Senin, 08 Desember 2014

TNI AD Gunakan Senjata Dalam Negeri di Lomba AARM

Pindad Mendapat Pesanan http://images.detik.com/content/2014/12/08/10/134353_tni1c.jpgKontingen TNI AD berhasil membawa 53 medali dan 9 piala dalam ajang turnamen menembak se-ASEAN, ASEAN Armies Riffle Meet (AARM) 2014. Dari 5 kelas perlombaan, 42 atlet penembak TNI AD menggunakan senjata dan amunisi buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Pindad.

"Dari 45 medali emas yang diperebutkan kita dapatkan 29 medali dari 22 yang ditargetkan. Dari 15 trofi kita dapatkan 9 trofi. Jadi semua di atas 50% semua kita ambil," ungkap KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo usai menerima laporan Kontingen di Mabes AD, Jl Veteran, Jakpus, Senin (8/12/2014).

Gatot pun mengaku bangga karena 42 atlet dan 18 pendukungnya dalam turnamen yang dihelat di Vietnam pada 11-30 November lalu itu menggunakan produk buatan dalam negeri yang diproduksi Pindad. Bahkan disebut Gatot, beberapa negara Asean usai turnamen sudah memulai memesan senjata dari Pindad.

"Dan yang membanggakan adalah mereka sekaligus marketing. Karena prajurit kita menggunakan (senjata) Pindad. Seperti SS2, Pistol P2, (senapan sniper) SPR. Bahkan beberapa negara langsung pesan. Thailand sudah, dari Pindad ada informasi demikian jadi seharusnya Pindad juga kasih bonus juga buat mereka karena mereka juga marketing," kata Jenderal Bintang 4 itu.

Para atlet menembak ini, termasuk 6 prajurit wanita, diminta untuk bersiap diri untuk pertandingan internasional lainnya. Dalam waktu dekat, kontingen akan mengikuti perlombaan International Shooting Sport Federation yang akan digelar di Korea Selatan pada 2015 mendatang.

"Ini peluang emas untuk menunjukkan kita ini hebat sekaligus untuk memprosmosikan buatan dalam negeri Pindad. Ini kan lomba seluruh angkatan darat negara-negara Asean, yang ke-23 di Myanmar kita dapatkan 22 emas, 13 perak, 8 perunggu, dan 8 trofi. Kemarin ke-24 di Vietnam. Kita sejak berdirinya (turnamen) juara terus tapi terus meningkat," papar Gatot.

Selama ini kontingen TNI AD memiliki pesaing terberat dari Thailand dalam turnamen ini. Para atlet mempersiapkan diri dengan maksimal untuk bisa mendapat keberhasilan yang gemilang.

"Saingan terberat Thailand tapi pelaksanakan tahun ini Thailand sedikit menurun. Selama ini beberapa negara ASEAN seluruhnya berusaha menggunakan jejak kita baik senjata maupun amunisi. Yang jelas kita gunakan senjata dalam negeri buatan Pindad," terang Komandan Kontingen AARM TNI AD Mayor Faisol dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya para atlet mendapat gemblengan selama latihan sebelum turnamen dilaksanakan. Ia juga menyebut, bahwa keberhasilan kunci utamanya bukan hanya semata karena senjatanya saja melainkan dari keahlian atletnya itu sendiri.

"Kita harus mengenali medan, bagaimana suhu di sana, lawannya seperti apa. Kita kemarin latihan di Garut. (Kunci keberhasilan) sama seperti sopir aja, kalau sopirnya bagus tapi mobilnya nggak bagus larinya nggak kencang juga. Semua kembali lagi ke keahliannya," tutupnya.(ear/fjp)
TNI AD Raih 53 Medali dan 9 Piala di Turnamen Menembak Internasional http://images.detik.com/content/2014/12/08/10/125822_tni3c.jpgSebanyak 60 prajurit TNI AD, termasuk 6 dari Korps Wanita AD (Kowad), pulang dengan hasil gemilang dari perlombaan menembak se-Asean. Mereka berhasil membawa 53 medali dan 9 trophy dalam turnamen Asean Armies Riffle Meet (AARM) 2014.

Setelah berhasil menoreh kemenangan besar, Kontingen AARM TNI AD melaporkan hasilnya ke KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo. Kontingen yang dipimpin oleh Mayor Faisol tersebut diterima Gatot di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakpus, Senin (8/12/2014).

Gatot mengaku bangga atas prestasi prajurit-prajuritnya yang telah berjuang selama 20 hari dalam turnamen AARM ke-24 yang digelar di Vietnam dari 11-30 November lalu itu. Ini disebut sejarah bagi TNI AD dalam sepanjang turnamen bagi seluruh Angkatan Darat se-Asean tersebut. Kontingen berhasil memperoleh 29 dari 45 medali emas dan 9 trophy dari 15 yang ada.

"Atas nama seluruh prajurit dan keluarga AD, saya ucapkan selamat datang dan kami semua bangga atas prestasimu. Saat berangkat saya targetkan 22 emas. Ternyata bisa melampaui target dan mendapat 29 emas, 13 perak, dan 11 perunggu serta 9 Trophy," kata Gatot saat menerima kontingen.

Keberhasilan kontingen AARM TNI AD meningkat pada turnamen 2 tahunan ini. Pada turnamen sebelumnya yang digelar di Myanmar, TNI AD berhasil sabet 28 medali emas, 13 perak, 8 perunggu, dan 8 trophy.

"Dari semua medali bertambah, trophy tahun ini 9, tahun lalu 8 dan ini sangat membanggakan. Tapi saya ingatkan kontingen ada tugasmu yang belum slesai," kata Jenderal Bintang 4 itu.

Menurut Gatot, kontingen yang terdiri dari 42 atlet dan 18 pendukung ini masih perlu mengevaluasi hasil dari pertandingan ini. Mereka diminta untuk mengevaluasi mengenai keberhasilan ini dan bagi atlet yang belum mendapat medali, mereka diminta untuk mengevaluasi diri mengapa belum berhasil.

"Sekaligus mempersiapkan diri tahun 2015 akan ada event menembak di forum internasional di Korsel yaitu International Shooting Sport Federation. Ini peluang emas untuk menunjukkan kita ini hebat sekaligus untuk memprosmosikan buatan dalam negeri, Pindad," papar Gatot.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat datang, saya bangga, semua prajurit dan warga AD bangga. Tapi jangan cepat puas, karena tahun 2015 ada event internasional yang harus kamu sikapi. Selesaikan tugasmu baru kamu akan saya berikan cuti," sambungnya.

Dalam turnamen ini, kontingen AARM TNI AD menunjukkan kebolehannya menembak dengan senjata buatan dalam negeri produksi Pindad. Menurut Komandan Kontingen AARM TNI AD, Mayor Faisol menyatakan timnya mengikuti 5 ajang perlombaan dalam AARM ini.

"Ada 5 kelas yang kita ikuti yaitu senapan, pistol putra, pistol putri, carraben dan senjata otomatis. Alhamdulillah hampir seluruh kelas kita bisa mendominasi baik medali maupun trophy. Yang jelas kita gunakan senjata dalam negeri maupun amunisinya dari Pindad," tutur Faisol dalam kesempatan yang sama.

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.