Senin, 22 Juli 2013

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung

Densus 88 Tembak Mati Teroris di Tulungagung

Dua terduga teroris ditembak mati tim Densus 88 Mabes Polri.

Kini jenasahnya dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (22/7/2013).

Informasi awal dua terduga teroris ini ditembak mati di depan rumah sakit lama Tulungagung.

Selain dua korban tewas, ada dua korban selamat yang kini diamankan tim Densus 88 Mabes Polri.

Kedua terduga tewas ditembak sekitar pukul 7.30 WIB.

Terduga Teroris di Tulungagung Spesialis Pencari Dana

Terduga Teroris di Tulungagung Spesialis Pencari DanaKepolisian berhasil membekuk empat orang terduga teroris di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) sekitar pukul 08.45 WIB.

Empat tersangka terorisme tersebut masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengungkapkan saat disergap tim Densus 88 Antiteror Polri empat pelaku teror tersebut sedang menunggu kendaraan.

"Saat didekati tim, satu dari empat tersangka tersebut melakukan penembakan terhadap tim, sehingga tim melakukan kontak senjata," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dalam baku tembak tersebut dua terduga teroris meninggal dunia. Dua orang tewas tersebut masing-masing atas nama Dayah alias Kim dan Rizal.

"Dua lainnya ditangkap hidup dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim Densus 88," katanya.

Empat tersangka teroris tersebut dikatakan Ronny, masuk dalam DPO pelaku perampokan Bank CIMB Medan, Sumatera Utara, kemudian aksi terorisme di Bali.

"Diidentifikasi mereka kelompok pencari dana untuk aksi terorisme yang sudah terjadi. Diduga mereka sedang melakukan pencarian dana untuk aksi teror selanjutnya," katanya.

Saat ini dua teroris yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan otopsi.

Terduga Teroris Tertembak di Kepala dan Dada

Terduga Teroris Tertembak di Kepala dan DadaDua terduga teroris yang tewas tertembak tim Densus 88 Mabes Polri terkena tembakan di bagian kepala dan dada.

Tembakan di bagian dada menembus ke arah jantung.

"Satu terduga teroris Dy tertembak kepalanya dan Rz tertembak bagian dada dan pinggang," jelas sumber Surya Online (Tribunnews) di RS Bhayangkara, Kota Kediri, Senin (22/7/2013).

Terduga teroris yang tertembak di kepala dengan ciri-ciri tubuh sedang, kulit kuning dan tanpa jenggot.

Sedangkan terduga teroris yang tertembak di bagian dada dan pinggang dengan ciri-ciri tubuh sedang, dan berjenggot.

Tembakan di bagian kepala sangat telak sehingga langsung membuat terduga teroris tewas tersungkur.

Sementara satu terduga lainnya informasinya sempat berniat kabur sehingga tertembak pinggang dan dada.

Bom Rakitan dan Sepucuk Revolver Diamankan

Satu buah bom rakitan dan sepucuk senjata api revolver diamankan dari lokasi penyergapan empat terduga teroris di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Jawa Timur, Senin (22/7/20130).

Demikian diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

“Satu buah senjata api revolver dan tas berisi bom rakitan diamankan dari mereka,” kata Ronny.

Sementara senjata api revolver yang disita merupakan senjata yang digunakan dyah alias Kim pada saat menyerang tim Densus 88 Antiteror. “Dayah alias Kim mengeluarkan senjata dan menembak petugas pada saat akan disergap,” katanya.

Empat pelaku tindak pidana terorisme yang disergap tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) sekitar pukul 08.45 WIB.

Empat teroris tersebut sudah menjadi buruan tim berlambang burung hantu sejak lama. Mereka kerap kali lolos dari buruan Densus 88 sejak peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga 2010 lalu. Mereka pun melakukan perekrutan orang-orang baru untuk melakukan fai atau merampok untuk kepentingan teror.

Pada saat disergap, keempat teroris tersebut sedang menunggu kendaraan umum di Tulung. Saat Densus 88 akan menyergapnyya, tiba-tiba pergerakannya diketahui sang teroris. Dayah alias Kim tiba-tiba mengeluarkan senjata apinya dan menembak tim Densus 88 yang mendekat.

Baku tembak pun tidak terhindarkan lagi sampai akhirnya Dayah bersama temannya tewas diterjang peluru petugas. Sementara dua orang teroris yang belum mau dibuka oleh pihak kepolisian menyerah dan saat ini masih diperiksa intensif tim Densus 88.

Sementara teroris yang tewas dibawa petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan pemeriksaan jenazah lebih lanjut untuk memastikan identitasnya.

Empat Teroris di Tulungagung Sudah 3 Bulan di Jatim

Empat Teroris di Tulungagung Sudah 3 Bulan di JatimKapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menyampaikan bahwa, empat teroris yang telah diamankan di Tulungangung, Senin (22/7/2013) pagi, dua berasal dari Tuluangung dan dua lainya dari Medan.

Empat pelaku ini, dua sudah ditembak mati saat disergap di warung kopi Perempatan Jl Pahlawan Tulungagung.

Dua pelaku yang ditembak itu satu tewas di lokasi dan satunya tewas saat dalam perjalan ke rumah sakit.

Empat teroris yang ditangkap densus 88 di perempatan Jl Pahlawan Tulungagung, Senin (22/7/2013) pagi ternyata sudah tiga bulan berada di Jawa Timur. Mereka juga telah berkeliling ke beberapa lokasi.

“Mereka ini sudah selama tiga bulan berada di Jawa Timur. Mereka sempat keliling ke Surabaya, Lamongan, Magetan, dan Tulungagung,” jawab Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, Senin siang.

Selama di Jawa Timur, mereka selalu bersama. Dua pelaku masih hidup MH dan S asal Tulungangung bertindak sebagai penunjuk jalan.

Sementara dua pelaku, Rizah dan Dayah asal Medan adalah pelaku inti terorisme.

Dua Teoris yang tewas dalam penyergapan ini masih berada di RS BHayangkara Polda Jatim.

Sedangkan dua pelaku yang hidup sudah diamankan di Sat Brimub Kediri, dan hendak dibawa ke Polda Jatim, sebelum dibawa ke Mabes Polri.

Empat Teroris Tulung Agung Masuk Kelompok Poso

Kelompok teroris yang ada di Indonesia saat ini hampir semuanya tergabung dalam kelompok Poso dibawah pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

Empat teroris yang disergap tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) sekitar pukul 08.45 WIB merupakan kelompok teroris pencari dana.

Dayah alias Kim bersama kelompoknya terlibat dalam beberapa aksi teror diantaranya perampokan Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan pada 18 Agustus 2010, seorang personel Brimob Polda Sumut Briptu Imanuel Simanjuntak tewas ditembak saat itu serta melukai dua petugas keamanan Bank CIMB Niaga Fahmi (27) dan Muchdiantoro (31). Kelompok teroris tersebut pun berhasil membawa uang Rp 300 juta.

Kemudian teroris di Tulung Agung pun juga terlibat dalam penyergapan kelompok teror di Bali, Sabtu (17/3/2012). Saat itu lima teroris ditembak mati saat akan melakukan aksi teror dan perampokan Money Changer. Kelima teroris yang ditembak mati tersebut pun terkait dengan kelompok teroris perampok CIMB Medan.

“Keterkaitan mereka diduga para tersangka terlibat dalam kasus-kasus sebelumnya yaitu kasus Poso, Solo, dan mereka termasuk kelompok pencari dana kasus Bali dan Medan,” ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013).

Empat pelaku tindak pidana terorisme yang disergap tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) sekitar pukul 08.45 WIB.

Empat teroris tersebut sudah menjadi buruan tim berlambang burung hantu sejak lama. Mereka kerap kali lolos dari buruan Densus 88 sejak peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga 2010 lalu. Mereka pun melakukan perekrutan orang-orang baru untuk melakukan fai atau merampok untuk kepentingan teror.

Pada saat disergap, keempat teroris tersebut sedang menunggu kendaraan umum di Tulung. Saat Densus 88 akan menyergapnyya, tiba-tiba pergerakannya diketahui sang teroris. Dayah alias Kim tiba-tiba mengeluarkan senjata apinya dan menembak tim Densus 88 yang mendekat.

Baku tembak pun tidak terhindarkan lagi sampai akhirnya Dayah bersama temannya tewas diterjang peluru petugas. Sementara dua orang teroris yang belum mau dibuka oleh pihak kepolisian menyerah dan saat ini masih diperiksa intensif tim Densus 88.

Sementara teroris yang tewas dibawa petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan pemeriksaan jenazah lebih lanjut untuk memastikan identitasnya.

Mimin Sempat Lemas Saat Didekap Teroris

Mimin Sempat Lemas Saat Didekap TerorisMimin, pemilik warung kopi di sekitar rumah sakit lama Tulungagung, tampaknya tak bakal melupakan pengalamannya, yang terjadi pada Senin (22/07/2013).

Betapa tidak, Mimin sempat didekap oleh tersangka teroris yang tengah disergap dan ditembak Tim Densus 88.

"Saya lemas karena pada saat penembakan, pelakunya saat itu mendekap saya," kata Mimin, Senin siang.

Awalnya, Mimin tak menaruh kecurigaan terhadap empat orang pengendara sepeda motor Honda Win yang datang ke warungnya, Senin pagi. Kedua motor itu, bernopol AG 4246 RA dan AG 6470 TE.

Mimin, baru merasa kaget ketika keempat pengunjung warungnya itu disergap oleh 10 orang bersenjata lengkap. Dirinya kembali tersontak, saat kesepuluh orang personel Densus 88 menembakkan peluru dari senjatanya lebih dari 4 kali.

Pada menit selanjutnya, Mimin hanya bisa terpana melihat dua dari empat pengunjung warungnya tadi sudah menjadi mayat. Sementara dua lainnya dibawa Densus 88.

Tim Densus 88, memang menembak mati dua orang di sebuah warung dekat rumah sakit lama Tulungagung, Senin. Selain dua korban tewas, ada dua orang lagi yang ditembak tetapi selamat dan kini diamankan tim Densus 88 Mabes Polri.

Informasi sementara, kedua orang yang ditembak mati itu adalah Dayah dan Riza yang sama-sama asal Medan. Jenazah mereka di Rumah Sakit Bhayangkara.

Sedangkan dua orang yang selamat adalah Mugi Hartanto dan Sapari, keduanya asal Tulungagung. Polisi juga menyita 2 sepeda motor yang dipakai orang-orang yang diduga sebagai teroris itu.

  Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.