Minggu, 25 Januari 2015

Pejabat Pentagon Merasa Aman Berada di Indonesia

Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat bidang keamanan kawasan Asia dan Pasifik, David B. Shear, mengaku aman ketika menjejakkan kaki di Indonesia. Padahal, sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada 3 Januari lalu mengeluarkan peringatan adanya ancaman bahaya mengenai teror di Surabaya.

Ditemui dalam pertemuan terbatas, termasuk dengan VIVA.co.id, di Hotel Keraton, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat, 23 Januari 2015, Shear mengungkapkan kendati ini baru kunjungan pertama ke Jakarta, tetapi dia mengaku sudah jatuh cinta. Bahkan, mantan Duta Besar AS untuk Vietnam itu, mengatakan ingin segera kembali ke Indonesia.

"Saya merasa aman di sini dan ingin kembali lagi untuk kepentingan bisnis dan liburan. Saya suka, iklim di sini dan makanannya. Seandainya, saya bisa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia lebih banyak," kata dia yang disambut tawa para pewarta.

Sebelumnya, melalui situs remsi mereka, Kedubes AS di Jakarta memperingatkan warganya yang tengah dan akan berkunjung ke Surabaya agar berhati-hati. Pemerintah AS meminta warganya agar menjauhi fasilitas umum seperti bank dan hotel yang ada kaitannya dengan Negeri Paman Sam.

Pria yang fasih berbahasa Jepang dan Mandarin itu mengatakan Pemerintah AS mendukung sepenuhnya pemerintahan baru Presiden Joko Widodo. Mereka bahkan juga mendukung penuh, keinginan mantan Walikota Solo itu, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berkekuatan maritim.

"Kami mengetahui dengan baik keinginan dan minat administrasi Jokowi yang ingin membuat Indonesia menjadi negara maritim. Kami pun juga termasuk negara dengan kekuatan maritim penuh dan siap bekerja sama dengan Presiden Jokowi di bidang ini," kata dia.

Pemerintah AS, melalui Duta Besar Robert O. Blake, telah mengumumkan bantuan senilai US$ 35 juta atau setara Rp 441 miliar untuk membantu sektor maritim dan perlindungan ikan. Blake juga mengatakan Pemerintah AS akan membantu RI dalam pemberantasan penangkapan ikan tanpa izin di wilayah perairan Indonesia.

Bantuan tersebut, rencananya akan ditambah lagi senilai US$ 33 juta atau Rp 411 miliar.

  ♆ Vivanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.