Senin, 23 September 2013

{Foto & Video) Mematahkan Mitos Leopard 2A4

Kedatangan Leopard 2A4 di tanah air semalam merupakan kulminasi puncak dari kerja keras berbagai pihak, mulai dari TNI AD khususnya Pussenkav, Kementrian Pertahanan, serta berbagai pihak yang bahu-membahu demi mewujudkan kedatangan MBT pertama dalam sejarah Republik.Sayangnya, di tengah kesatu-paduan upaya dan semangat pantang menyerah tersebut, beberapa pihak yang kurang bertanggungjawab dengan sengaja menghembuskan isu yang tidak berdasar dan menyesatkan, tanpa didukung oleh bukti-bukti yang sahih dan teruji. Apa saja isu-isu tak berdasar yang melingkupi proses pengadaan Leopard 2A4 dan Leopard 2RI? ARC akan mematahkannya satu-persatu.


 1. Leopard 2 si macan kertas 

Saat meliput proses kedatangannya, hal pertama yang ARC lakukan adalah memegang hull Leopard 2A4. Terasa dingin, persis saat kita memegang baja. Tidak mungkin terbuat dari kertas, kalaupun ada kertas itu adalah stiker pemeriksaan Kepabeanan Singapura karena kapal pengangkutnya sempat mampir dari sana. Sejak mula ARC saat menghadiri Seminar Kavaleri di bulan Februari sudah menulis bahwa Leopard 2 yang dibeli Indonesia sudah akan siap untuk kedatangan menjelang bulan Oktober 2013. Jadi kalau ada yang menyebut Leopard 2 TNI AD adalah macan kertas karena tidak datang-datang, ya salah si pembuat isu sendiri karena tidak sabar. Justru proses kedatangan yang tepat waktu dan sesuai rencana tersebut menunjukkan profesionalisme birokrasi dan kesiapan pengadaan dari Kemhan dan TNI sendiri. ARC berharap agar pelempar isu tersebut memakan kertasnya supaya tidak melempar isu lainnya.

 2. Leopard 2, si barang bekas 

Isu lain mengatakan bahwa Leopard 2 yang dibeli Indonesia bisa murah karena dibeli dalam keadaan bekas “as is” alias tidak bisa berjalan karena merupakan stok tank rusak eks AD Jerman. Betul, anggaran pertahanan kita yang perlahan ditingkatkan pada saat ini memang belum memungkinkan pengadaan jumlah besar dalam kondisi baru. Tetapi walaupun dibeli dalam keadaan bekas, proses rekondisi dan retrofit dilakukan sesuai dengan standar pabrik yakni Rheinmetall. Buktinya, ketika Leopard 2A4 dikeluarkan dari kandangnya yaitu MV Isolde, mesinnya langsung menyala ketika distarter dan tank bisa dikendarai dengan amat lancar, termasuk naik ke transporter.


 3. Leopard 2 saking bekasnya, harus diengkol 

Isu yang semakin liar menyebutkan bahwa saking buruknya, semua Leopard 2A4 yang dibeli betul-betul barang bekas sebekas-bekasnya sehingga semua perlengkapan dilepas, termasuk optik bidik. Sistem putar kubahnya pun dilepas, sehingga harus diengkol. Dari pantauan ARC semalam, seluruh sistem optik yang terlihat seperti PERI-17 masih komplit lensanya, dan sensor seperti muzzle reference system juga masih terpasang. EMES-15 memang tertutup jendela bajanya, tetapi dari keterangan teknisi Rheinmetall yang ARC wawancarai, seluruh kelengkapan dasar Leopard 2A4 yang datang semalam sudah terpasang, dan tank ini siap operasional. Sang teknisi yang orang Jerman sampai geleng-geleng kepala, tidak percaya bahwa ada gosip murahan seperti itu.


 4. Leopard 2 itu terlalu berat untuk medan Indonesia   

Ah masa? Simak video dari ARC, pembaca bisa melihat sendiri, aspal dermaga cukup kuat menahan beban Leopard 2A4. Dan ketika Leopard 2A4 naik ke trailer dan melindas 12 ban trailer, ban tersebut tidak ada yang pecah lho, bahkan ketika separuh roadwheel Leopard 2A4 terangkat ke atas, menandakan gaya tekan atau ground pressure yang relatif kecil dan pastinya bisa digunakan di jalan raya tanpa kuatir harus amblas.


 5. Mahal ya, TNI AD sampai menyewa satu kapal khusus untuk mengangkut 2 Leopard 2A4 dan 2 Marder 1A3 

Yang menyebar gossip semacam ini mungkin harus pergi ke dokter mata dan memeriksa minus matanya. Dari foto yang sudah diunggah ARC semalam, terlihat bahwa MV Isolde adalah merchant ship biasa yang juga mengangkut truk-truk berat dan ekskavator. Diantara proses unloading, ekskavator dan truk juga dikeluarkan bergiliran dengan keluarnya Leo 2A4 dan Marder. Hal ini juga dikonfirmasikan oleh ARC kepada agen forwarding yang menangani pengiriman tank-tank kebanggaan TNI AD ini sampai ke Jakarta, dimana prosesnya berjalan normal. Selain menurunkan berbagai peralatan berat, juga berlangsung pengiriman kendaraan roda 4 suzuki APV ke dalam kapal tersebut.


 6. Saya punya nih, bocoran kamuflase yang akan diaplikasikan untuk Leo 2A4 TNI AD 

Yang berkata seperti itu mungkin bocor ban mobil atau motornya. Yang jelas, sampai saat ini proses pemilihan warna kamuflase untuk Leopard 2A4 masih dalam telaah mendalam dan sudah di tahap finalisasi untuk menentukan mana yang terbaik dengan mempertimbangkan kontur, vegetasi, dan misi yang akan diemban MBT ini kelak.

  ARC 

5 komentar:

  1. Isu-isu tak berdasar itu mah ecek2. Point yg terpenting adalah :
    Prioritas MEF adalah TNI AU dan TNI AL, tersirat dalam dokumen MEF, yg tdk bisa diterima oleh TNI AD. Kita harap di MEF II berubah.

    BalasHapus
  2. Kenapa ya komentar saya dimuat 2 X? Dulu2 nggak gitu

    BalasHapus
  3. Setuju sama ente gan...yg buat isu2 itu cma orang yg g sabaran...

    BalasHapus
  4. klo d perhatiin leopard yg dateng kok skirt pelindung rantainya tipis gitu yah?
    padahal yg d pamerin d monas tahun lalu tebel lho,
    apa sengaja d lepas ato gmana nih?

    BalasHapus
  5. Leo yg datang bukan tipe Evolution yah beda dg poto2 yang disebar sebelum pembelian? Apa ini trik untuk memuluskan dan membentuk opini publik supaya didukung pembelianya. Sedikit kecewa sih karena bekas pakai. Lagi2 bekas pakai....

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.