Kamis, 10 April 2014

Pesawat TNI menangkap Pesawat Black Flight

Pesawat asing dipepet F-16 TNI bawa sepeda dan tiga jeriken
Medan  Sejumlah barang ditemukan dalam pesawat jenis Swearingen SX 300 dipaksa turun oleh F-16 milik TNI AU di Lanud Soewondo Medan. Pesawat ini melintas secara ilegal di wilayah udara Kota Sibolga, Pulau Sumatera, Kamis (10/4).

Sang pilot diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun. Pilot bernama Hing Pier itu membawa satu sepeda dan tiga jeriken untuk mengisi bahan bakar.

Dengan pengawalan ketat anggota TNI AU, Hing digiring menuju ruang VIP Lanud. Pilot tersebut lantas dikepung anggota Pasukan Khas TNI AU bersenjata lengkap.

Hingga kini pemeriksaan masih terus dilakukan. Pengamanan di sekitar Lanud terlihat diperketat.
Dramatis, pesawat asing ditempel F-16 TNI dipaksa turun di Medan
Dua pesawat TNI AU F-16 sigap memburu pesawat asing melintas di Kota Sibolga Pulau Sumatera. Akhirnya pesawat yang hanya berisi satu pilot itu dipaksa turun di Lanud Soewondo Medan.

Pantauan merdeka.com, Kamis (10/4), ketika mendarat pesawat latih berwarna merah itu membawa bahan bakar di jeriken ukuran kecil. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.45 WIB.

Oleh petugas lanud, pilot yang belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya dibawa masuk ke ruang VIP bandara dengan pengawalan ketat. Saat ditanya pria itu hanya terdiam.

Hingga pukul 13.10 WIB pilot masih menjalani pemeriksaan. Pengamanan di sekitar Lanud terlihat diperketat.
Usai mendarat, pesawat asing dikepung puluhan prajurit Paskhas
Pesawat yang dipiloti orang asing dipaksa turun ke Bandar Udara Lanud Soewondo Medan, Kamis (10/4) sekitar pukul 12.45 WIB. Pesawat latih tersebut membawa jeriken minyak.

Pesawat latih itu sempat ditempel dengan dua pesawat F-16 milik TNI AU. Setelah berhasil mendarat di Lanud Soewondo, pilot langsung turun.

Pilot tersebut lantas dikepung puluhan anggota Pasukan Khas TNI AU bersenjata lengkap. Sang pilot keluar dari kokpit lantas mengangat tangan. Kini, pilot tersebut diamankan oleh Pasukan Khas TNI AU.
Pesawat asing yang dipaksa turun F16 terbang dari Sri Lanka Hing Peir, pilot pesawat asing jenis Swearingen SX-300 saat ini tengah dimintai keterangan oleh TNI Angkatan Udara. Pesawat itu sebelumnya dipaksa turun oleh TNI AU karena tidak memiliki izin terbang saat melintas di pesisir barat Sumatera.

Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Kamis (10/4), pesawat yang dipiloti warga negara Swiss itu hendak terbang ke Bali. Awalnya, pesawat itu terbang dari Sri Lanka menuju Malaysia. Setelah dari Malaysia, rencananya Hing Peir ingin terbang ke Bali, Indonesia.

Menurut pengakuan Hing Peir, karena cuaca buruk di Samudera Hindia, ia kemudian mengalihkan rutenya menuju Sumatera. Karena tidak memiliki izin, pesawat itu mengundang kecurigaan TNI AU.

Pesawat itu langsung dihampiri dua pesawat F16 yang ketika itu sedang latihan. Pesawat F16 itu dipiloti Mayor Penerbang Bambang bersama Lettu Yusuf dan Lettu Ferry. Kebetulan pesawat yang terbang dari Iswahyudi Madiun memang sedang melakukan latihan di Medan.

Hing Peir juga mengaku hanya ingin jalan-jalan. Pilot lulusan Swiss Air itu rencananya setelah dari Malaysia akan terbang ke Bali untuk berlibur.

  ★ Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.