Kamis, 16 Januari 2014

Ada yang Tak Suka Hubungan Erat Indonesia-Malaysia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyalami Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/12).Jakarta Hubungan Indonesia-Malaysia selama ini sudah terjalin sangat erat. Namun, dasar yang kuat itu harus tetap dijaga dan ditingkatkan sebab ada banyak pihak yang tidak senang dengan hubungan baik yang sudah terjalin.

"Seperti selama ini hubungan kita didasarkan pada lima pilar, yakni hubungan para pemimpin, antarpemerintah, militer, bisnis, dan people to people," kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim saat bertemu dengan para pimpinan media massa Indonesia, Rabu (15/2), di Jakarta.

Lebih lanjut Zahrain yang baru menempati posisinya pada November 2013 itu mengungkapkan, dasar hubungan yang kokoh tersebut menjadi modal berharga untuk saling memahami satu sama lain. "Banyak kesamaan, baik bahasa dan budaya. Kita sering menyebut bahwa kita serumpun itulah kenyataannya," tambah mantan anggota parlemen Malaysia.

Zahrain pernah memenangkan kursi parlemen mewakili Partai Keadilan Rakyat (PKR) tahun 2008. Ia kemudian mundur dan menjadi anggota parlemen independen tahun 2010, sebelum kemudian bergabung dengan UMNO.

Dikatakan, Indonesia dan Malaysia bisa menjadi pemain besar di era ASEAN Economic Community. Ditambahkan, tidak semua pihak senang dengan hubungan baik Indonesia Malaysia, meski tak menyebut pihak mana yang dimaksud. "Ada yang jealous. Ada juga yang ingin lihat kegagalan hubungan ini. Karena itulah kita perlu menjaga hubungan," katanya.

Menurutnya, hubungan PM Malaysia Najib Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedemikian erat. Najib, kata Zahrain, pernah menyampaikan kepada SBY bahwa mereka adalah teman, tidak hanya untuk masa sekarang, tapi untuk selamanya.

Ketika hubungan sudah berjalan baik, Zahrain ingin mengambil peran dengan mengintensifkan dua pilar terakhir, yakni bisnis dan hubungan antarpersonal. Sudah banyak program yang dijalankan, termasuk militer. "Kita tinggal menguatkan dua pilar lainnya, yakni bisnis dan people to people karena mempererat hubungan bukan hanya tugas pimpinan bangsa, tapi juga tugas kita semua," katanya.

Pada kesempatan itu, Zahrain berjanji akan menjadi fasilitator untuk mempererat hubungan antarmedia massa kedua negara.

Hadir dalam acara tersebut pimpinan media dari Malaysia, seperti dari TV3, Media Prima Berhad, Berita Harian, dan Bernama.

Sedangkan Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Saiful Hadi yang juga Ketua Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) mengatakan sejumlah kegiatan bersama diselenggarakan guna mempererat hubungan antarnegara melalui media massa. Kegiatan itu, antara lain gelaran Forum Bahasa Nusantara yang akan diselenggarakan pada Februari atau Maret nanti.

  Berita Satu  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.