Minggu, 10 Agustus 2014

Serangan Heroik 67 Tahun Lalu ke Markas Belanda

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/df/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Toeschouwers_bij_de_voetbalwedstrijd_die_gespeeld_wordt_ter_gelegenheid_van_het_tweejarig_bestaan_van_het_KNIL_Bataljon_Infanterie_V_Andjing_Nica_TMnr_60054048.jpgIlustrasi [google]

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, memimpin upacara peringatan Hari Bakti TNI AU ke-67 di Yogyakarta. IB Putu Dunia mengajak seluruh peserta upacara untuk meresapi kembali peristiwa penting yang jadi awal sejarah perjalanan TNI.

“Memperingati Hari Bakti TNI AU adalah memperingati peristiwa penting dan bersejarah yaitu serangan udara yang dilakukan terhadap kedudukan Belanda di Salatiga, Semarang dan Ambarawa,” kata IB Putu Dunia.

Hal ini dikatakannya dalam sambutannya di lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Kamis (7/8/2014). Upacara tersebut dihadiri oleh sesepuh dan senior TNI AU, serta para pejabat sipil, militer dan polri.

IB Putu Dunia menceritakan kembali perjuangan pada awal-awal masa kemerdekaan untuk mengusir musuh. Ada satu peristiwa heroik yang telah diukir pada 29 Juli 67 tahun yang lalu, yakni serangan udara ke tangsi-tangsi pertahanan Belanda.

Ketika itu, serangan dilakukan oleh Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharmoko Harbani dan Mulyono. Mereka dibantu oleh tiga orang teknisi Sutardjo, Kaput dan Dulrachman yang duduk di bangku penumpang sekaligus menjadi penembak udara.

Mereka terbang pakai satu pesawat Guntai dan dua pesawat Cureng kecil yang hanya muat dua orang. Bom-bom dipasang di sayap pesawat dan ada yang dipangku dalam bentuk peti.

Keberhasilan mereka membombardir sarang musuh menorehkan kebanggaan sekaligus menggugah semangat perjuangan rakyat Indonesia. “Peristiwa inilah yang mewarnai awal sejarah perjalanan TNI AU di kancah perjuangan fisik bangsa Indonesia,” lanjut IB Putu Dunia.

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.