Senin, 06 Oktober 2014

Jokowi Bantah Alihkan Anggaran BBM Bersubsidi untuk Pertahanan

http://henridaros.files.wordpress.com/2014/07/joko-widodo-jusuf-kala-1.jpgPresiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membantah akan mengalihkan anggaran subsidi bahan bakar berminyak (BBM) ke pertahanan. Meski memungkinkan tetapi perlu dilakukan kajian-kajian tertentu.

"Nanti lah kita lihat apakah perlu dialihkan ke pertahanan atau bagaimana. Tapi saya kira pertahanan itu perlu," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).

Pria jebolan Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM) ini juga membantah akan menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter. Kabar itu dihembuskan oleh anggota tim transisi, Luhut Panjaitan.

"Yang mau naikin Rp 3.000 itu siapa sih? Kalau tanya yah ke saya lah soal itu, tapi semuanya masih dalam perhitungan, dan dihitung terus," tukas mantan Wali Kota Solo tersebut.

Sebelumnya, anggota Tim Transisi Jokowi-JK Luhut Panjaitan menuturkan kenaikan BBM bersubsidi kan dilakukan pada November 2014 sebesar Rp 3.000 per liter. Saat ini harga BBM jenis premium dan solar dijual sebesar Rp 6.500 untuk setiap liternya.

Menurut Luhut, pembahasan kenaikan harga BBM bersubsidi di Tim Transisi sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Tetapi baru diputuskan pada Jumat (26/9) pekan lalu oleh Jokowi bersama wakilnya Jusuf Kalla.

"Kemarin Pak JK menanyakan kajiannya berapa? Rp 3.000. Kapan? November. Lalu beliau bilang, kenapa tidak dinaikan sekalian? Tapi jangan lah nanti inflasinya tinggi," ujar Luhut di Jakarta.

  ★ Gatra  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.