Rabu, 12 November 2014

Pesawat F-16 TNI AU beraksi sergap pesawat dari Singapura!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZvWjQww-O4yqY0wmrtcWPyXu2JJm8rp7MdN8V-Hwj5PcBDY2rJLqKSJ4dN4UfVp5NLbNTumNMVA9R885Rg8pw6lp5rShIqkhVCgKhC1C8dvd2P3BkJ_nd68F1QEs2oz4fE0NHyLuTcCs/s1600/Aksi+F16.jpgF16 TNI AU

Pesawat asal Singapura tujuan Australia yang melintasi wilayah Indonesia tanpa izin disergap oleh pesawat F-16 Angkatan Udara RI. Pesawat itu diketahui merupakan pesawat milik keluarga kerajaan Arab.

Rencananya pesawat yang diduga berjenis cesna tersebut akan dipaksa mendarat di landasan udara Adi Sucipto, Yogyakarta atau Adi Sumarmo, Solo.

Menurut Kapentak Lanud Adi Sucipto, Mayor Londong, pesawat asal Singapura tersebut terdeteksi sekitar pukul 09.00 WIB saat hendak memasuki wilayah Batam.

"Kami belum bisa pastikan akan diturunkan dimana nanti, bisa jadi Solo atau disini karena terdeteksinya pukul sembilan saat memasuki wilayah Batam," kata Londong di lanud Adi Sucipto, Rabu (12/11).

Saat ini sudah ada empat pesawat F-16 dari pangkalan di Madiun yang mengejar pesawat Singapura tersebut. Menurut Londong pihaknya sudah menyiapkan pasukan, dokter, ambulans, intel, serta Paskhas untuk standby di lanud Adi Sucipto berjaga-jaga jika pesawat diturunkan di Yogyakarta.

"Kami sudah siapkan semua prosedur, mulai dari dokter, pasukan dan lainnya, kami juga siapkan dua buah heli untuk mengawal," pungkasnya.

Sebelumnya, sudah tiga pesawat asing disergap Sukhoi dan dipaksa mendarat dalam sebulan terakhir.

 Ingin Melintasi Indonesia, Pesawat Saudi Airline Diperingatkan Urus Izin Dahulu 
Ilustrasi: Pesawat Beechcraft

Komandan Lanud Adi Sutjipto Marsekal Pertama Yadi I Sutandika membantah bahwa TNI AU tengah mengejar pesawat yang melintas tanpa izin di kawasan Indonesia. Menurut dia, pesawat tersebut baru akan berencana melintas dari Singapura ke Australia sehingga pihaknya baru memberikan peringatan.

"Kita hanya persiapan untuk menurunkan jika nekat melintas tanpa izin. Tapi baru persiapan, belum melakukan pengejaran," ujarnya, Rabu (12/11/2014).

Yadi menuturkan, pesawat yang rencananya akan melintas di wilayah udara Indonesia merupakan pesawat Saudi Airline. Pesawat tersebut ditumpangi oleh anggota Kerajaan Arab Saudi. Mereka akan terbang dari Singapura menuju Australia.

"Mereka memandang hanya melintas tidak memerlukan izin. Jadi kita siapkan action jika tetap nekat melintas," tegasnya.

Perkembangan terakhir, lanjutnya, pesawat tersebut batal berangkat dan masih berada di Singapura. Saat ini mereka sedang mengurus surat izin di Mabes TNI.

"Sudah keluar nomornya diplomatic clearance. Tinggal yang di Mabes TNI," ucapnya.

Menurut dia, perusahaan penerbangan sekelas Saudi Airline seharusnya tahu soal izin dan etika melintasi wilayah negara lain. Dia menduga, mungkin pihak Saudi Airline lupa untuk mengurus surat sebelum keberangkatan.

"Dengan kita action, mereka akan mengurungkan penerbangan serta mengurus izin, maka negara kita semakin dipandang," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapentak Lanud Adisutjipto, Mayor Londong, mengatakan bahwa TNI AU tengah mengejar satu pesawat yang melintasi wilayah Indonesia tanpa izin. Pesawat itu disebutkan berangkat dari Singapura menuju Australia.

"Terpantau radar, tapi jenisnya saya belum bisa menyampaikan. Mirip seperti yang di Manado," ujarnya, Rabu (12/11/2014).

Saat berbicara, Londong menuturkan, sudah ada dua pesawat F16 dari Madiun yang melakukan pengejaran untuk menurunkan pesawat tanpa izin tersebut.

Merdeka | Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.