Jumat, 18 Juli 2014

Insiden Pesawat MH17 Malaysia yang Jatuh di Ukraina

Diduga Ada 11 WNI dalam Penerbangan MH17 Diduga Ada 11 WNI dalam Penerbangan MH17Puing-piung pesawat MH17 (Reuters)

H
ingga kini, Malaysia Airlines (MAS) memang belum merilis daftar penumpang yang turut dalam penerbangan MAS MH17, pesawat yang jatuh di Donetsk, Ukraina, Kamis (17/7/2014). Namun, menurut daftar tidak resmi yang beredar, penumpang pesawat itu berasal dari beberapa negara, termasuk Indonesia.

Seperti dikutip dari The Star, Jumat (18/7/2014), ada 11 penumpang asal Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat jenis Boeing 777 tersebut. Selain Indonesia, 20 warga negara Malaysia juga menjadi korban. Sementara jumlah penumpang terbanyak berasal dari Belanda, yakni 143 penumpang dan Australia 27 penumpang.

Dilaporkan pula ada 6 warga negara Inggris, 4 warga Prancis, 4 Jerman, 3 Belgia, dan seorang warga negara Kanada dalam pesawat itu. Sedangkan 58 penumpang lainnya tidak diketahui berasal dari negara mana.

Sementara itu, Kemenlu RI telah melaporkan insiden ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Pemerintah RI mengikuti berita tentang jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan penuh keprihatinan. Perkembangan telah dilaporkan kepada Bapak Presiden," ucap Menlu Marty Natalegawa, melalui pesan singkat yang diteruskan oleh Jubir Kemlu Michael Tene kepada Okezone, Jumat (18/7/2014).

Marty juga telah mengupayakan informasi mengenai WNI di pesawat MAS MH17. "Menlu RI telah instruksi Dubes RI Den Haag dan Kuala Lumpur untuk pastikan apakah terdapat penumpang WNI dalam penerbangan tersebut," lanjut Tene.(esn)
Kalau MH17 Ditembak Jatuh, Seret ke Pengadilan! PM Malaysia: Kalau MH17 Ditembak Jatuh, Seret ke Pengadilan!Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku menerima informasi jika pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Donetsk, Ukraina timur, Kamis kemarin. Namun, Malaysia tidak dapat memverifikasi informasi itu.

”Kalau sudah jelas bahwa pesawat ditembak jatuh, maka pelaku harus diseret ke pengadilan!,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Sama Sama, Sepang.

Najib mengatakan, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko yang berjanji untuk melakukan penyelidikan penuh atas tragedi pesawat MH17.

Najib juga menegaskan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Keduanya sepakat, akan membentuk sebuah tim internasional untuk melakukan penyelidikan ke lokasi kecelakaan.

”Ini adalah hari yang tragis dalam apa yang telah menjadi tahun yang tragis bagi Malaysia. Penumpang di pesawat itu berasal dari banyak negara, tetapi kita semua bersatu dalam kesedihan,” kata Najib, seperti dikutip The Star, Jumat (18/7/2014).(mas)
Kronologi Tragedi MH17 di Ukraina Pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 jatuh di Donetsk, Ukraina timur yang berbatasan dengan Rusia. Pihak Ukraina sempat menyatakan, pesawat yang membawa 295, termasuk 11 warga Indonesia itu jatuh karena ditembak, Kamis kemarin.

Pesawat itu terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Jika tidak terjadi tragedi mengerikan itu, pesawat tipe Boeing 777 tersebut harusnya mendarat sekitar pukul 06.00 pagi ini (18/7/2014) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bagaimana kronologi jatuhnya pesawat MH17 itu? Berikut detik-detik jatuhnya pesawat MH17 di Dontesk.

Kamis, 17 Juli 2014 (Waktu Eropa)

Pukul 18.00, pesawat MH17 dijadwalkan terbang ke Malaysia dari Bandara Amsterdam, Belanda.

Pukul 18.15, pesawat MH17 lepas landas dari Amsterdam, dengan membawa 280 penumpang dan 15 awak.

Pukul 22.15, pihak MAS menegaskan pihaknya telah menerima pemberitahuan dari Lalu Lintas Udara Ukraina (ATC), bahwa ATC kehilangan kontak dengan MH17 di jarak 30 km dari Tamak, sekitar 50km dari perbatsan Rusia-Ukraina.

Pukul 23.30, pesawat MH17 jatuh. Pihak MAS melalui Twitter mengatakan; “Malaysia Airlines telah kehilangan kontak MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir yang diketahui adalah di atas wilayah udara Ukraina.”

Pukul 23.40, Media Rusia, Interfax melaporkan, pesawat MH17 ditembak jatuh di ketinggian 10 km di langit Ukraina Timur.

Jumat, 18 Juli 2014 (Waktu Eropa)

Pukul 12.03, Perdana Menteri Ukraina, Arseniy Yatsenyuk memerintahkan penyelidikan kecelakaan MH17.

Pukul 12.05, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak melalui Twitter mengaku terkejut dengan tragedi MH17. Dia minta dilakukan penyelidikan secepatnya.

Pukul 12.18, para pejabat Ukraina di lokasi kecelakaan mengkonfirmasi setidaknya 100 mayat ditemukan di lokasi kecelakaan.

Pukul 12.30, pihak militer Ukraina dan pihak separatis pro-Rusia sama-sama menyangkal menembak jatuh pesawar MH17.

Pukul 14.28, Interfax melaporkan bahwa separatis Pro-Rusia mengklaim telah menemukan kotak hitam MH17.

Pukul 06.10 (waktu Malaysia), pesawat MH17 harusnya dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia.(mas)
Singgung WNI, Ini Transkrip Telepon soal Penembakan MH17 Singgung WNI, Ini Transkrip Telepon soal Penembakan MH17Puing-puing pesawat MH17 yang jatuh di Ukraina timur. | (Reuters)

Media Ukraina menerbitkan rekaman percakapan telepon yang diklaim suara intelijen Rusia dan komandan separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Percakapan itu membicarakan soal penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17, kemarin.

Pesawat MH17 pembawa 298 orang itu terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Namun, saat melintasi zona perang di Ukraina timur, pesawat itu jatuh diduga kuat karena ditembak dengan rudal.

Para pejabat intelijen Amerika Serikat membenarkan pesawat MH17 ditembak dengan rudal. Tapi, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Baik kubu militer Ukraina maupun separatis pro-Rusia sama-sama menyangkal sebagai pelakunya.

Laman Daily Mail, pada Jumat (18/7/2014) melansir sebagian transkip percakapan telepon itu. Namun, keaslian rekaman itu belum bisa diverifikasi secara independen.

Pada transkip bagian pertama, ada seseorang bernama Igor Bezler, yang oleh Ukraina disebut sebagai seorang perwira intelijen Rusia, sekaligus komandan terkemuka Republik Rakayat Donetsk (separatis pro-Rusia). Dalam percakapan itu dia mengatakan kepada seorang; ”Kami baru saja menembak jatuh pesawat sekitar 30 menit yang lalu,” bunyi percakapan telepon itu.

Pada transkip kedua ada rekaman lebih rinci, di mana seorang separatis pro-Rusia dengan nama julukan “Mayor”. Orang bernama Mayor ini menelepon temannya dengan kode nama “Yunani” yang diduga intelijen Rusia. Berikut penggalan percakapan itu.

Mayor: “Itu 100 persen pesawat penumpang (sipil).”

Yunani: "Apa jenis pesawatnya?"

Mayor: "Saya belum pastikan. Saya belum ke lokasi utama. Saya hanya mengamati adegan di mana badan (pesawat) pertama jatuh. Ada sisa-sisa yang lain.”

Yunani: ”Apakah ada sesuatu yang tersisa dari senjata?" Dia masih berharap pesawat yang jatuh itu pesawat militer.

Mayor: "Benar-benar tidak ada. Hanya barang-barang sipil, seperti obat, handuk, kertas toilet.”

Yunani: "Apakah ada dokumen?"

Mayor: "Ya, seorang mahasiswa Indonesia. Dari sebuah universitas di Thompson."

Tidak jelas, mahasiswa Indonesia yang disinggung dalam percakapan telepon itu siapa, dan dokumen apa yang dimaksud.

Pihak separatis pro-Rusia menyangkal menembak jatuh pesawat MH17. Mereka menegaskan, tidak memiliki sistem pertahanan secanggih itu untuk menembak sebuah pesawat.

Sebaliknya, media Rusia, Itar-Tass justru merilis laporan kejanggalan. Di mana ada dua pesawat jet tempur yang mendekati pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh.(mas)
Dua Jet Tempur Ukraina Dekati MH17 sebelum Jatuh Ada kejanggalan terkait tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 di Ukraina timur kemarin. Kejanggalan itu adalah, adanya dua pesawat jet tempur yang mengikuti pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh.

Pesawat MH17 yang membawa 298 orang, termasuk 12 warga Indonesia diduga kuat jatuh karena ditembak. Laporan adanya dua pesawat jet tempur Ukraina yang mengikuti pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh dilaporkan stasiun televisi Rusia, Channel One, Jumat (18/7/2014).

Sumber laporan itu berasal dari tweet petugas Lalu Lintas Udara Spanyol, yang melaporkan dari Bandara Borispol, Kiev.

Menurut Layanan Lalu Lintas Udara Spanyol dua pesawat jet tempur Ukraina telah terlihat di dekat pesawat MH17, hanya tiga menit sebelum pesawat MH17 menghilang dari pantauan radar.

Media Rusia itu juga mengutip keterangan saksi mata di wilayah Donetsk, yang mengaku melihat pesawat-pesawat tempur Ukraina berada dekat pesawat MH17. Para saksi mata mengatakan mereka mendengar suara ledakan kuat dan melihat pesawat perang Ukraina tak lama sebelum kecelakaan terjadi.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku menerima informasi jika pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Donetsk, Ukraina timur, Kamis kemarin. Namun, Malaysia tidak dapat memverifikasi informasi itu.

”Kalau sudah jelas bahwa pesawat ditembak jatuh, maka pelaku harus diseret ke pengadilan!,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Sama Sama, Sepang.(mas)
Rudal Canggih SA-11 Buk Buatan Soviet Penghantam MH17 Rudal Canggih SA-11 Buk Buatan Soviet Penghantam MH17Bangka pesawat Malaysia Airlines MH17 yang masih terbakar usai ditembak jatuh. | (Itar-Tass)

Teka-teki rudal yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 mulai terungkap. Rudal canggih SA-11 Buk buatan era Uni Soviet diyakini digunakan pelaku untuk menembak pesawat yang membawa 298 orang itu.

Semua orang di dalam pesawat MH17 tewas. Termasuk, 12 warga Indonesia. Baik Rusia maupun Ukraina tidak membantah jika rudal canggih buatan era Soviet itu yang menghantam pesawat MH17. Namun, kedua pihak saling menyangkal sebagai pelaku penembak jatuh pesawat MH17.

Rudal SA-11 Buk dikenal sebagai rudal ”penganggu” NATO. Rudal canggih itu dibuat pada era 1970-an. Sampai saat ini belum pasti, apakah Rusia atau Ukraina yang menggunakan rudal SA-11 Buk untuk menghantam pesawat MH17.

”Bahkan jika kita tahu jenis senjata itu, tidak mungkin sekarang untuk mengatakan dari mana asalnya," kata Samuel Charap, mantan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang kini bergabung dengan Institut Internasional untuk Studi Strategis di Washington, Jumat (18/7/2014), seperti dikutip Reuters.

Pada tanggal 29 Juni 2014, kantor berita Itar-Tass separatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina timur, pernah mengatakan, bahwa mereka telah merebut wilayah unit pasukan pertahanan rudal Ukraina yang dilengkapi dengan sistem rudal SA-11 Buk. Namun, separatis pro-Rusia sudah menyangkal menembak pesawat MH17.

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko mengatakan, ada indikasi sistem rudal Buk anti-pesawat digunakan. “Secara itu diberikan kepada separatis oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” katanya.(mas)
Dikira Pesawat Ukraina, Ini Pengakuan Penembak MH17 Dikira Pesawat Ukraina, Ini Pengakuan Penembak MH17Igor Girkin, pimpinan separatis pro-Rusia di Dontesk yang sempat mengaku menembak pesawat MH17. | (Reuters)

Seorang pimpinan separatis pro-Rusia di Ukraina timur sempat membuat pengakuan, bahwa dia menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17. Pelaku mengira pesawat yang ditembak itu adalah pesawat militer Ukraina.

Klaim sesaat itu ditulis seorang pimpinan separatis pro-Rusia, Igor Girkin, dalam VKontakte, media sosial terbesar di Rusia. Di akun jejaring sosialnya itulah, Girkin yang menggunakan nama alias Strelkov menuliskan pengakuannya.

“Di sekitar Torez, kami menembak jatuh pesawat. Kami telah memperingatkan agar jangan terbang di wilayah udara kami. Kami punya video untuk mengkonfirmasi itu. Burung itu jatuh di atas tumpukan sampah. Tidak ada korban sipil yang terluka, permukiman tidak terkena,” tulis Girkin.

Dia mengira pesawat yang ditembak adalah pesawat militer Ukraina, seperti saat dia menembak pesawat Ukraina AN-26. Namun, Girkin buru-buru menghapus pengakuan di media sosial itu, setelah mengetahui pesawat yang jatuh adalah pesawat penumpang MH17.

Pihak separatis pro-Rusia membantah telah menembak pesawat MH17 yang menewaskan 298 orang, kemarin. Andrei Purgin, Wakil Pertama Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, mengatakan kepada Interfax, bahwa separatis tidak memiliki senjata yang bisa menembak jatuh sebuah pesawat terbang pada ketinggian 10.000 meter.

Klaim sesaat Girkin itu tidak bisa diverifikasi secara independen. Sementara itu, kantor berita Itar-Tass, Jumat (18/7/2014) menulis sebuah kejanggalan terkait tragedi pesawat MH17 di Ukraina timur kemarin. Kejanggalan itu adalah, adanya dua pesawat jet tempur yang mengikuti pesawat MH17 tiga menit sebelum pesawat MH17 jatuh.

Sumber laporan itu berasal dari tweet petugas Lalu Lintas Udara Spanyol, yang melaporkan dari Bandara Borispol, Kiev. Menurut Layanan Lalu Lintas Udara Spanyol dua pesawat jet tempur Ukraina telah terlihat di dekat pesawat MH17, hanya tiga menit sebelum pesawat MH17 menghilang dari pantauan radar.(mas)

  ★ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.