Jumat, 08 Agustus 2014

Menhan Saksikan Pemberian Nama KRI Bung Tomo-357 Dan KRI John Lie-358

Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan (kedua dari kiri) saat memberikan penjelasan fungsi ruang CIC keada Asops Kasal TNI Arief Rudianto (ketiga dari kiri). (FOTO: Dispen AL/LINDO)

Tidak seperti biasanya suasana sepi di kawasan Anchor Line Barrow in Furness, Inggris, siang itu tampak ramai dan meriah. Tiga kapal perang telah bersandar di dermaga dengan berbagai atribut yang siap ditampilkan dalam upacara pengukuhan dan pemberian nama (commissioning and shipnaming) bagi kapal Multi Rool Light Fregate (MRLF) 3, yakni KRI Bung Tomo-357) dan MRLF 2, yaitu KRI John Lie-358, pada 18 Juli 2014 yang lalu.

Tepat pukul 14.00 GMT upacara commissioning bagi kedua kapal dimulai. Bertindak selaku inspektur upacara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang diawali dengan laporan pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Proyek Pengadaan MRLF yang dibacakan oleh Komandan Satgas Yekda MRLF, Kolonel Laut (P) Nyoman Sudihartawan.

Setelah penyematan tanda jabatan Komandan KRI Bung Tomo-357 kepada Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. dan Komandan KRI John Lie-358 kepada Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo, dilanjutkan dengan prosesi pemberian nama kapal dan sebagai ibu kandung bagi kedua kapal tersebut adalah Ibu Sri Murniati Yusgiantoro.

 Logo KRI Bung Tomo-357 

Kerinduan seorang Panglima Armada kepada prajuritnya tampak setelah rangkaian upacara selesai. Dengan raut wajah gembira Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim langsung menghampiri para prajuritnya untuk menyampaikan selamat dan membangkitkan semangat, ”Saat ini kita patut bangga memiliki kekuatan pertahanan baru.

Begitu saya datang kesini melihat kalian dan kapal yang akan kita operasionalkan ini, saya merasakan suatu kebanggaan, personel yang terpilih mengambil kapal ini adalah jagoan-jagoan yang saya andalkan untuk mengoperasikan kapal ini bawa kapal ini ke tanah air dengan aman dan selamat,” kata Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim terhadap prajuritnya yang disambut dengan nyanyian “Mars KRI Bung Tomo-357” dengan penuh semangat.

Peninjuanan rombongan pejabat Markas Besar Agkatan Laut (Mabesal) yang dipimpin Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, dan anggota Komisi 1 DPR RI, dilaksanakan di KRI Bung Tomo-357 untuk menyaksikan demo penembakan di Operation Room /CIC (Combat Information Center).

Sejumlah prajurit KRI Bung Tomo-357 terlihat menguasai dan memahami pengoperasian sistem senjata yang ada di ruang tersebut.

Di display Surface Picture Compilation terlihat sebuah kontak yang diidentifikasi sebagai kapal permukaan bergerak cepat mendekati kapal. Setelah dilaksanakan identifikasi kontak tersebut, dapat diklasifikasikan sebagai kapal perang musuh yang akan melakukan serangan ke KRI Bung Tomo-357, selanjutnya operator melaporkan kepada Perwira Peperangan/PWO (Principle Warfare Officer) untuk ditindaklanjuti oleh Missile Gun Director (MGD) guna pemilihan sarana tracker yang akan digunakan untuk mengarahkan senjata ke sasaran oleh operator WCC (Weapon Control Console).

PWO memerintahkan menggunakan Radar Tracker 1802 SW forward, namun operator General Operating Plot (GOP) melaporkan bahwa di sekitar mandala operasi terdapat instalasi Pernika musuh, sehingga Komandan KRI Bung Tomo-357 mem-veto untuk tidak menggunakan radar tracker, tetapi menggunakan EOTs (Electro Optical Tracker system) karena memiliki resistensi kecil untuk di-intercept oleh kemampuan Pernika musuh.

Setelah memimpin penembakan di PIT, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. selaku Komandan KRI Bung Tomo-357 menyampaikan kesiapan dan keyakinannya untuk membawa kapal kebanggaan ke tanah air dengan selamat. Menteri Pertahanan juga berkesempatan melakukan ship tour untuk melihat berbagai persenjataan dan peralatan modern yang melengkapi kapal tersebut.(ARMAN/SUPRI)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.