Rabu, 17 Desember 2014

[World] Dulu Dilindungi Malah Bikin Petaka

Mengapa penyerang Sydney tak masuk "daftar" teror? Pengacara Katrina Dawson dan manajer kafe Tori Johnson terbunuh dalam kejadian itu.

PM Australia Tony Abbott mempertanyakan mengapa pelaku penyanderaan bersenjata di sebuah kafe di Sydney tidak masuk daftar pengawasan teror.

Ia menyebutkan juga, pemerintah akan mengkaji, mengapa pelaku itu, Man Haron Monis, mendapat pembebasan dengan jaminan.

Abbott memberikan penghormatan kepada dua sandera yang terbunuh dalam penyanderaan hari Senin, menyebut mereka sebagai "orang-orang baik."

Dua sandera dan Monis tewas saat pasukan komando polisi menyerbu kafe Lindt di kawasan Martin Place, Selasa dini hari waktu setempat, mengakhiri penyekapan 16 jam.

Sebuah investigasi tentang operasi polisi sudah dilangsungkan.

Polisi juga menyelidiki motif Monis - seorang pengungsi asal Iran yang menghadapi berbagai dakwaan pidana sebelumnya - dan bagaimana ia mendapatkan senjata.

Dalam jumpa pers, Abbott mengatakan, "Bagaimana bisa seorang yang memiliki riwayat panjang seperti itu tidak masuk dalam daftar pengawasan, dan bagaimana bisa orang semacam ini bisa sepenuhnya hidup bebas."

"Ini pertanyaan-pertanyaan yang harus kita kaji dengan seksama."

Betapapun, tambahnya, ia mengaku bahwa tetaplah "mungkin" bahwa penyanderaan itu tetap terjadi kendati, misalnya, Monis masuk daftar yang diawasi.

Para sandera yang menjadi korban sudah diidentifikasi sebagai manajer kafe itu, Tori Johnson, 34 tahun, dan pengacara Katrina Dawson, 38.

Di kawasan Martin Place, warga berdatangan untuk mengisi buku duka cita dan meletakkan bunga.
Penyerang Sydney masuk daftar pencarian orang di Iran Haron Monis dikenal di Iran sebagai "Manteqi" dan terlibat kasus penipuan

Iran mengatakan 14 tahun yang lalu pernah meminta ekstradisi of Man Haron Monis - pelaku penyanderaan Sydney tapi Australia menolak menyerahkannya.

Kepala Polisi Iran Jendral Ismail Ahmadi Moghaddam mengatakan kepada wartawan bahwa Monis dicari karena kasus penipuan.

Ia mengatakan Monis kabur ke Australia melalui Malaysia di akhir 1990-an.

Monis dan dua orang sandera tewas pada Selasa pagi ketika pasukan komando menyerbu kafe di Sydney tempat ia menyandera warga sipil selama 16 jam.

Moghaddam mengatakan Monis dikenal di Iran sebagai "Manteqi."

"Pada 1996, ia adalah manajer biro perjalanan dan melakukan penipuan," kata Moghaddam kepada wartawan. "Ia kemudian kabur ke Malaysia dan dari sana, ke Australia dengan nama palsu."

Ia menambahkan "karena kami tidak punya perjanjian ekstradisi pelaku kejahatan dengan Australia, maka polisi Australia menolak mengekstradisinya."

Monis mengajukan permohonan suaka politik untuk mendapat status pengungsi di Australia, kata Jendral Moghaddam, dan menyebut insiden itu sebagai "sebuah permainan."

Sementara itu, pemerintah Australia mengumumkan telah memulai penyelidikan mengapa Monis dibebaskan dengan jaminan meski dijerat dengan dua tuduhan kejahatan berbeda.

  ★ BBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.