Sabtu, 13 Desember 2014

[World] Agen FBI Pernah Berkhianat pada Thatcher

http://static.inilah.com/data/berita/foto/2161099.jpgPM Thatcher

Pemerintah AS yakin, seorang wanita di kantor FBI memberi informasi kepada gerilyawan Irlandia untuk menyusun rencana pembunuhan PM Margaret Thatcher.

The Guardian melaporkan Senin (8/12/2014), hal itu terungkap dari hasil investigasi ratusan arsip FBI. Sebuah sumber mengaku pada FBI, seorang wanita berperan sebagai sekretaris di kantor FBI New York memberikan akses, sejumlah nama dan identifikasi kepada Tentara Republik Irlandia (IRA). Hasil investigasi FBI juga menemukan ada ‘’Tiga Teroris IRA’’ berada di New York.

Sejumlah upaya pembunuhan terjadi pada 1980-an, saat PM Thatcher menerima gelar dari Georgetown University. Namun tidak ada insiden. Plot pembunuhan juga diungkap beberapa tahun kemudian. Pada 1987 seorang lelaki dari Florida mengancam hendak membunuh ‘Wanita Besi Inggris’ itu. Namun lagi-lagi gagal karena kesasar saat menuju ke tempat peristirahatan Camp David, tempat Thatcher menginap bersama Ronald Reagan.

Dua tahun kemudian, seseorang beraksen Inggris menelepon FBI. Lelaki tak dikenal itu menjelaskan kelompok bernama ‘Tentara Dewa’ berniat menghabisi Thatcher dan George Bush Senior. Lalu pada 1992, menjelang akhir jabatan Thatcher sebagai PM Inggris, ada kabar dari seorang mata-mata FBI di lingkungan IRA, bahwa kelompok teroris berada di sebuah hotel di New York untuk melakukan aksi pembunuhan.

Namun, kunjungan Margaret Thatcher tak terganggu. PM Inggris itu menyelesaikan kunjungannya selama 12 hari ke New York dan Washington. Thatcher bertemu dengan Presiden Bush di Gedung Putih dan makan siang dengan sejumlah pejabat tinggi AS dan sempat enam kali ke salon kecantikan untuk merawat rambutnya. Wanita bernama asli Margaret Hilda Thatcher kelahiran Grantham, Inggris wafat pada 8 April 2013 dalam usia 88 tahun.

  ★ Inilah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.