Rabu, 07 Januari 2015

Jepang kerahkan dua kapal bantu evakuasi AirAsia

Kapal JS Ohnami dari Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) yang membantu proses pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. (ANTARA/Dewanto Samodro)

J
epang mengerahkan dua kapal di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF), JS Ohnami, dan JS Takanami, ke perairan Selat Karimata untuk membantu pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501 sejak Sabtu (3/1).

"Kedua kapal berada pada jarak 140 kilometer barat daya Pangkalan Bun," kata Komandan Divisi Keenam JMSDF, Kapten Tsutomu Okawa, di atas kapal JS Ohnami, Rabu.

Okawa mengatakan jenis kedua kapal itu adalah penghancur yang selama ini dioperasikan untuk memerangi pembajakan di atas laut. Sebelum menuju perairan Indonesia untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi AirAsia, kedua kapal berpatroli di wilayah perairan Afrika.

Dalam operasi pencarian dan evakuasi tersebut, Okawa mengatakan berkoordinasi dengan KRI Banda Aceh dan Badan SAR Nasional. Selama operasi tersebut, dua kapal tersebut telah berhasil menemukan jaket penyelamat dan satu jenazah.

"Pada 4 Januari, JS Takanami menemukan jaket penyelamat. Sedangkan pada 6 Januari JS Ohnami menemukan jenazah. Setelah dievakuasi jenazah diserahkan kepada kapal Indonesia," tuturnya.

Kedua kapal tersebut juga pernah menemukan beberapa puing mengapung di permukaan laut, tetapi dipastikan itu bukan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang naas.

Okawa mengatakan perubahan cuaca yang sangat cepat di wilayah pencarian merupakan salah satu kendala. Meskipun kedua kapal didesain untuk menghadapi ombak tinggi, tetapi cuaca yang tidak mendukung akan menyulitkan proses evakuasi bila ditemukan puing atau jenazah.

"Bila ada puing atau jenazah, maka kami akan menurunkan kapal kecil untuk melakukan evakuasi. Kapal kecil itu tidak bisa menghadapi gelombang tinggi," katanya.

Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-11 pada Rabu. Hingga siang hari, tim gabungan kembali menemukan satu jenazah penumpang pesawat yang naas.

Dengan begitu, jumlah korban yang telah dievakuasi telah mencapai 40 jenazah dan 39 di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 16 jenazah dan menyerahkan kepada keluarga korban.

Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12).

Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa (31/12). Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat AirAsia dan jenazah penumpangnya.(D018)

 Kapal Jepang Bantu Evakuasi 

Kapal Perang Jepang JS Ohnami melakukan penyisiran di Selat Karimata, Rabu (7/1). Jepang menurunkan dua Kapal Perang JS Ohmani dan Takanami untuk membantu tim SAR Indonesia melakukan pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. (ANTARA FOTO/Dewanto Samodro)
Awak Kapal Perang Jepang JS Ohnami melakukan pantauan di Selat Karimata, Rabu (7/1). (ANTARA FOTO/Dewanto Samodro)
Heli Sea Hawk SH-60K milik Jepang tiba di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun Kalteng, Rabu (7/1). Pemerintah Jepang menurunkan dua Kapal Perang yaitu JS Ohmani dan Takanami serta tiga heli Sea Hawk untuk membantu tim SAR Indonesia melakukan pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Heli Sea Hawk SH-60K milik Jepang bersiap lepas landas di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun Kalteng, Rabu (7/1). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
  ★ RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.