Jumat, 26 September 2014

Antisipasi Aliran Sesat Malaysia

Kemhan Akui Indonesia Tersusupi Aliran Sesat Malaysia http://ropeg.kemhan.go.id/udin_pi_2013/logo.pngKementerian Pertahanan (Kemhan) mengidentifikasi gerakan penganut aliran sesat dari Malaysia sudah menyusup ke wilayah Indonesia. Namun, seperti apa gerakan dan afiliasi kelompok aliran sesat itu masih dirahasiakan Kemhan.

"Memang ada data intelijen soal itu. Tapi ini masih informasi awal," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dalam acara penutupan bela negara bagi pegawai negeri sipil Kemhan di Jakarta, Kamis (25/9).

Menyusupnya aliran sesat dari Malaysia ke wilayah RI ujar Menhan, pertama kali diidentifikasi Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan. "Kemhan sendiri telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Lembaga Sandi Negara dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris untuk memantau pergerakan militan tersebut," ungkapnya.

Menhan yakin, kelompok aliran sesat ini bisa ditangkal dan tidak berkembang. Cegah tangkal ini sekaligus meminimalisir masuknya organisasi monster Islam State (dulu ISIS-red) ke Indonesia. "Kami sudah meminta khusus berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk melihat perkembangan apa yang terjadi," kata Purnomo.

Purnomo belum mau mengungkapkan secara detail aliran sesat yang datang dari Malaysia itu. Dia hanya mengungkap bahwa aparat gabungan akan memantau semua gerakan kelompok militan dan sesat yang masuk Indonesia.

"Kemhan sudah tahu jalur masuknya kelompok ini. Tetapi, tidak bisa diungkap ke publik. Semua bekerja untuk itu, ini adalah info awal intelejen," imbuhnya.(fas/jpnn)
Pengamanan Perbatasan Kalimantan-Malaysia Diperketat Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan pengamanan perbatasan Kalimantan-Malaysia akan diperketat untuk mengantisipasi masuknya aliran sesat dari Malaysia.

"Kemhan dan pemangku kepentingan yang lain, seperti BNPT, Badan Intelejen Strategis, Mabes TNI dan Polri akan melakukan pemantauan terhadap dugaan masuknya aliran sesat dari Malaysia," kata Menhan usai menutup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sekaligus pembaretan dan penyematan Brevet Bela Negara, di Silang Monas, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sejumlah jalur khususnya di perbatasan akan diperketat melalui patroli udara, laut dan darat.

"Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan sudah kita minta khusus untuk melakukan pemantauan dengan pihak terkait seperti BNPT, BAIS dan lainnya untuk melihat perkembangan ISIS ataupun dugaan aliran keras lainnya yang masuk ke Indonesia," jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengetahui jalur yang kemungkinan dilalui oleh kelompok tersebut. Namun hal itu belum dapat diungkap ke publik.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Fuad M Basya mengatakan, TNI siap mengantisipasi kemungkinan masuknya kelompok aliran sesat yang melarikan diri ke Indonesia dari Malaysia.

Pemantauan akan dilakukan oleh seluruh jaringan badan intelejen strategis yang tersebar di Indonesia.

"Kita menerima informasi itu dan melakukan pemantauan. BAIS TNI tersebar di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan dan pengintaian khususnya masalah radikal," ujarnya.

  JPNN | Republika  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.