"Saat ini, korban yang mengalami luka tembak dan meninggal dunia sedang diupayakan untuk dibawa ke RSUD Puncak Jaya. Sesuai prosedur, Polri akan menindaklanjuti kejadian ini, sementara TNI akan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran," paparnya.

Sebelumnya pada Jumat (19/7/2013) lalu, terjadi kontak tembak di ujung landasan Bandara Mulia, Kampung Karubate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, antara pasukan gabungan TNI dan kelompok bersenjata Pilia. Dalam kontak tembak ini, dua anggota kelompok bersenjata Pilia tewas.

  Kompas  

5 komentar:

  1. Boleh tau apa tanggapan KONTRAS soal insiden ini ...???????

    BalasHapus
  2. Sikat habis pengacau negara,teroris n sparatisme..jgn kasih ampun..slm komando!!

    BalasHapus
  3. sangat kejam. dlm perang saja palang merah tidak boleh tersentuh. kapan operasi membabat GPK??

    BalasHapus
  4. Papua shrnya dipecah menjadi 2 kodam tdk korem dijabat oleh bintang satu, dg dua Kodam akan ada perubahan bagi strategi kewilayahan yg ada di Papua dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat Papua sendiri semakin ramai utk mengadakan pembangunan wilayah tsb. Salam.......

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.