Kamis, 26 September 2013

Super Tucano Uji Kemampuan di Tutuka 2013

PESAWAT Tempur terbaru milik TNI AU yang mempunyai spesifikasi Anti Gerilya (Counter Insurgency), Pesawat Super Tucano tersebut dioperasikan Fighters Skadron Udara 21 di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, uji kemampuan dalam Latihan Operasi Udara dengan sandi Tutuka 37/ tahun 2013. Sebagai Alutsista andalan TNI AU, sejak kehadirannya di Lembah Bromo, Super Tucano terus diupayakan untuk ditingkatkan kemampuannya agar benar-benar sesuai spesifikasinya.

Beberapa waktu lalu super tucano telah melakukan uji kemampuan tembak udara darat dan pengeboman hingga puncaknya dalam Latihan Gabungan TNI yang dihadiri langsung Presiden RI, di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Sebagai bagian dari komponen kekuatan TNI Angkatan Udara, Pangkalan TNI AU Abd Saleh, seiring dengan fungsinya sebagai Pangkalan Induk Super Tucano, dituntut mempunyai kemampuan dalam menyiapkan unsur-unsur di jajarannya, sehingga setiap saat siap untuk melaksanakan tugas Operasi Udara.

Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan adanya Latihan yang bertingkat dan berlanjut sebagai upaya mengoptimalkan kemampuan TNI Angkatan Udara.

Sejak kemarin hingga Kamis (26/9), Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh yang mengoperasikan pesawat Super Tucano, ikut andil dalam latihan Tutuka XXXVII tahun 2013 yang di gelar oleh Kodiklat TNI dengan mengerahkan kemampuan Kohanudnas yang mengawaki unsur-unsur pertahanan udara nasional. Fighter-Fighter Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh tersebut diuji kemampuannya sebagai Bulsit yang tergabung dengan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin.

Latihan Tutuka XXXVII tahun 2013 ini melibatkan satuan unsur jajaran TNI dengan tujuan menguji rencana operasi dalam mengukur kesiapsiagaan operasional Kohanudnas dalam melaksanakan pertahanan udara sekaligus mewujudkan sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan yang handal terhadap berbagai kontijensi yang perlu diantisipasi dan direspon di wilayah udara nasional Indonesia.

Mengingat pentingnya Latihan Operasi Udara tersebut, Komandan Lanud Abd Saleh, Marsma TNI Gutomo, S.IP menekankan agar seluruh personil yang terlibat dapat melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab dengan tidak meninggalkan faktor Lambangja (Keselamatan Terbang Dan Kerja), sehingga latihan dapat mencapai hasil yang optimal sesuai yang diharapkan serta. tidak terjadi Incident maupun Accident, yang berakibatkan pada hilangnya jiwa manusia maupun kerugian materiil.

”Jadikan latihan sebagai penambah Inspirasi dan Inovasi Baru, yang dapat memberikan peluang bagi awak pesawat untuk semakin mengembangkan kemampuannya dalam penugasan yang sebenarnya.”, demikian lanjut Marsma Gutomo.

Keterangan gambar : Komandan Skadron Udara 21, Letkol Pnb James Singal dan para Penerbang Skadron Udara 21 siap menguji kemampuan Super Tucano dalam Latihan Operasi Udara Tutuka 2013. 

(pentak hasanuddin)

  MPI 

2 komentar:

  1. coba di cantoLi brahmOs..
    Skali kena Pasti maknYooozz..
    Super tukano kog giginya kuning,apa belom gosok gigi yaa..
    Hazoooow tukino..
    Wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. semoga, ini pesawat konfensional tempur baling baling terakhir yang dibeli TNI, kedepan harus lebih canggih dan berdigdhaya ............. IFX / KFX ..... KORSEL SAJA BINGUNG membelanjakan 77 trilliun rupiah untuk peremajaan ANGKATAN UDARANYA ........ ( mereka tidak fokus mengharapkan proyek IFX / KFX ) ........ semoga ekonomi membaik, dan program IFX / KFX berlanjut, atau jika memungkinkan dialihkan ToT Sukhoi saja .... bikin dan rakit di INdonesia ..... ( jika KORSEL terlalu lambat / lelet )

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.