Kamis, 18 Desember 2014

[World] Seoul Berencana Beli Drone Amerika dan Israel

Seoul berencana untuk menghabiskan hampir satu triliun won (US$ 900 juta) membeli empat Global Hawk HALE dan tiga drone Heron I MALE dari Amerika Serikat dan Israel. Heron UAS saat ini dioperasikan oleh beberapa angkatan udara di Asia Pasifik, termasuk Australia, India, Indonesia dan Singapura. [MOD Australia]

A
dministrasi Program Akuisisi Pertahanan (Dapa) Republik Korea memilih Heron Unmanned Aerial System (UAS) dari Israel Aerospace Industries (IAI) untuk proyek upgrade UAV korea. Pada saat yang sama di Amerika Serikat, Northrop Grumman memenangkan kontrak dengan pembuatan empat Global Hawk High Altitude, Long Endurance (HALE) drone untuk Seoul, di bawah kontrak penjualan militer asing (FMS) yang diberikan oleh Angkatan Udara AS.

Seoul akan menghabiskan 40 miliar won (US $ 36.5 juta) untuk membeli tiga pesawat tak berawak Heron I dari Israel pada akhir 2015. Drone akan digunakan untuk memantau keamanan di perbatasan Korea, meliputi zona demiliterisasi sepanjang paralel ke-38, bagian barat laut pulau perbatasan di laut kuning, serta pedalaman, dekat daerah metropolitan Seoul. Global Hawk drone diharapkan menggantikan pesawat tak berawak Angkatan Udara AS menyediakan informasi strategis, dengan ketinggian misi recce atas semenanjung Korea.

Northrop Grumman mendapat kontrak US$ 657 juta, untuk membangun dan memberikan empat RQ-4B Blok 30 pesawat tak berawak Global Hawk HALE untuk Republik Korea. Seoul akan membayar sekitar US$ 820 juta untuk empat drone. Kontrak tersebut juga meliputi peningkatkan 4 Terpadu Sensor Suites terpadu untuk pesawat, dua mesin cadangan, dan unsur-unsur Ground Control Environment. Pengiriman akan dimulai pada 2017 dan berakhir pada 2019. Kontrak penjualan militer asing (FMS) ini dikelola oleh Angkatan Udara AS atas nama Republik Korea.
IAI akan memasok tiga Heron I UAS ke Korea Selatan, sebagai tahap pertama dari kontrak diharapkan akan ditandatangani tahun depan. [IAI]

IAI Heron-1 adalah medium-altitude long-endurance unmanned aerial vehicle [MALE UAV} dengan jangkauan 250 kilometer. Dan mampu terbang selama lebih dari 24 jam, atau enam kali lebih lama dari drone yang diproduksi lokal, KUS-7 dan KUS-9 UAV yang digunakan militer Korea sejak tahun 2007.[defense-update]

  Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.