Selasa, 18 Maret 2014

Tak Terdeteksi Radar TNI AU, MH370 Dipastikan Tak Masuki Wilayah RI

Jakarta Dalam salah satu dugaan yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia PM Najib Razak, disebutkan bahwa lokasi hilangnya Malaysia Airlines bisa dimungkinkan di wilayah Indonesia.

TNI AU memastikan pesawat tersebut tak pernah masuk ke wilayah udara tanah air.

"Kalaupun masuk ke wilayah Indonesia, pasti tertangkap oleh radar kita. Dan kita nggak nangkap," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (15/3/2014).

Hadi menjelaskan, pesawat tersebut awalnya terdeteksi oleh radar Malaysia. Lalu hilang di wilayah Negeri Jiran itu sendiri.

"Radar Malaysia saja menangkap bahwa hilangnya itu di wilayah dia sendiri. Kalau seandainya analisa itu betul, memang pesawat yang tidak menggunakan transponder bisa ditangkap oleh radar militer. Hanya sampai di Pulau Perak lalu hilang," kata Hadi.

Operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini memasuki fase baru berdasarkan data satelit baru yang diterima. Pencarian di sekitar wilayah Laut China Selatan pun dihentikan.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyampaikan, ada dua koridor baru yang terbaca dari radar militer mengenai pergerakan pesawat.

"Koridor utara yang bergerak dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan menuju Thailand utara, atau koridor selatan yang bergerak dari Indonesia menuju Samudera Hindia bagian selatan," papar Najib dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur hari ini.

Menurut Najib, berdasarkan data satelit, komunikasi terakhir pesawat MH370 dengan satelit adalah di salah satu dari dua koridor tersebut. Operasi pencarian pun kini akan difokuskan pada kedua koridor itu.

TNI AU Kerahkan F-16 Cari Pesawat MAS MH370

TNI Angkatan Udara masih terus mencari pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang.

Tidak hanya mengoperasikan pesawat intai maritim, pesawat tempur F-16 juga ikut dikerahkan dalam operasi pencarian ini.

Ada 6 pesawat F-16 yang saat ini sudah berada di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Senin (17/3/2014). Pesawat-pesawat itu berasal dari Skadron Udara 3 Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI IB Putu Dunia menyatakan, pesawat tempur itu sebenarnya akan mengikuti Latihan Pertahanan Udara Kilat dan Cakra yang digelar Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III.

Latihan itu dilakukan dalam rangka memelihara integritas dan kedaulatan wilayah udara Indonesia.

"Pesawat-pesawat ini ikut dalam latihan yang digelar di Kosek Hanudnas III," kata Putu Dunia kepada wartawan di Lanud Soewondo.

Nah, sementara latihan kemampuan dalam operasi itu berlangsung, pesawat juga sekaligus memantau lintasan yang dilaluinya, sekiranya menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat MAS yang hilang itu.

Dengan demikian latihan dan operasi pencarian itu disatukan. "Di-combine," kata Putu Dunia.

Pesawat MAS MH370 hilang sembilan hari lalu dalam penerbangan Kuala Lumpur – Beijing. Setelah pencarian sepekan lebih tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat itu di sekitar Laut China Selatan maupun Selat Malaka, kini mencuat dugaan pesawat kemungkinan dibajak.


  ♞ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.