Jumat, 19 Desember 2014

Kasal Sambut Satgas MTF XXVIII-F

KRI Frans Kaisiepo-368 Berhasil Emban Misi di Lebanon http://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2014/12/banon-sub1.jpgFoto- Kasal Laksamana TNI Dr Marsetio, ketika memberikan ucapan selamat kepada Komandan KRI Frans Kaisiepo (FKO) - 368 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi., pada saat penyambutan Satgas MTF Konga XXVIII-E/UNIFIL, di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/12).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio menyambut kedatangan KRI Frans Kaisiepo (FKO) dengan nomor lambung 368 yang telah bertugas selama tujuh bulan yang telah berhasil melaksanakan tugas dalam mengamankan perairan Lebanon pada misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII-E/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon).

Kedatangan KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi., disambut dengan Upacara Militer di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/12), dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio. Hadir pada upacara tersebut, pejabat teras Mabes TNI Angkatan Laut, para Pemimpin Kotama TNI Angkatan Laut, pimpinan PNPB dan dan perwakilan Kemhan.

Kasal dalam sambutannya mengatakan, pengiriman pasukan TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian dunia di bawah bendera PBB. Hal ini merupakan amanat undang-undang dasar 1945 yang tercantum dalam pembukaan dan dinyatakan dalam undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

Disamping itu, Kasal mengatakan “melalui paradigma TNI Angkatan Laut kelas dunia, TNI Angkatan Laut senantiasa berkomitmen untuk berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia”. Pengiriman KRI Frans Kaisiepo ini merupakan penugasan MTF TNI yang keenam kalinya dalam mendukung misi perdamaian PBB di Lebanon.

Hal ini merupakan wujud konsistensi TNI Angkatan Laut dalam memberikan kontribusi pada misi perdamaian dunia. Di sisi lain, permintaan PBB kepada Indonesia untuk mengirimkan Satgas Laut secara berkelanjutan merupakan bentuk kepercayaan dan penghargaan bagi negara kita.

Dalam kurun waktu penugasan tersebut, selain telah berhasil menunaikan tugas yang diberikan, KRI Frans Kaisiepo-368 juga telah berhasil meraih prestasi yang membanggakan, dimana komandan beserta seluruh prajurit, telah beberapa kali menunjukkan profesionalisme dan kepemimpinan yang tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan serta apresiasi yang disampaikan, baik oleh pimpinan UNIFIL sendiri, maupun oleh berbagai pejabat militer lain, yang pernah terlibat atau meninjau langsung ke daerah operasi.

Disamping itu, kita patut berbangga hati bahwasannya beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan Handover Ceremony antara KRI Frans Kaisiepo-368 kepada KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai Satgas berikutnya di Beirut, Lebanon. Hal ini merupakan pertama kali dilaksanakan serah terima di daerah operasi selama kurun waktu lima tahun atau ketujuh kali pengiriman Satgas Maritim ke Lebanon.

Diakhir amanatnya Kasal menyampaikan, ”keberhasilan dan prestasi yang telah diraih tersebut, secara prinsip sebenarnya merupakan suatu tuntutan yang wajar. Karena sebagai garda terdepan dan benteng terakhir pertahanan bangsa, kita dituntut untuk selalu siap dan senantiasa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara tercinta ini”, tandasnya.

Kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 dengan kekuatan 100 prajurit yang terdiri dari 88 (delapan puluh delapan) personel KRI, 7 (tujuh) crew Heli, 1 (satu) Perwira Intelejen, 1 (satu) Perwira Penerangan, satu 1 (satu) Perwira Kesehatan, dan 1 (satu) Bintara Kopaska serta 1 (satu) Bintara Penyelam, telah tercatat sebagai salah satu kapal unit MTF yang berhasil memeriksa kapal terbanyak dengan jumlah 963 kapal. Sedangkan Heli BO-105 (NV-409) berhasil melaksanakan Intelligence Surveillance Recognition (ISR) dengan torehan inspeksi pemeriksaan sebanyak 46 kapal.

Selain melaksanakan pemeriksaan kapal dalam menjaga perbatasan laut antara Lebanon-Israel, keberadaan KRI FKO-368 selama 220 hari di laut Mediterania juga sukses melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 25 kali dan melaksanakan berbagai latihan internal bersama unsur MTF maupun latihan bersama dengan Lebanese Armed Forces – Navy (LAF-Navy).

Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang sangat tinggi dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia serta bukti nyata TNI Angkatan Laut sebagai salah satu upaya menuju World Class Navy.

Berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh KRI FKO-368 telah memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian tugas-tugas MTF serta membantu terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon. Hal tersebut menempatkan KRI FKO-368 sebagai kapal yang sangat diandalkan oleh MTF UNIFIL dalam melaksanakan mandat UNSCR 1701. Oleh karena kegemilangan prestasi yang diraih KRI FKO-368.

Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL beserta seluruh awak kapal meraih beberapa penghargaan diantaranya yaitu United Nations (UN) Medal and Certificate, Certificate of Appreciation dari Head of Mission/Force Commander UNIFIL, Certificate of Apreciation dari MTF Commander dengan predikat “Outsanding Performance and Dedication”, Valor Medal (Wussam at Taqdir Al Ashkariy) and Certificate dari LAF-Navy Commander in Chief, Head of Mission/Force Commander Brevet and Certificate, dan Indonesian Contico Brevet and Certificate.

Dalam perjalanan pulang ke Indonesia KRI FKO-368 sebagai duta bangsa terus menjaga komitmen untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia saat singgah di berbagai negara yang dilintasi. Adapun negara-negara yang telah dilewati KRI FKO-368 adalah Jeddah (Arab Saudi)-Salalah (Oman)-Karachi (Pakistan)-Cochin (India).

a.n. Kepala Dispenal
Kasubdispenum
Suradi Agung Slamet, S.Sos., S.T.
Kolonel Laut (P)

 ★ Poskota  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.