Rabu, 04 Desember 2013

Ada jejak mata-mata cantik di Indonesia

Sebagai negeri yang kaya akan ragam budaya, Indonesia juga banyak menyimpan sejarah yang terlupakan. Salah satunya cerita seorang mata-mata cantik pada masa lalu yang memiliki jejak di bumi nusantara ini. Lalu, apa yang dia lakukan?

Seorang perempuan rupawan bernama Mata Hari, yang mampu membuat tiap mata lelaki selalu bernafsu dengan kemolekan tubuh dan wajahnya. Mata Hari merupakan mata-mata Jerman dan menyamar menjadi penari telanjang serta pelacur untuk orang-orang pemerintahan dan militer.

Pada tanggal 11 Juli 1895, Mata Hari menikah dengan seorang pria bernama Kapten Rudolf MacLeod setelah sebelumnya berkenalan melalui iklan kontak jodoh di sebuah surat kabar. MacLeod yang saat itu sudah menetap di Indonesia, akhirnya mengajak Mata Hari untuk hidup bersamanya.

Pasangan ini, kemudian memilih tinggal di timur pulau Jawa, tepatnya di Kota Malang, Jawa Timur. Dipilihnya Malang sebagai tempat mereka membangun rumah tangganya, mungkin karena cuaca dan suhu di sana mirip dengan di Belanda yang dingin.

Mata Hari memiliki dua anak hasil buah cintanya dengan MacLeod, yakni Norman John MacLeod dan Louise Jeanne MacLeod.

MacLeod dikenal sebagai pria nakal yang suka 'main' dengan wanita lain dan pemabuk berat. Atas kelakuan suaminya tersebut, Mata Hari akhirnya memutuskan untuk merehatkan hubungannya dengan MacLeod.

Selama hubungannya renggang, Mata Hari sempat dekat dengan seorang perwira Belanda bernama Van Rheedes. Selain itu, untuk melupakan sejenak kekacauan hubungan rumah tangganya, Mata Hari bergabung dengan kelompok tari lokal pada tahun 1897.

Mata Hari akhirnya kembali bersatu setelah didesak oleh MacLeod. Hal ini menyebabkan dia harus meninggalkan hobi barunya, yakni mempelajari budaya di bumi nusantara ini.

Sayang, anak pertama mereka, Norman, harus meninggal dunia akibat diracuni musuh MacLeod menurut berbagai sumber pada saat itu. Tetapi, ada juga yang menyebutkan meninggalnya Norman akibat penyakit sifilis dari orang tuanya.

Tahun 1902, Mata Hari dan MacLeod akhirnya kembali ke negara asalnya, yakni negeri kincir angin, Belanda. Namun, sekitar tahun 1907 pasangan ini bercerai. Mata Hari pun mendapatkan hak asuh anak keduanya, Jeanne, yang akhirnya meninggal pada usia 21 tahun dan diduga juga akibat sifilis dari kedua orang tuanya.(mdk/bal)

  Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.