Sabtu, 04 Januari 2014

Pos Polisi di Papua Diserang

 Delapan pucuk senjata Brimob dirampas KSB

Jayapura Sebanyak delapan pucuk senjata milik Brimob Polda Papua dari berbagai jenis, Sabtu sekitar pukul 16.00 WIT, dirampas kelompok sipil bersenjata (KSB) di kawasan Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo kepada Antara mengakui dari laporan yang diterima terungkap insiden itu berawal penyerangan yang dilakukan KSB bersama masyarakat saat pos hanya dijaga dua anggota Brimob.

"Kedua anggota Brimob yang berada di pos itu saat insiden berlangsung salah seorang di antaranya berada di belakang sedang memasak," katanya.

Saat penyerangan terjadi, sempat terjadi tarik menarik, namun karena kalah jumlah akhirnya kedua anggota Brimob melarikan diri melalui pintu belakang.

Kedelapan senjata yang diambil di antaranya jenis mouser, AK 47 dan lima pucuk SS1.

Menurut dia, kedua anggota Brimob yang berhasil melarikan diri itu kemudian melaporkan insiden tersebut ke polres dan akhirnya dilakukan pengejaran.

"Sempat terjadi baku tembak dengan kelompok tersebut, namun tidak ada korban jiwa," kata Kombes Pudjo.(E006/E011)

 Kalah jumlah, dua anggota polisi menyelamatkan diri ke sungai.

Pos Polisi di Kampung Kuririk, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu 4 Desember 2013, diserang sekelompok orang bersenjata. Dalam aksinya, mereka berhasil merampok sejumlah senjata api dan amunisi milik polisi.

Sekelompok orang itu, dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam, tiba-tiba mendatangi Pos Polisi Kulirik. "Mereka langsung menyerang, pelaku diperkirakan sekitar 20 orang," ujar Pujo Sulistyo, juru bicara Polda Papua, saat dikonfirmasi VIVAnews.

Saat kejadian, Pujo mengaku, anggota pos polisi yang biasanya dijaga sekitar tujuh orang, hanya dihuni dua orang. Lima orang lainnya tidak berada di tempat karena sedang berpatroli di kampung sekitar distrik.

"Karena jumlah personel di pos hanya dua orang, para pelaku berhasil menguasai pos, menyerang, dan berhasil merampas senjata dan amunisi," ungkap Pujo.

"Di antaranya delapan senjata api laras panjang yang terdiri dari AK 47   Mouser, SS1 5 pack, dan amunisi," imbuhnya.

Adapun kronologi kejadian, saat anggota lain sedang patroli, seorang anggota jaga sedang masak di dapur dan satu lainnya berjaga di pos.
Tiba-tiba, pelaku mendobrak pintu depan dan sempat tarik-menarik dengan pelaku yang mengambil senjata.
"Karena kalah jumlah, dua anggota menyelamatkan diri lewat pintu belakang ke sungai, dan kemudian melapor ke Polres," tutur Pujo.

"Yang jelas, satu pelepon Brimob di Kota Lama Mulia ibukota Puncak Jaya masih terus melakukan pengejaran. Anggota Polri dibantu TNI mencari jejak pelaku, bahkan tim mabes akan diperbantukan," ujarnya.

  Antara | Vivanews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.