Selasa, 20 Agustus 2013

Sikap Komisi I DPR Perihal Tawaran 10 Kapal Selam Rusia

KETUA Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut. 

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/12/kapal-selam-kilo-indonesia.jpg
Penampakan KS Kilo pada kalender
Senayan - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut.

"Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya," ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).

Namun, menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam dari Rusia itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. "Sebab, saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan," ujarnya.

Tambah Mahfudz, dalam proses perjalanannya saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke RI, mempermasalahkannya. "Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki," katanya.

Mahfudz menambahkan, Komisi I akan mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.

"Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Menurut Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius. "Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini, realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih teknologi, DPR pasti akan mendukungnya," tegasnya.

Sabtu (17/8), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

  Jurnal Parlemen  

1 komentar:

  1. dengan memanasya isu papua dan aceh, serta adanya sekelompok orang termasuk warga papua, warga aborigin, dan warga negara australia yg akan melakukan aksi protes terhadap pelanggaran HAM yg dilakukan TNI, yg brngkat dng perahu dari australia ke papua, menurut saya ada dukungan dari pemerintah asutralia, krn pemerintah australia tdk melakukan upaya yg pada pokoknya melarang atau tindakan utk mencegah kelompok org tsb pergi dr australia menuju ke papua, shg harus pemerintah R.I. harus melakukan upaya utk menambah alutsista baru dan atau bekas dengan berkualifikasi canggih serta dapat berfungsi dalam waktu yang lama lebih dari 30 tahun guna menjaga wilayah kedaulatan RI diantaranya termasuk menerima tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia jika 10 unit kapal selam tersebut setelah dilakukan pemeriksaan dan penelitian ternyata masih bagus dan dapat berfungsi dalam waktu kurang lebih 30 tahun, serta melakukan perbaikan, perawatan dan modifikasi peralatan teknis berupa radar, alat utk peperangan elektronika, anti jamming dan dpt melakukan jamming, dapat menyimpan torpedo dan rudal jelajah terkendali dan tidak terkendali dalam jumlah besar serta dapat meluncurkan torpedo dlm jumlah besar depan belakang, serta dapat melakukan kegiatan untuk mengangkut heli angkut kecil atau UAV kecil yang dipersenjatai dan yg memiliki waktu jelajah 24 jam atau lebih juga memiliki daya jelajah yang jauh, juga dapat berguna memback up kapal perang kita dalam melakukan serangan atau dalam posisi bertahan.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.