Selasa, 27 Agustus 2013

Jakarta Dibayangi Pangkalan Militer AS

Cocos-Keeling-Islands

Tidak jelas, apa maksud Amerika Serikat membuat Pangkalan Militer di Pulau Cocos, Australia yang hanya berjarak 1270 km dari Jakarta. Jika pasukan di pulau itu hendak melakukan serangan ke Jakarta, hanya dibutuhkan waktu puluhan menit.

Kalangan DPR mulai khawatir dengan pembukaan pangkalan baru militer AS di Pulau Cocos, yang diiringi penempatan 2500 prajurit Marinir, di pulau yang dekat dengan Pulau Chrismast, Australia, di Samudra Hindia. Bahkan AS berencana akan menambah pasukan di Pulau Cocos menjadi 4000 Marinir, Jika Pemerintah Australia menyetujuinya.

Dilihat dari peta, Pulau Cocos ini terlihat dekat dan berada di barat daya Pulau Jawa.

Dihitung dengan menggunakan pesawat tempur, jarak tempuh Pulau Cocos ke Jakarta hanya butuh waktu puluhan menit. Untuk itu, anggota Komisi I DPR RI (F-PPP) Husnan Bey Fananie melihat pangkalan baru militer dan penempatan pasukan di pulau itu bukan tanpa maksud dan tujuan.

“Pemerintah dan rakyat Indonesia harus waspada. Karena pasukan itu tidak ubahnya sebagai pasukan spy drone atau pasukan mata-mata (striking drone), pasukan yang ditempatkan sebagai pasukan penyerang nantinya,” kata Husnan.

(grafik:scaleplus.law.gov.au)

Husnan mengaku ikut mempertanyakan keberadaan 2.500 marinir AS yang ditempatkan di Pulau Cocos, saat menerima kunjungan Ketua Kongres Amerika Serikat untuk Bidang Luar Negeri, Edward Royce di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Dari berbagai informasi yang didapatkan, keberadaan Marinir AS di pulau tersebut, memang sengaja untuk memata-matai negara-negara di kawasan Asia, khususnya Indonesia.

“Saya tanyakan apa alasan kuatnya dan argumentasinya penempatan marinir AS di pulau tersebut. Namun jawabannya sangat normatif dan diplomatis, bahwa pasukan marinir ditempatkan atas dasar kerja sama militer AS dengan militer Australia, juga untuk membantu negara-negara di kawasan Asia saat menghadapi bencana alam,” tuturnya.

Atas jawaban itu, politisi PPP itu mengaku tetap mengganjal. Karena, tidak mungkin sesederhana itu penempatan pasukan marinir AS di Australia dalam skala sebesar.

“Menurut saya, pasti AS memiliki agenda besar dalam penempatan pasukannya di Australia, baik dalam jangka pendek dan panjang,” jelasnya. (antara/jibi/ija)

  ● JKGR  

8 komentar:

  1. waspada tingkat tinggi! setelah aljazair,tunisia, turki(hampir atau sebentar lagi), afganistan, irak, suriah, mesir tinggal Indonesia yang jadi target. apalagi program MEF sangat disupport oleh seluruh komponen bangsa, ini bisa jadi suatu bentuk provokasi militer yang paling gamblang buat NKRI, dan bisa menjadi alat untuk menekan Jakarta secara politik dan militer, sebab Asia sudah bangkit secara militer dan adanya konflik laut cina selatan. posisinya sangat strategis, bila pecah konflik laut cina selatan atau semenanjung korea, amrik tinggal kirim bantuan dengan cepat. pasukan yang diposisikan disini sudah jelas pasukan pemukul yang siap tempur!dengan jumlah 2500 sampe 4000 marinir ini sesuatu yang patut diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa...waspadalah! waspadalah!waspadalah!

    BalasHapus
  2. dan amrik tau resikonya kalo memposisikan pasukannya di filipina, ketara banget mainnya sama china. china pasti merasa terusik..hmm...langkah strategis yang sangat cantik dari paman sam dalam menempatkan pasukan....membendung korut, membackup sekutu dekatnya, filipina sekaligus menekan Jakarta, syukurlah wamenhan dan gub. jakarta sudah punya rencana pertahanan kota. dan semoga TNI sudah ahli dalam perang kota (buat jaga jaga kalo amrik sok garang), mungkin langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data militer penting tentang kondisi alam dan geografis pulau jawa dan sekitarnya (atau sudah ada?), nah selanjutnya tinggal buat planing sama tinggal pencet tombol. Indonesia harus protes keras kalo sampe pasukan AS ini menempatkan rudah jarak sedang. ini bisa mengancam Jakarta secara langsung!atau kota kota lain di pulau jawa/sumatera.

    BalasHapus
  3. Jelas amrika bakal menggunakan perairan Indonesia untuk mobilitas pasukan mreka ke laut cina selatan bilaterjadi perang sesungguhnya

    BalasHapus
  4. Dengar dan lihat itu hai para pemimpin bangsa....jangan korupsi aja di gedein....beli s300/s400 utk jga nkri

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Kalo macem2 ama Indonesia, ane sumpahin 4000 pasukan habis disapu Tsunami...

    BalasHapus
  7. semoga ada dukun2 santet Indonesia yang menyerang pasukan USA dengan haluuussss.... biar mampuss

    BalasHapus
  8. Waspada sih memang sangat perlu, tetapi kalo paranoid ya malah jadi menggerogoti diri sendiri.

    Pasukan USMC buat memata2i? Absurd? Buat apa ada 1st dan 19th SFG (green berets) dgn special recon di salah satunya daerah Asia Tenggara dan sudah lama ditempatkan di lokasi? Belum termasuk ISA dan CIA. Hadeuh.

    Sebenarnya bisa sederhana saja.
    RRC berkampanye militer keras utk menguasai LCS. Wajar US cari2 lokasi yg cocok utk penempatan pasukannya agar lebih cepat sampai di trouble spot.

    Tinggal RI-nya saja apakah mampu surfing di atas situasi ini? Seperi Soekarno memanfaatkan blok barat (US) dan timur (USSR) utk dapat merebut Irian?

    Soal pasukan, pulau Jawa tuh penuh pasukan. Hampir semua pasukan Korps Marinir TNI-AL bermarkas di P. Jawa, dengan Pasmar I dan II-nya. Kostrad TNI-AD pun demikian, dengan Divisi Infanter 1 dan 2 ada di P. Jawa. So?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.