Sabtu, 31 Mei 2014

Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk7a7kJFREjhbai8PDIMnWVtYqmRs011Qhg826ts_3fbUyYzLrD2xq3xW8RISwz5RsaG-E7mLoisT4IShgsFO8iLmOYS5guySaB5WLzj5p3VKH0CEeZf4pv-gR0gl0maQgTaHcEFx1A2Q/s1600/1551209_20130502054408.jpgSambas Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, meminta sepuluh tank Leopard untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. "Kalau bisa, ditempatkan 10 tank dan helikopter," kata Andi di depan anggota Komisi Pertahanan DPR RI, saat berkunjung ke Kalimantan Barat, Jumat, 30 Mei 2014.

Wilayah itu beberapa waktu yang lalu memanas karena Malaysia membangun rambu suar di patok STRP 01 perairan Tanjung Datu. Namun pembangunan itu dicegah oleh TNI, yang kemudian menjaga perairan Indonesia tersebut.

Menurut Ibrahim, topografi Desa Temajuk yang berbukit menyebabkan pengawasan memerlukan helikopter. Perbatasan wilayah Malaysia-Indonesia di Desa Tamajuk berada di kedua sisi gunung Tanjung Datu. Keberadaan semenanjung di kawasan tersebut menyebabkan pengawasan makin sulit. Ia menambahkan, dengan kondisi seperti itu, Desa Temajuk sebaiknya dijadikan pangkalan militer.

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan pemerintah provinsi sudah mempersiapkan lahan seluas seribu hektare untuk membangun pangkalan militer di Desa Temajuk. “Itu jangka panjang,” ujarnya.

Anggota Komisi Pertahanan, Tri Tamtomo, mengatakan pemerintah harus menyegerakan diplomasi. “Pemerintah harus berkomitmen mempertahankan kedaulatan wilayah,” ucapnya. Ia berpendapat pembangunan rambu suar oleh Malaysia belum lama ini bisa bermakna memperolok pemerintah Indonesia.

  ★ Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.