Kamis, 23 Oktober 2014

[World News] Penembakan di parlemen Kanada

Sejumlah tembakan dilepaskan di Tugu Memorial Perang Nasional dan di dalam parlemen Kanada di Ottawa, menyebabkan seorang tentara luka.
Seorang bersenjata menembak, lalu lari ke gedung-gedung sambil terus menembak

Saksi mata melaporkan melihat seseorang bersenjata menembaki Tugu Memorial Perang Ottawa dan kemudian lari ke arah gedung-gedung pemerintah, lalu melepaskan sejumlah tembakan lagi.

Seseorang tentara terluka dalam serangan ini, menurut laporan media Kanada.

Insiden ini terjadi beberapa jam setelah negara itu menaikkan status kewaspadaan terorismenya dari rendah ke menengah, setelah seseorang yang pindah ke agama Islam dibunuh oleh polisi di Quebec karena menabrak dua tentara dengan mobilnya.

"Tembakan dilepaskan pukul 9.52 hari ini di Tugu Memorial Perang, satu orang terluka," kata Polisi Ottawa melalui Twitter hari Rabu (22/10).
Tentara yang terluka kena tembakan, mendapat bantuan medis.

Dua anggota parlemen Kanada mengatakan kemudian bahwa orang bersenjata itu sudah dibunuh, tetapi hal ini masih belum dikonfirmasi.

Pejabat pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa tingkat ancaman dinaikkan sebagai tanggapan atas meningkatnya "percakapan umum" online dari kelompok-kelompok radikal termasuk kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan al-Qaida.

Juru bicara kementerian Jean-Christophe de Le Rue mengatakan pada hari Selasa (21/10) bahwa meningkatnya tingkat ancaman ini berarti "badan intelijen telah mengindikasikan bahwa seorang individu atau kelompok di dalam Kanada atau luar negeri memiliki maksud dan kemampuan untuk melakukan tindakan terorisme".
Penyerang parlemen Kanada pernah dibui Pelaku penyerangan sempat beraksi di Monumen Peringatan Perang sebelum berlari ke parlemen.

Pelaku penyerangan parlemen Kanada di Ottawa pada Rabu (22/10) waktu setempat pernah dipenjara karena kasus perampokan dan kepemilikan senjata pada 2003.

Beberapa saat setelah penyerangan digagalkan, stasiun televisi CTV melaporkan bahwa pelaku bernama Michael Zehaf-Bibeau.

Pria berusia 32 tahun itu pernah dipenjara dan sebelum melakoni penyerangan tengah diselidiki dalam kasus kepemilikan narkotika.

Oleh badan intelijen Kanada, dia dimasukkan ke dalam kategori ‘orang berisiko tinggi’. Oleh karena itu, paspor Bibeau telah disita guna mencegahnya bepergian ke luar negeri.

Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, mengaku aparat keamanan masih menyelidiki apakah Bibeau bertindak sendirian atau memiliki sekutu.

Dalam aksinya, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP dan Associated Press, Bibeau melepaskan tembakan ke arah seorang serdadu yang menjaga Monumen Peringatan Perang.

Serdadu itu ialah Kopral Nathan Cirillo, bagian dari kesatuan pasukan penggelar seremoni di kompleks parlemen.

Cirillo mengalami luka-luka tetapi kemudian meninggal dunia akibat cedera yang dideritanya.
Parlemen Kanada meningkatkan kesiagaan, setelah seorang mualaf menabrak mati dua tentara.

Setelah aksi itu, Bibeau berlari dengan membawa senapan ke gedung parlemen yang berjarak beberapa ratus meter.

Sejumlah saksi mata menggambarkan Bibeau sebagai seorang pria yang berpakaian serba hitam dan wajahnya setengah tertutup oleh sehelai kain.

Setelah sempat baku tembak dengan penjaga keamanan di parlemen, Bibeau tewas akibat peluru yang dilepaskan Sersan Kevin Vickers.

Saat berita ini diturunkan, Kepolisian Ottawa telah mencabut blokade di pusat kota.

“Investigasi polisi di pusat kota telah menyimpulkan bahwa tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik di area tersebut. Namun, operasi polisi masih berlanjut di kompleks parlemen. Dengan demikian, wilayah itu tidak bisa dimasuki publik,” sebut pernyataan resmi Kepolisian Ottawa.

  BBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.