Selasa, 16 Desember 2014

Tugas ke Lebanon, Prajurit TNI Cantik Ini Diputus sang Kekasih

Sersan Dua Syalsabilla Intan

Mengenakan baret biru muda sambil menenteng senjata laras panjang, Sersan Dua Syalsabilla Intan tampak kuat dan berani. Penampilannya semakin terlihat perkasa dengan seragam loreng dan sepatu boot tentara yang menempel di tubuhnya.

Namun, segala atribut militer itu tak menghilangkan keayuannya. Dengan menyunggingkan senyum, prajurit berpangkat sersan dua itu berhasil menebarkan pesona kecantikannya.

Meski cantik, tak berarti membuat Syalsabilla mendapat posisi nyaman di kesatuannya. Seperti prajurit lainnya, dia juga harus siap dikirim ke daerah konflik, bahkan ke negara yang sedang berperang.

Di sinilah tantangannya. Ketika tiba saatnya bertugas ke tempat jauh dan dalam waktu lama, seorang prajurit harus siap meninggalkan keluarga dan orang-orang terkasihnya. Tak terkecuali Syalsabilla.

Gara-gara terpilih menjadi anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, dara cantik itu harus rela diputus kekasihnya.

"Pacar, ehm baru diputusin kemarin. Mungkin dia tidak bisa kalau jalin hubungan jarak jauh. Karena tugas ini kan setahun," kata Syalsabilla saat ditemui di acara pelepasan pasukan perdamaian PBB Kontingan Garuda di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Wajah putih prajurit 20 tahun itu tersipu saat membahas sang mantan pacar. Dia juga seolah enggan mengungkap sosok yang memutuskan cintanya hanya karena Syalsabilla menjadi anggota Kontingen Garuda untuk misi perdamaian di luar negeri. "Itu rahasia," ucap dia saat ditanya mantan kekasihnya.

Syalsabilla baru setahun menjadi anggota TNI AD. Sejak lulus SMA pada 2013, tepatnya di bulan Juli, dia langsung mendaftar jadi anggota TNI. Lulus, pada September dia mendapat pelatihan 5 bulan di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD (Pusdik Kowad).

Pilihan Syalsabilla menjadi prajurit sebenarnya tak direstui ayahnya yang juga anggota TNI. Tapi, terlalu sering melihat Kowad di kantor ayahnya, malah menumbuhkan semangatnya untuk meneruskan jejak sang ayah.

"Sejak kelas 2 SMA saya sudah niat mau jadi tentara. Ayah sebenarnya ngelarang tapi saya sudah bulat mau jadi anggota TNI," ungkap dia.

Dara asal Bogor itu kini bertugas di Direktorat Kesehatan TNI AD. Dalam misi di Libanon nanti, dia akan bertugas menjadi perawat.

"Semua persiapan mulai fisik, mental sudah semua. Saya sudah latihan. Nanti saya akan jadi perawat di sana," kata dia.

Meski harus membawa tas berukuran besar lengkap dengan senjata laras panjang, paras ayu Syalsabilla tetap memancar. Di balik baret biru muda khas pasukan perdamaian PBB, dia sangat bangga dengan tugas barunya.

"Saya bangga bisa ikut tugas ini. Walaupun saya masih muda, baru satu tahun tapi saya sudah bisa ikut misi perdamaian dunia," ujar dia.

Syalsabilla patut bangga. Sebab, dari 1169 tentara yang bertugas ke Lebanon, hanya 19 orang prajurit wanitanya. Dan satu dari 19 itu adalah Syalsabilla. Bersama kontingennya, Syalsabilla akan berangkat ke Lebanon pada 13 Desember.

  ★ Liputan 6  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.