Rabu, 07 Januari 2015

Pilot TNI AU Kagum Cara Kerja Tim Orion Korsel

Tim Pesawat P-3C Orion KN-01 dari Korea Selatan sebelum melaksanakan misi pencarian badan AirAsia QZ8501 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (1/1). (Dok. Dinas Penerangan TNI AU)

S
ejak membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501, awak kapal P-3C Orion KN-01 telah menemukan tujuh jenazah. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari disiplin kerja yang diterapkan oleh para awak dari Korea Selatan ini.

Mayor Penerbang Trinanda Hasan, penerjemah yang mendampingi tim Korsel ini menjadi saksinya. "Cara kerja mereka tertata sekali. Umur mereka mungkin baru 20-30 tahun, tapi cara kerjanya profesional sekali," kata Trinanda sesaat setelah mendarat kembali di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Trinanda baru saja mendampingi awak pesawat Orion yang berhasil kembali menemukan satu jasad.

Trinanda kemudian menjabarkan lebih lanjut alasan kekagumannya pada kesebelas awak pesawat tersebut. "Flight engineer itu mungkin baru setingkat lettu (letnan satu) tapi sangat cekatan," ujarnya.

Kekompakan tim Korea Selatan tersebut juga berkali-kali membuat Trinanda berdecak kagum. Misalnya saat temuan objek di bawah, semua langsung siap dengan tugas masing-masing. "Tidak ada komando lagi," kata perwira lulusan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara di Korea Selatan ini.

Selain kecekatan personelnya, teknologi pesawat juga turut mendukung. P-3C Orion KN-01 menurut Trinanda memang tak muda lagi. Namun teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut bisa dibilang mutakhir untuk mendukung misi pencarian.

Hal ini yang membuat para awaknya lebih percaya diri. Pada misi hari Selasa (6/1) ini, tim Orion yang didampingi Trinanda terbang di ketinggian jelajah hanya 300 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 180 knot.

Ketika melihat sesosok jasad, tim pencari dengan cekatan memberikan sinyal kepada kapal Malaysia, KD Kasturi, yang ada di dekat lokasi temuan. "Kami kontak dan langsung kasih tanda asap. Mereka (kapal Malaysia) langsung ke sana, kami pulang ke Halim," kata Trinanda.

Sebelumnya, Trinanda bersama tim Korea Selatan telah menemukan enam jenazah pada Jumat (2/1) lalu. Saat itu jenazah ditemukan masih terikat sabuk pengaman dalam satu deret kursi penumpang pesawat.(sur/obs)

  ★ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.