Senin, 29 Desember 2014

TNI tambah kekuatan cari pesawat AirAsia

imageTeknisi memeriksa kesiapan helikopter NBO milik Wing Udara II Skadron Udara 400 TNI Angkatan Laut di atas geladak KRI Sultan Hasanuddin-366 di Batam, Senin (29/12). KRI Sultan Hasanuddin yang dilengkapi helikopter akan bertolak menuju perairan Karimata untuk bergabung dengan 10 KRI, 4 pesawat TNI AL dan Basarnas dalam misi SAR pesawat Airbus A320 AirAsia QZ8501 di tujuh sektor yang terbagi di perairan Karimata hingga Laut Jawa.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Tentara Nasional Indonesia dalam melaksanakan salah satu tugas pokok Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam hal ini SAR (Search and Resque) terus melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ-8501 dengan menambah kekuatan Alutsista.

"TNI mengerahkan 16 Pesawat dan 13 KRI ke lokasi yang diperkirakan sebagai wilayah lost contact pesawat berpenumpang 155 orang (138 dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi) serta 7 awak kabin," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, di Jakarta, Senin.

Ke-16 pesawat tersebut, terdiri dari TNI AD mengerahkan 2 unit Helly MI 35 dan 2 unit Helly Bell 412. TNI AL terdiri dari 1 pesawat Cassa, 2 Helly Bell, dan 1 Helly Bolco; Puspenerbal 2 CN 235. Sementara TNI AU mengerahkan 1 Boeing 737, 2 C-130 Herculles, 2 Helly Super Puma, dan CN 295.

Di samping itu, kata Fuad, TNI juga mengerahkan 13 kapal perang (KRI) TNI AL di antaranya KRI Yos Sudarso, KRI Hasanudin, KRI Pattimura, KRI Bung Tomo, KRI Sutedi Senaputra, KRI Banda Aceh, KRI Pulau Rengat, KRI Pulau Romang, dan 2 KAL serta menerjunkan tiga Tim Denjaka, 2 SSY Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB), 1 Tim Paska, dan 1 Tim Penyelam beserta 6 perahu karet, serta 6 Sea Raider.
imageDua kru udara heli MI-35 milik Penerbangan TNI AD mendarat usai melakukan pencarian lokasi pesawat AirAsia QZ8501, di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Bangka Belitung, Senin (29/12). Basarnas beserta tim gabungan dari TNI dan Polri melakukan koordinasi pencarian pesawat AirAsia Airbus A320 QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada 28 Desember 2014 di sekitar utara Karimun Jawa, antara Laut Jawa dan Selat Karimata.(ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Selain itu, Korem 033/Tanjung Pinang 100 personel, terdiri dari Kodim 0315/Bintan 31 personel, Kodim 0316/Batam 31 personel, Kodim 0317/Tanjung Balai Karimun 31 personel dan Pokko 7 personel, serta Denrudal 004/Dumai 30 orang.

Kodam II/Sriwijaya meliputi Korem 045/Bangka Belitung 75 personel, Kodim 0413/Bangka 75 personel, Kodim 0414/Belitung 60 personel, KI B Yonif 141/Bangka Belitung 30 personel dan Pokko 7 personel. Kodam XII/Tanjungpura meliputi Korem 102/Pontianak 200 personel, Kodim 1104/Pangkalanbun 30 personel dan Pokko 7 personel.

Selain itu dalam upaya pencarian Pesawat AirAsia, juga melibatkan negara-negara sahabat diantaranya dari Malaysia 1 C-130 Hercules dan 3 Kapal, Singapura 3 C-130 Hercules dan 3 Kapal, Australia 2 P3C Orion serta Korea Selatan 1 P3 Orion.

Sampai saat ini, kata jenderal bintang dua ini, TNI terus berupaya bahu membahu dengan instansi terkait untuk segera menemukan dan menyelamatkan penumpang serta awak pesawat AirAsia QZ-8501.

"Adapun misi kemanusiaan dalam rangka mencari keberadaan pesawat Airbus 320 milik maskapai penerbangan AirAsia di bawah Komando Badan SAR Nasional (Basarnas)," katanya.
Pencarian hari kedua masih nihil imagePetugas Basarnas beraktivitas di pusat komando pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/12).(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Deputi Bidang Operasi Basarnas RI, Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi mengatakan, hasil pencarian kedua oleh Tim SAR terhadap pesawat AirAsia jenis air bus A320-200 yang dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12) pukul 06.17 WIB masih nihil.

"Hingga pukul 18.00 WIB dari hasil penyusuran di pulau-pulau di wilayah Belitung Timur, tim SAR belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat Air Asia tersebut," ujarnya di Pangkalpinang, Senin Sore.

Ia menyebutkan, dalam pencarian melalui udara, tim sempat menemukan benda yang diduga serpihan pesawat AirAsia yang jatuh tersebut. Namun pihaknya menduga benda tersebut hanya bekas sampah di laut saja.

Ia menambahkan, selain menemukan benda yang diduga serpihan pesawat, tim juga mendapati sinyal. Namun saat tim mendekati, sinyal tersebut langsung hilang.
imagePetugas Basarnas beraktivitas di pusat komando pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/12). Beberapa negara seperti Malaysia, Australia, Singapura, Australia dan Korea Selatan turut bergabung dalam upaya pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang di tengah penerbangan Surabaya-Singapura pada hari Minggu 28 Desember 2014.(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

"Sinyal yang sempat didapatkan itu bisa saja dari kapal nelayan, karena frekuensi 121.5 Hz itu umum, karena bisa dipakai orang sembarangan," jelasnya.

Mengenai dugaan serpihan pesawat yang sempat ditemukan itu, pihaknya akan mendalami pada esok hari.

"Nanti kami akan lakukan rapat guna menentukan lokasi-lokasi mana saja yang akan dilakukan pencarian oleh Tim SAR," katanya.
Pencarian Pesawat Airasia imageSejumlah awak pesawat Hercules C-130 melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung, Senin (29/12).

Tim pencari dari TNI AU yang mengerahkan enam pesawat menemukan tumpahan minyak di perairan sebelah barat Belitung, namun belum bisa dipastikan sebagai bahan bakar pesawat AirAsia yang hilang kontak.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
imageAnggota TNI AU memantau pencarian pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang hilang di Posko Lanud Halim Perdanakusumah, Senin (29/12).

Titik pencarian melalui udara masih berpusat di sekitar Selat Karimata, Laut Cina Selatan dan Utara Laut Jawa.(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
imageLanskap perairan lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak diambil dari Hercules C-130 di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung, Senin (29/12).

Tim pencari dari TNI AU yang mengerahkan enam pesawat menemukan tumpahan minyak di perairan sebelah barat Belitung, namun belum bisa dipastikan sebagai bahan bakar pesawat AirAsia yang hilang kontak.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

  Antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.