Sabtu, 15 November 2014

[World Article] PBB Selidiki Kejahatan Perang Gaza, Israel Tak Sudi Kerjasama

Wilayah Jalur Gaza saat dibombardir militer Israel selama perang 50 hari berlangsung. Israel menolak bekerja sama dengan PBB dalam penyelidikan kejahatan perang itu. | (Reuters / Ibraheem Abu Mustafa)

Pemerintah Israel secara resmi menolak untuk bekerja sama dengan Komite Penyelidik Dewan HAM PBB, terkait investigasi kejahatan perang di Gaza.

Alasannya, hasil penyelidikan itu diyakini akan menyalahkan Israel. Pemerintah Israel menolak masuk tim investigasi yang sudah tiba di Amman Yordania pada Rabu kemarin. Rencananya, tim itu akan melakukan perjalanan ke Gaza melalui Israel.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmannuel Nachshon, mengatakan keputusan untuk menolak bekerja sama karena tim investigasi akan bekerja secara sepihak.

”Permusuhan obsesif Dewan (HAM PBB) terhadap Israel, komite menerima mandat sepihak, serta Ketua Komite, William Schabas, telah menyatakan posisinya yang anti-Israel,” kata Nachshon merinci alasan Israel menolak kerjasama dalam penyelidikan perang di Jalur Gaza.

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang dimulai sejak 8 Juli 2014 berlangsung selam 50 hari. Lebih dari 2 ribu rakyat Palestina di Jalur Gaza tewas. Sedangkan dari pihak Israel, tidak sampai 100 orang yang tewas.

“Investigasi itu hanya pura-pura. Beberapa penyelidikan (pura-pura) sedang dilakukan sebelum kesimpulan diterbitkan,” ujar Nachshon, seperti dikutip Russia Today, Kamis (13/11/2014).

”Sementara Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel, namun Dewan HAM PBB membuat keputusan yang menyatakan Israel bersalah,” lanjut dia.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam pembentukan komite itu sejak diumumkan. ”UNHRC memberikan legitimasi kepada organisasi-organisasi teror pembunuh seperti Hamas dan Daash (Negara Islam Irak dan Suriah),” ujar Netanyahu.(mas)

Israel Tolak Tim Investigasi PBB
Ilustrasi (Istimewa)

Kabar mengenai ditolaknya tim investigasi PBB yang akan melakukan penyelidikan kejahatan perang oleh Israel ternyata benar adanya. Media-media setempat melaporkan, tim PBB tidak diberikan izin untuk masuk ke Israel dan Gaza untuk melakukan penyelidikan.

Melansir Itar-tas, Kamis (13/11/2014), dalam laporannya, media setempat menyatakan tim investigasi PBB sejatinya sudah berada di ibukota Yordania, Amaan semenjak semalam, dan hanya tinggal menunggu izin dari pemerintah Israel untuk memasuki Gaza.

“Anggota komisi tiba di ibukota Yordania, Amman semalam dan kemudian mereka meminta izin pemerintah Israel untuk untuk masuk ke negara itu. Namun, pemerintah Israel segera menolak permintaan tersebut,” tulis media setempat.

Israel sendiri memang telah menolak bekerjasama dengan tim investigas PBB, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmannuel Nachshon, mengatakan keputusan untuk menolak bekerja sama karena tim investigasi akan bekerja secara sepihak.

”Permusuhan obsesif Dewan (HAM PBB) terhadap Israel, komite menerima mandat sepihak, serta Ketua Komite, William Schabas, telah menyatakan posisinya yang anti-Israel,” kata Nachshon merinci alasan Israel menolak kerjasama dalam penyelidikan perang di Jalur Gaza.(esn)

Palestina Akan Bawa Kasus Al Aqsa ke Forum Internasional
Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah (Reuters)

Terus terjadinya pelanggaran di komplek al-Aqsa oleh pihak Israel ternyata membuat gerah Palestina. Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah menyatakan akan membawa kasus ini ke forum-forum. internasional.

“Palestina akan menghadiri semua forum internasional untuk membawa kasus ini, dengan harapan memberikan tekanan kepada Israel untuk mengakhiri serangan terhadap tempat-tempat suci,” ucap Hamdallah, mengacu pada masjid al-Aqsa.

Melansir Wafa, Kamis (13/11/2014), pernyataan tersebut disampaikan Hamdallah saat mengunjungi desa al-Mughayyir di Ramallah, dimana di desa tersebut terdapat sebuah masjid yang diduga dibakar oleh warga Israel yang tinggal di pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

“Kami akan mendesak semua forum internasional agar meminta Israel untuk segera menghentikan pelanggaran yang melalukan terhadap tempat-tempat suci kami,” imbuhnya. Hamdallah juga menyatakan akan membawa isu perlindungan warga Palestina ke forum-forum tersebut.

Di kesempatan yang sama, Hamdallah juga berjanji akan membantu proses perbaikan masjid yang dibakar itu. Hamdallah mengatakan, pemerintah Palestina akan memberikan USD 200.000 dolar untuk proses rekonstruski masjid tersebut.(esn)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.