Jumat, 09 Agustus 2013

Uni Soviet Tidak Mendorong Ganyang Malaysia

ALEXEY DRUGOV
Pemerintah Uni Soviet tidak mendukung kampanye ganyang Malaysia pemerintahan Sukarno pada paruh pertama 1960an. Di satu sisi Uni Soviet merasa senang karena yang dilawan Sukarno adalah Inggris yang berada di belakang pembentukan Malaysia. Tetapi di sisi lain, kampanye itu disebutkan tidak terukur dan tidak jelas.

"Bung Karno adalah seorang revolusioner. Tetapi kesalahan beliau adalah pada waktu itu tidah beralih dari revolusi politik dan fisik ke revolusi ekonomi," ujar peneliti Indonesia dari Rusia, Alexey Drugov di sela makan malam di Wisma Indonesia di Moskow, Rusia (Selasa, 14/5).

Bangsa Indonesia menjadi capek dengan retorika politik.

Drugov yang pernah bertugas sebagai penterjemah Kepala Misi Militer Uni Soviet di Indonesia, mengatakan di satu sisi pemerintah Uni Soviet senang karena kampanye itu mengganggu Malaysia. Tetapi di sisi lain, prospeknya tidak ada.

Wakil Perdana Menteri Uni Soviet, Anastas Ivanovich Mikoyan, katanya lagi dalam satu kunjungan ke Indonesia sempat juga bertanya kepada pihak militer Indonesia apa sebetulnya maksud di belakang kampanye ganyak Malaysia. Mikoyan tidak mendapatkan jawaban yang pasti dan memuaskan.

Saat Indonesia melawan Belanda untuk mendapatkan kembali Irian Barat, seluruh dunia, baik kubu Uni Soviet maupun kubu Amerika Serikat memberikan dukungan. Tetapi konfrontasi dengan Malaysia tidak mendapatkan dukungan dari kubu manapun

"Itu (tidak memberikan dukungan) bukan sikap resmi (pemerintah Uni Soviet). Tetapi sekurang-kurangnya, Uni Soviet tidak mendorong kampanye melawan Malaysia karena jelas tidak ada prospek.

Siapa yang diuntungkan oleh kampanye itu?

Menurut Drugov yang paling diuntungkan adalah militer Indonesia. Melalui kampanye ganyang Malaysia ABRI mendapatkan dana yang banyak, dan, yang paling penting, kekuasaan untuk memukul Sukarno. Setelah kelompok militer berkuasa, kampanye ganyang Malaysia pun menguap tak berbekas.

"Begitu ABRI berkuasa, tidak perlu lagi crash dengan Malaysia. Ali Murtopo ke Bangkok untuk berunding dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Abddurrahman," demikian Drugov.[guh]

  ● Rmol 

2 komentar:

  1. Ganyang Malaysia memang banyak pendapat, ada yg berpendapat utk menandingi NKRI maka Inggris CS memperkuat kerajaan Malaysia dan Indonesia akan dijadikan satu ke kerajaan Malaysia sbg negara persemakmuran Inggris. Ir Soekarno dg ganyang Malaysia agar Malaysia lepas dr penjajahan Inggris, shg Malaysia dpt disatukan dg Indonesia dan yg kalah adalah Ir Soekarno dg tangan2 halus Inggris Cs ke pemerintahan RI. Mungkin ada berpendapat yg lain.....................

    BalasHapus
  2. Tidak benar, ganyang malaysia hanya dilakukan di kalimantan utara saja. Sukarno menginginkan kalimantan utara terbentuk negara sendiri merdeka dari semanjung krn memang rakyat di kalimantan utata dulu tdk ingin bergabung dgn malaysia. Mereka tdk mempunyai kekuatan penuh utk melawan inggris shg meminta bantuan kpd sukarno. Bung karno pasti membantu mereka krn beliau sgt tdk suka dgn imperialis penjajahan barat di seluruh dunia. Apalagi sukarno melihat pembentukan negara di kalimantan utara hanya negara boneka inggris. Sukarno jg tdk mengerahkan semua tentaranya krn dia cuma memberikan latihan militer kpd para pejuang penduduk di kalimantan utara

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.