Jumat, 31 Oktober 2014

☆ Kisah Jendral Indonesia di Vietnam

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/37/Jenderal_TNI_Edi_Sudradjat.pngJenderal Edy Sudradjat (Wikimedia)

Tidak semua para petinggi tentara kita itu bergaya borju. Ada juga yang hidupnya bersahaja dan apa adanya. Salah satunya adalah almarhum Edi Sudradjat. Bayangkan saja hingga pangkat Kolonel, doi belum punya rumah dan tidur di mess yang ada di lingkungan asrama prajurit (bayangkan kolonel-kolonel kita sekarang).

Ia juga paling dikenal sebagai jenderal yang tidak suka tidur di hotel. Kalau tidak terpaksa, lelaki yang pernah menjadi Pangab sekaligus Menhankam tersebut akan tidur di barak atau paling mewah di mess perwira jika mengunjungi tentara-tentara di daerah. Ada kisah menarik tentang dia. Waktu saya bertemu Pak Sintong Panjaitan, ia cerita: suatu saat ia bersama Pak Edi berkunjung ke Vietnam dan mengunjungi fasilitas2 militer di sana.

Pak Edi sangat terkesan dengan tentara Vietnam yang professional, terkoordinir dan memiliki kemampuan militer yang sangat baik. “Penampilan tentara Vietnam memang kurang meyakinkan, tapi jangan lihat seragam mereka yang kurang gagah. Untuk soal kemampuan tempur dan persenjataan mereka jago-jago,” ujar Pak Sintong.

Saat mengunjungi barak tentara Vietnam yang sederhana, tiba-tiba Pak Edi berhenti di dekat sebuah panji-panji tentara Vietnam yang bertuliskan kata-kata pemimpin besar mereka, Ho Chi Minh: “TAKUTLAH HANYA KEPADA RAKYAT!”. Demi melihat itu, ia langsung berbisik kepada Sintong: “Tong, ini baru namanya tentara, kita harus menyontoh mereka…”ujarnya. [Diposkan by Samuel Tirta]

  ★ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.