Kamis, 20 November 2014

Penyerangan Barak Brimob di Batam

Kelompok Massa Serang Barak Brimob Polda Kepri di Tembesi Batam
Kondisi kaca depan barat Teratai Satuan Brimob Polda Kepri yang diserang sekelompok massa, Rabu (19/11/2014).

S
ekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (19/11/2014), sekelompok massa menyerang ke Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.

Menurut informasi, puluhan laki-laki berpakaian sipil datang mengendarai sepeda motor dan membawa parang dan broti. Mereka memecahkan kaca sebelah kiri pintu Barak Teratai.

Tak berselang lama, mereka buru-buru kabur. Masih belum diketahui pasti penyebab keributan itu. Hanya saja ada yang menduga lantaran dendam lama, namun ada juga yang menduga karena masalah sepele.
Oknum Yonif 134 TS Serang Markas Brimob Bermula saat Isi Bensin Saling Pandang Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono mengakui bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).

Margiono menceritakan, peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi.

Keributan terjadi antara anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri, Rabu (19/11/2014) pagi sekitar pukul 10.15 WIB.

Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa.

"Itu akibat darah muda. Hanya karena lirik-lirikan mereka sampai emosi. Sekarang situasi sudah aman. Kita sudah mengendalikan semua situasi," katanya.

Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (19/11/2014). Sekelompok massa tiba-tiba menyerang ke Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.

Menurut informasi, puluhan laki-laki berpakaian sipil datang mengendarai sepeda motor dan membawa parang dan broti. Mereka memecahkan kaca sebelah kiri pintu Barak Teratai.

Tak berselang lama, mereka buru-buru kabur. Masih belum diketahui pasti penyebab keributan itu. Hanya saja ada yang menduga lantaran dendam lama, namun ada juga yang menduga karena masalah sepele.
Suara Tembakan Terdengar Lagi di Mako Brimob Kepri, Anak-anak dan Ibu-Ibu Histeris Sejumlah anak-anak diungsikan ke baracuda saat terjadinya bentrok antara anggota TNI dari satuan batalyon 134 Tuah Sakti dengan anggota Brimobda Polda Kepri di Markas Komando Brimob Polda Kepri, Batam, Rabu (19/11/2014). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

S
uasana di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014) semakin mencekam. Suara tembakan terdengar. Belum diketahui siapa yang menembakan peluru tersebut.

Awak Tribun Batam sendiri terpaksa bersembunyi di rumah salah satu anggota Brimob Polda Kepri yang ada di lingkungan markas.

Mendengar suara tembakan tersebut, anak-anak yang ada di lokasi menangis histeris, begitu juga para ibu mereka.

Sebagian anak-anak dan ibu-ibu istri dari anggota Brimobda Kepri telah diamankan di dalam mobil gegana namun sebagian masih di dalam rumah.

Seperti diberitakan sebelumnya, suasana mencekam ini karena adanya penyerangan anggota Yonif 134 Tuah Sakti ke Barak Teratai Brimob Polda Kepri, tadi pagi. Siang harinya, dikabarkan gudang senjata Yonif dibobol anggotanya sendiri.
Tembakan dari Arah Luar Brimob Masih Terdengar, Wagub Kepri Masih Terjebak Suara tembakan masih terdengar di Mako Brimob Polda Kepri, Batam, Rabu (19/11/2014). Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan empat orang wartawan masih terjebak dalam Mako Brimob.

Tepat sekitar pukul 19.55 WIB, suara tembakan terdengar, dan anggota Brimobda Kepri yang berada didalam gedung langsung diperintahkan untuk siaga dan tidak boleh melepaskan tembakan.

"Teman-teman wartawan dan dari Pempov Kepri disini saja, jangan kemana-mana. Terus berlindung dan ikut arahan kami. Jangan panik dan tetap waspada," ujar anggota salah satu komandan kompi Brimobda Kepri menenangkan. Hingga pukul 20.25 WIB, suara tembakan masih terdengar.

Empat orang wartawan termasuk Tribun masing-masing Muhammad Bunga Ashab (Koran Sindo Batam), Gabriel P Sara (Batamtoday.com), Dedi Manurung (Haluan Kepri) dan Zabur A (Tribun Batam) yang bersembunyi dan berlindung di rumah Kasat Brimobda Kepri.

Mereka dievakuasi dengan menggunakan mobil baracuda Gegana. Kemudian dibawa ke arah bukit di ruang kantor Kasat Bribobda Kepri.(*)
Pria Berpakaian Sipil Bawa Senjata Laras Panjang Masuk ke Pemukiman Warga Dua anggota brimob bersiaga setelah terdengar kabar akan terjadi penyerangan ke markas Komando Brimob Polda Kepri, Batam, Rabu (19/11/2014)

Baku tembak antara Yonif 134 Tuah Sakti dengan Brimop Polda Kepri di Tembesi, Batam, terus berlangsung hingga Rabu (19/11/2014) malam.

Pantauan Tribun Batam di lapangan, tembakan terdengar dari arah pemukiman warga di perumahan yang ada di sekitar Mako Brimob.

Warga sekitar sempat melihat ada anggota dengan pakaian sipil membawa laras panjang melintas di belakang pemukiman warga.

Tentu saja kondisi ini menimbulkan rasa was-was warga.

Suasana di Mako Brimob Polda Kepri hingga malam ini masih mencekam. Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dikabarkan masih berada di dalam Mako Brimob.

Awalnya Wagub bersama wartawan berada dalam satu ruangan untuk mengelar jumpa pers terkait serangan yang dilakukan di Mako Brimob tersebut. Kemudian Soerya bersama wartawan dievakuasi begitu ada kabar penyerangan berlanjut lagi.

Wagub Soerya diamankan ke dalam ruang Kompi A Pelopor. Begitu juga dengan enam wartawan dan enam staf dari Pemprov Kepri juga diamankan di dalam gedung Kompu A Pelopor.

"Wartawan jangan kemana-mana tetap di sini saja (dalam gedung Kompi A Pelopor). Bapak-bapak juga (Staf Pemrov Kepri) di sini saja," ujar Ipda Sugeng salah satu anggota Brimobda Kepri.

Jelang Magrib tadi, mulai kembali terdengar suara tembakan. Awak Tribun Batam yang berada di lokasi, terpaksa bersembunyi di rumah salah satu anggota Brimob Polda Kepri yang ada di lingkungan markas.
Wagub Kepri Terjebak Bentrok di Mako Brimob Hingga Malam Suasana di Mako Brimob Polda Kepri masih mencekam. Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dikabarkan masih berada di dalam Mako Brimob.

Hingga pukul 18.35, suasana dilaporkan masih mencekam. Suara tembakan masih terdengar. Soerya bersama staf dalam posisi tiarap.

"Kami semua tiarap. Wagub juga tiarap," ujar seorang sumber yang berada di dalam.

Awalnya Wagub bersama wartawan berada dalam satu ruangan. Kemudian Soerya dievakuasi, namun masih dalam Mako Brimob.
Tempat Persembunyian Wagub Kepri dan Wartawan Ditembaki, Kaca Pecah Situasi di Mako Brimob terus mecekam. Sampai malam ini pukul 21.45 WIB suara tembakan terus terdengar.

Dari laporan wartawan Tribun Batam yang ada di dalam Mako Brimob, gedung kantor Kasat Brimob kena tembak.

Padahal kantor ini tempat persembunyian Wagub Kepri Soerya Respationo bersama wartawan.

Kaca depan kantor tersebut pecah. Wagub langsung dilindungi anggota Brimob.

Empat orang wartawan masih terjebak di Mako Brimob. Mereka itu adalah Muhammad Bunga Ashab (Koran SINDO Batam), Gabriel P. Sara (Batamtoday.com), Dedi Manurung (Haluan Kepri) dan Zabur Anjasfianto (Tribun Batam).

Demi keselamatan mereka itu, PWI Kepri sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak berwenang di Batam. Mulai dari pihak Brimob Polda Kepri maupun TNI serta pihak lain.

Namun karena situasinya yang tidak kondusif, akhirnya pihak Brimob Polda Kepri menyarankan kepada para wartawan itu untuk tetap bertahan dulu.

Ketua PWI Kepri itu juga mendesak kepada Kasat Brimob Polda Kepri agar tidak membedakan prosedur penanganan keselamatan warga sipil yang terjebak di Mako Brimob itu. Semuanya harus diberi rompi antipeluru. Jangan mengambil risiko atas nyawa para wartawan itu.
Beredar Informasi Gudang Senjata Dibobol, Wagub Kepri dan Kasat Brimob Dievakuasi Buntut dari penyerangan barak Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Riau, Rabu (19/11/2014) oleh oknum anggota TNI, suasana kota Batam kini mencekam. Bahkan, beredar informasi gudang senjata Yonif 134 Tuah Sakti yang letaknya tak jauh dari Mako Brimob dibobol.

Akibat situasi tersebut, Wagub Kepri, Soerya Respationo bersama Kasat Brimobda Kepri, Kombes Tory Kristianto yang sedang berada di Mako Brimob karena menggelar konferensi pers, dievakuasi dan diamankan di dalam ruang Kompi A Pelopor.

Begitu juga dengan enam wartawan dan enam staf dari Pemprov Kepri juga diamankan didalam gedung Kompi A Pelopor.

"Wartawan jangan kemana-mana tetap disini aja (dalam gedung Kompi A Pelopor). Bapak-bapak juga (Staf Pemrov Kepri) disini saja,"ujar Ipda Sugeng salah satu anggota Brimobda Kepri.

Kondisi di Batam tersebut terjadi menyusul adanya penyerangan barak Brimob yang dilakukan oleh Yonif 134 Tuah Sakti (TS). Peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi.(Sri Murni)
Warga Berlarian Saat Pasukan Berbaju Loreng Bersenjata Lengkap Mendekati Mako Brimob Suara dentuman senjata kembali terdengar pukul 21.30, Rabu (19/11/2014). Situasi memanas kembali terjadi di Ruko Buana Impian 2 Batam.

Sejumlah warga yang sedang berkumpul pun mulai berlarian saat melihat puluhan pasukan dengan baju loreng lengkap dengan senjata laras panjang mencoba mendekati Markas Komando (Mako) Brimob yang hanya tinggal 100 meter lagi.

Meski tanpa dibekali pakaian antipeluru mereka terus berusaha mengepung Markas Komando Brimob Polda Kepri. Sejumlah warga yang bersembunyi di dalam ruko pun was-was.
Sudah 5 Jam Wagub Keppri Bersembunyi di Mako Brimob,Hanya Makan Kue Kecil Soerya Respationo

Sudah hampir lima jam lamanya Wakil Gubernur Kepuluan Riau (Kepri) Soeerya Respationo bersama empat jurnalis bersembunyi demi menyelamatkan diri dari tembakan yang diarahkan ke Mako Brimob Batam. Selama bersembunyi, Wagub hanya memakan makanan ringan.

Dalam wawancara live dengan Tv One sekitar pukul 22.20 WIB, Soerya mengaku saat ini masih berada di dalam komplek Brimob tersebut. "Betul saya masih di dalam (Komplek Brimob)," ujar Soerya, Rabu (19/11/2014).

Soerya mengaku, dari tempat persembunyiannya tersebut masih terus terdengar suara tembakan yang berasal. "(suasana) Ketakutan dan mencekam situasinya agar segera dihentiikan," tegasnya.

Meski demikian, Soerya masih dapat ditelepon. Ketika ditanya apakah ia sudah makan, Soerya mengaku hanya memakan makanan ringan. "Ada kue-kue kecil," ujarnya.

Soerya mendatangi Mako Brimob pada Kamis sore untuk melihat langsung kondisi Mako Brimob yang pada Kamis siang ditembaki oleh oknum TNI. Ketika itu, Soerya ditemani enam staf Pemprov Kepri.

Di Mako Brimob itu, Soerya menggelar jumpa pers bersama Kasat Brimobda Kepri, Kombes Tory Kristianto yang diikuti sekitar enam wartawan.

Ketika jumpa pers digelar, tiba-tiba didapat informasi gudang senjata Yonif 134 Tuah Sakti yang letaknya tak jauh dari Mako Brimob dibobol orang tak dikenal.

Seketika juga, jumpa pers dibubarkan dan Wagub bersama wartawan serta staf Gubernur dievakuasi di dalam gedung Kompu A Pelopor. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, Wagub bersama para jurnalis masih bersembunyi di gedung tersebut. Bahkan ,gedung tempat mereka bersembunyi juga ditembaki.
Letusan Tembakan Terdengar Setelah Sejumlah Anggota Berteriak Awas, Awas! Sejumlah anggota marinir memasuki markas komando Brimob Polda Kepri, Batam, untuk mengantar anggota brimob usai bertugas, Rabu (19/11/2014). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

Suara dentuman senjata kembali terdengar pukul 21.30, Rabu (19/11/2014). Situasi memanas kembali terjadi di Ruko Buana Impian 2 Batam.

Warga mengira situasi sudah aman akibat tidak ada kontak senjata lebih dari satu jam. Namun di lokasi warga sangat cemas setelah dentuman senjata kembali terdengar.

Sejumlah anggota berpakaian loreng pun berteriak, "Awas.. awas..." sambil terdengar suara senjata.

Sontak warga yang sedang berkumpul di pintu masuk Ruko Buana Impian 2 langsung berhamburan meninggalkan lokasi.

Anggota Pom AD yang sedang berjaga pun hanya bisa menyuruh warga yang lewat di ruko Buana Impian 2 untuk berputar arah.

“Balik, balik, balik,” ucap anggota Pom TNI AD.

Hampir satu jam lebih kontak senjata berlangsung namun belum ada niat dari sejumah pasukan tersebut kembali setelah menyusup ke Mako Brimob melalui Ruko Buana Impian 2.
Situasi Bentrokan Kian Mencekam, Aparat Minta Warga Tinggalkan Rumah Bentrokan antara Brimob dan Yonif 134/TS menyedot perhatian warga, Rabu (19/11/2014) malam.

Warga yang berjubelan ingin menyaksikan situasi di Mako Brimob sudah mulai bergeser ke barat hingga dekat dengan jalan simpang.

Kendaraan sepeda motor dan mobil yang hendak melintas disuruh balik haluan oleh Anggota POM TNI AD.

Ada warga memilih duduk di warung. Namun saat mendengar bunyi tembakan, mereka bangun dan kabur. Saat ini bunyi tembakan semakin menyebar melewati lapas.

Warga yang rumahnya berdekatan dengan wilayah lapas dan Mako disuruh aparat untuk bergeser dan meninggalkan rumah.

Di lokasi, tiga tembakan terjadi lagi dan semakin melebar.
Menko Polhukam: Tembakan ke Udara, Tidak Ada Korban dalam Bentrokan Batam Dua truk marinir dari satuan Batalyon 10 Satria Bhumi Yudha berlindung dari tembakan saat keluar dari markas Brimob Polda Kepri, Batam, usai mengantar anggota brimob yang sedang bertugas, Rabu (19/11/2014). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan tak ada korban tewas atau pun korban luka dalam peristiwa baku tembok oknum anggota TNI dengan oknum anggota Polri yang terjadi di Mako Brimob Polda Kepulauan Riau di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014). Tedjo juga mengatakan, baik petinggi TNI dan petinggi Polri sudah langsung turun tangan untuk menghentikan pertikaian.

"Tidak ada korban. Di lokasi sudah ada Danrem dan Kasat Brimob yang berusaha menenangkan masing-masing anggotanya," ujar Tedjo saat dihubungi Rabu malam.

Tedjo mengaku peristiwa pertikaian itu terjadi sebagai aksi balasan dari peristiwa sepele yang terjadi pada pagi harinya. "Mereka saling tatapan, tidak suka, tapi belum sampai adu fisik," kata Tedjo.

Pertikaian yang terjadi di depan Mako Brimob hingga malam ini masih mencekam. Warga dan pedagang di sekitar Mako Brimobda di Tembesi, Batam, mulai menjauhi lokasi kejadian. Belum diketahui nasib Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan empat orang wartawan, apakah masih terjebak dalam Mako Brimob.

Suara tembakan masih terdengar. Tapi menurut Tedjo jika ada penembakan, maka itu diarahkan ke udara. Sehingga tidak mengenai siapa pun di Makro Brimob tersebut. "Mereka hanya menembak ke atas," ucapnya.

Sebelumnya, Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Eko Margiono mengakui bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).
Satu Orang Dikabarkan Tertembak Pada Bentrok Oknum TNI Vs Brimob di Batam Semakin malam suasana di sekitar Mako Brimob Batam semakin mencekam, Rabu (19/11/2014) sekira pukul 22.30 WIB.

Bahkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan diketahui seorang dikabarkan terluka akibat terkena tembakan. Meski demikian hingga saat ini hal itu belum bisa dipastikan apakah anggota Brimob ataupun Batalyon 134 TS yang terkena tembakan.

Namun yang jelas satu unit ambulan terlihat keluar dari Mako Brimob dan tancap gas menuju ke arah kota.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo hingga malam ini masih bersembunyi di salah satu gedung di Komplek Mako Brimob. Soerya bersembunyi bersama enam jurnalis.

Gedung tempat Soerya bersembunyi pun tak luput dari peluru. "Saya masih di dalam (Komplek Brimob). Suara tembakan belum berhenti," ujar Soerya sekitar pukul 22.20 WIB.
Barak Teratai dan Motor di Dalam Mako Brimob Terbakar Situasi di Mako Brimob makin mecekam. Selain masih terdengar suara tembakan di dalam Mako Brimob, juga terjadi pembakaran di barak Teratai di dalam Mako Brimob sekitar pukul 21.50 WIB.

Dari laporan wartawan Tribun Batam yang ada di dalam Mako Brimob, terlihat api membakar barak dan sebuah sepeda motor yang terparkir di halaman barak.

Bentrok TNI dan Brimob di Batam dengan pengerahan senjata api yang terjadi sejak siang tadi, sempat berhenti saat menjelang shalat magrib.

Namun tak selang lama setelah shalat magrib, kembali meletus tembakan di Mako Brimob. Kemudian disusul suara tembakan-tembakan lain.

Suara tembakan itu ada yang datang dari arah bukit. Ada juga yang datang dari arah pemukiman warga.
Pangdam Teriak: Aku Ini Pangdammu, Segera Kembali ke Batalyon Pangdam Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Winston P. Simanjutak tiba di lokasi bentrok dengan mengendarai mobil Land Cruiser berplat nomor 1-1. Pangdam melintas dari arah jalan Simpang Barelang menuju jalur Mako Brimob.

Pangdam yang menggunakan pengeras suara dan duduk di tempat duduk bagian depan mobil, meminta agar anggota TNI segera kembali ke batalyon.

"Aku ini Pangdammu. Kepada anggota TNI yang masih di luar segera kembali ke Batalyon," serunya berulang kali sambil mengarahkan pengeras ke samping jalan, Rabu (19/11/2014) malam.

Jalannya yang macet akibat kerumunan warga dan sejumlah kendaraan tiba-tiba bergeser dan memberikan jalan untuk Pangdam lewat.

Suasana tiba-tiba diam dan tak terdengar lagi bunyi tembakan.
Truk Pasukan Marinir untuk Evakuasi Brimob Juga Ditembaki Dua truk marinir dari satuan Batalyon 10 Satria Bhumi Yudha berlindung dari tembakan saat keluar dari markas Brimob Polda Kepri, Batam, usai mengantar anggota brimob yang sedang bertugas, Rabu (19/11/2014). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

Sejumlah anggota Marinir dari satuan Batalyon 10 Satria Bhumi Yudha (SBY) sempat mendatangi markas komando Brimob Polda Kepri untuk mengevakuasi anggota Brimob yang bertugas untuk pulang, Rabu (19/11/2014).

Pantauan Tribun Batam di lokasi kejadian ada dua truk Marinir dari satuan Batalyon 10 Satria Bhumi Yudha yang masuk Mako Brimob. Truk tersebut sempat berlindung dari tembakan saat keluar dari Mako Brimob usai mengantar anggota Brimob yang sedang bertugas.

Saat berita ini diturunkan, suara tembakan menghilang setelah Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Winston P. Simanjutak tiba di lokasi kejadian.

Pangdam yang menggunakan pengeras suara dan duduk di tempat duduk bagian depan mobil, meminta agar anggota TNI segera kembali ke batalyon.
8 Jam di Area Bentrok, Wagub Kepri Akhirnya Dievakuasi dengan Baracuda Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo

Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo yang berada di Komplek Mako Brimop Polda Kepri di Tembesi, Batam, akhirnya dievakuasi. Soerya meninggalkan Mako Brimob dengan menggunakan kendaraan Barakuda sekitar pukul 23.30, Rabu (19/11/2014) malam.

Soerya berada di lokasi penyerangan Brimob Polda Kepri sejak Rabu siang. Tepatnya setelah menggelar konferensi pers bersama petinggi TNI dan Polda Kepri. Jika dihitung, Wagub "terjebak" di lokasi konflik sekitar hampir 8 jam.

Ketika diwawancara melalui sambungan telepon sekitar pukul 22.20 WIB, Soerya masih berada di dalam komplek Brimob tersebut. "Betul saya masih di dalam (Komplek Brimob)," ujar Soerya.

Soerya mengaku, dari tempat persembunyiannya tersebut masih terus terdengar suara tembakan yang berasal. "(suasana) Ketakutan dan mencekam situasinya agar segera dihentiikan," tegasnya.

Meski demikian, Soerya masih dapat ditelepon. Ketika ditanya apakah ia sudah makan, Soerya mengaku hanya memakan makanan ringan. "Ada kue-kue kecil," ujarnya.

Soerya mendatangi MMako Brimob pada Kamis sore untuk melihat langsung kondisi Mako Brimob yang pada Kamis siang ditembaki oleh oknum TNI. Ketika itu, Soerya ditemani enam staf Pemprov Kepri.

Di Mako Brimob itu, Soerya menggelar jumpa pers bersama Kasat Brimobda Kepri, Kombes Tory Kristianto yang diikuti sekitar enam wartawan.

Ketika jumpa pers digelar, tiba-tiba didapat informasi gudang senjata Yonif 134 Tuah Sakti yang letaknya tak jauh dari Mako Brimob dibobol orang tak dikenal.

Seketika juga, jumpa pers dibubarkan dan Wagub bersama wartawan serta staf Gubernur dievakuasi di dalam gedung Kompu A Pelopor. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, Wagub bersama para jurnalis masih bersembunyi di gedung tersebut. Bahkan ,gedung tempat mereka bersembunyi juga ditembaki.
Menko Polhukam Ancam Beri Sanksi Bagi TNI dan Polri Pelaku Bentrokan di Batam Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan petinggi TNI dan petinggi Polri sudah langsung turun tangan untuk menghentikan bentrokan di batam. Komandan dari setiap institusi, menurut Tedjo, sudah mengamankan situasi yang sempat mencekam.

"Saya dengar mereka malam ini akan bertemu untuk men-clear-kan masalah," kata Tedjo Edhy saat dihubungi Rabu malam (19/11/2014).

Tedjo mengaku peristiwa pertikaian itu terjadi sebagai aksi balasan dari peristiwa sepele yang terjadi pada pagi harinya. "Mereka saling tatapan, tidak suka, tapi belum sampai adu fisik," kata Tedjo.

Namun Tedjo mengaku masih belum mengetahui pelaku penembakan di Mako Brimob tersebut. Meski begitu, TNI dan Polri akan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang melakukan pelanggaran.

"Bagi anggota yang tidak taat, akan diberikan sanksi administratif," kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut tersebut.

Selain itu, Tedjo juga mengatakan belum ada korban dalam peristiwa ini, baik itu korban luka atau korban tewas. "Tidak ada korban. Mereka hanya menembak ke atas. Di lokasi sudah ada Danrem dan Kasat Brimob yang berusaha menenangkan masing-masing anggotanya," ucapnya.

Sedangkan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya membantah pertikaian antara oknum anggota TNI dengan oknum anggota Polri disertai baku-tembak. Padahal, dalam pertikaian itu terdengar suara tembakan yang membuat lokasi mencekam.

"Tembakan mereka itu sama-sama diarahkan ke udara," ujar Fuad saat dikonfirmasi Kompas.com. Dia menambahkan, tembakan pun dilepaskan dari masing-masing markas kesatuan.
Satu Orang Dikabarkan Tewas Tertembak di Dada Berita duka tersiar dari bentrok baku tembak antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah Sakti, Rabu (19/11/2014) malam.

Seorang anggota dikabarkan tewas dalam bentrok tersebut karena tertembak di dadanya. Korban dilarikan ke rumah sakit umum daerah dari Mako Brimob menggunakan ambulance beberapa jam lalu.

Hingga kini belum diketahui siapa korban tersebut.

Namun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan tak ada korban tewas atau pun korban luka dalam peristiwa baku tembok oknum anggota TNI dengan oknum anggota Polri yang terjadi di Mako Brimob Polda Kepulauan Riau di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014). Tedjo juga mengatakan, baik petinggi TNI dan petinggi Polri sudah langsung turun tangan untuk menghentikan pertikaian.

"Tidak ada korban. Di lokasi sudah ada Danrem dan Kasat Brimob yang berusaha menenangkan masing-masing anggotanya," ujar Tedjo saat dihubungi Rabu malam.

Tedjo mengaku peristiwa pertikaian itu terjadi sebagai aksi balasan dari peristiwa sepele yang terjadi pada pagi harinya. "Mereka saling tatapan, tidak suka, tapi belum sampai adu fisik," kata Tedjo.

Pertikaian yang terjadi di depan Mako Brimob hingga malam ini masih mencekam. Warga dan pedagang di sekitar Mako Brimobda di Tembesi, Batam, mulai menjauhi lokasi kejadian. Belum diketahui nasib Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan empat orang wartawan, apakah masih terjebak dalam Mako Brimob.

Suara tembakan masih terdengar. Tapi menurut Tedjo jika ada penembakan, maka itu diarahkan ke udara. Sehingga tidak mengenai siapa pun di Makro Brimob tersebut. "Mereka hanya menembak ke atas," ucapnya.

  Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.