Sabtu, 20 Desember 2014

Kapten Bagus, Kisah Tentara Penjaga Dunia

Tinggalkan Istri yang Hamil Muda untuk Misi Perdamaian Kapten Bagus (Foto-Elza Astari/detikcom)

Suara Kapten Bagus melembut, mimik wajahnya mendadak sendu. Sejenak kata-katanya tertahan saat menyebut nama sang istri, Resa Pebriani, yang kini harus bed rest karena hamil muda. Sementara mulai hari ini dia harus berangkat ke Lebanon untuk menjadi pasukan perdamaian dunia.

"Agak sedikit khawatir karena istri sedang dalam kondisi bed rest ya soalnya baru masuk 3 bulan. Ini anak pertama," kata Bagus usai apel pelepasan Kontingen Garuda oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014) kemarin.

Namun perwira yang selama ini bertugas di Yonif 412 Raider Kostrad Purworejo itu yakin sang istri akan baik-baik saja. Suaranya pun kembali bersemangat. Kebanggan masuk menjadi bergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) kembali terpancar di wajahnya.

Apalagi sang istri sangat mendukung meski harus berpisah satu tahun lamanya. Meski kehamilan ini adalah momen yang sudah lama ditunggu oleh Bagus dan istri yang sudah menikah sejak 5 tahun lalu itu.

"Reaksi keluarga karena ini merupakan tugas luar negeri pertama saya, suatu kebanggaan dan mendukung. Istri saya sangat bangga. Sebagai istri prajurit harus siap (untuk ditinggal)," kata Bagus.

Sejak menjadi anggota TNI pada 2005 lalu, keberangkatan Bagus dalam Kontingen Garuda ini merupakan tugas ketiganya di daerah operasi. Tugas pertama Bagus di Maluku Utara dan yang kedua di Papua.

Hanya satu pesan yang diberikan oleh istri kepada Bagus. "Jaga nama baik keluarga, kesatuan, bangsa dan negara," ucap Bagus menirukan istrinya.

Bagus sendiri belum tahu bagaimana nanti akan berkomunikasi dengan istrinya jika sudah berada di Lebanon. Ia pun mengatakan akan memanfaatkan apa pun sarana yang ada untuk bisa memantau istri dan perkembangan anaknya yang masih di dalam kandungan.

"Kami usahakan untuk bisa berkomunikasi dengan baik karena saya belum tahu komunikasi yang ada seperti apa. Sebisa mungkin menggunakan dan memanfaatkan internet dan teknologi yang ada," tutur pria berumur 31 tahun ini.

  ★ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.